Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jenderal A.H Nasution merupakan salah satu pahlawan revolusi yang memiliki jasa besar terhadap kemerdekaan Indonesia.
Sebuah bangunan di bilangan Jakarta Pusat menyimpan sejarah hidup sang pahlawan.
Adalah Museum Jenderal Besar Dr. A.H.Nasution, sebelumnya merupakan kediaman pribadi A.H. Nasution bersama keluarganya sejak menjabat sebagai KSAD tahun 1949 hingga wafatnya pada tanggal 6 Sepetember 2000.
Selanjutnya keluarga Nasution pindah rumah pada tanggal 29 Juli 2008, sejak dimulainya renovasi rumah pribadi tersebut menjadi museum.
Di kediaman ini Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution telah menghasilkan banyak karya juang yang dipersembahkan bagi kemajuan bangsa dan negaranya.
Di tempat ini pulalah pada tanggal 1 Oktober 1965 telah terjadi peristiwa dramatis yang hampir merenggut nyawa Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution.
Pasukan Tjakrabirawa G-30S/PKI berupaya menculik dan membunuh beliau, namun hal ini gagal dilakukan.
Dalam peristiwa tersebut, putri kedua beliau, Ade Irma Suryani Nation dan ajudannya, Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean gugur.
Museum Nasional Jenderal Besar Dr. A.H. Nasution diresmikan pada hari Rabu, 3 Desember 2008 (bertepatan dengan hari kelahiran Abdul Haris Nasution), oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (1)
Koleksi
Tempat ini menjadi saksi bisu tragedi penyerangan G 30/S-PKI.
Terdapat diorama penyerangan AH Nasution di kamar tidurnya, penodongan senjata kepada Ibu Nas, dan penangkapan Lettu Pierre Tendean oleh pasukan Tjakrabirawa.
Ada pula diorama AH Nasution yang tengah mencoba kabur dari kejaran pasukan Tjakrabirawa dengan melompati tembok.
Saat memasuki kamar tidur AH Nasution, di sana masih ada lubang-lubang yang merupakan hasil tembakan peluru.
Suasana mencekam tragedi pada malam 1 Oktober 1965 itu pun masih kian terasa.
Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani yang jadi korban Lettu Pierre Tendean diculik dan dibawa ke Lubang Buaya bersama keenam perwira tinggi TNI lainnya.
Mereka akhirnya dibunuh dan dimasukkan ke dalam sumur yang kini dikenal sebagai Lubang Buaya.
Tragedi malam itu juga merenggut nyawa seorang gadis berusia lima tahun bernama Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan putri bungsu Jenderal AH Nasution.
Dikisahkan beberapa peluru dari senapan pasukan Tjakrabirawa menembus punggung Ade Irma yang tengah memegangi ayahnya.
Kini, lukisan-lukisan Ade Irma menghiasi salah satu kamar di Museum AH Nasution.
Foto gadis itu terbingkai rapi di atas potongan puisi bersama foto Lettu Pierre Tendean.
Beberapa barang peninggalan Ade Irma hingga kini juga bisa disaksikan pengunjung Museum AH Nasution. (2)
Baca: Museum Sasmita Loka Ahmad Yani
Baca: Museum Tuanku Imam Bonjol
Lokasi
Museum Jenderal Besar Dr. A.H.Nasution berada di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat.