Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - PSPS Riau adalah sebuah klub sepak bola yang berbasis di Kota Pekanbaru, Riau.
PSPS Riau berdiri pada 1 Januari 1955.
PSPS Riau memiliki julukan Askar Bertuah dan Tapir Sumatra.
Klub ini menggunakan Stadion Kaharuddin Nasution sebagai kandang mereka.
P ada tahun 1998/1999, PSPS Riau pernah menjadi juara Divisi 1 Liga Indonesia
Baca: PSMS Medan
Sejarah
Klub ini terbentuk pada 1 Januari 1955. Tidak gampang untuk mengangkat perserikatan Pekanbaru untuk menjadi perserikatan yang disegani di kancah sepak bola nasional.
Selama 44 tahun hingga melangkah ke Divisi Utama PSSI tahun 1999, PSPS selalu menghitung hari dan menebar harapan.
Ini mulai dari periode kepengurusan pertama yang dipimpin mantan Kepala PLN Pekannbaru, Yubahar.
Saat itu PSPS hanyalah sebuah perserikatan kecil yang hanya didukung lima klub anggota, yakni PS IPP (Ikatan Pemuda Pekanbaru), PS Pelayaran, PS Caltex, PS PU (Pekerjaan Umum) dan PS Elektra (PLN). (1)
Baca: Tegar Hening Pangestu
Tahun 1999/2000 menjadi tahun ketika PSPS pertama kali naik ke divisi tertinggi sepak bola Indonesia dengan menjuarai Divisi I (setara Liga 2 saat ini) setelah menanti selama kurang lebih 44 tahun.
Bisa dibilang tahun tersebut adalah tahun keemasan PSPS karena memang itulah satu-satunya gelar juara liga yang berhasil diraih PSPS hingga saat ini.
Namun mulai tahun 2005, nama PSPS kembali tenggelam setelah sempat mendatangkan bintang besar kala itu seperti Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Aples Tecuari, Erol Iba, Hendro Kartiko hingga Carlos de Melo.
Pada ISL 2009/2010 nama PSPS kembali menjadi sorotan oleh penikmat sepakbola Indonesia.
Hal ini dikarenakan prestasi impresif PSPS sebagai tim promosi, PSPS mengakhiri musim di peringkat ketujuh dengan sebuah catatan apik, hanya sekali kalah di kandang, itu pun oleh tim juara tahun itu, Persipura Jayapura.
Namun setelah kembali terdegradasi kembali ke Liga 2 pada musim 2013, nama PSPS Riau kembali tenggelam dan harus berjuang di Liga 2 untuk promosi ke Liga 1. (2)
Baca: Ihsan Ramadhani
Logo Baru
Manajemen PSPS Riau meluncurkan logo baru PSPS Riau menjelang bergulirnya Liga 2 Indonesia musim 2018, Jumat (20/4) di Hotel Green Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru.
Adapun filosofi dari logo PSPS Riau tersebut yakni garis tebal putih pada tameng mempertegas niat suci para pemain PSPS Riau untuk membawa klub kebanggaan masyarakat Riau ini menjadi lebih baik.
Warna biru pada tameng merupakan warna kebesaran dari kesebelasan berjuluk Asykar Bertuah dan Tapir Sumatera.
Warna garis merah, kuning dan hijau di bawah tulisan PSPS mempertegas bahwa klub yang berdiri sejak tahun 1955 itu merupakan kesebelasan milik masyarakat melayu Riau.
Warna abu-abu pada gambar padi kapas, kapal lancang kuning dan keris kepala serindit menyatakan bahwa logo PSPS Riau yang baru ini tidak terlepas dari logo yang lama. (3)
Baca: Dwi Cahyono
Diakuisisi Pengusaha Malaysia
PSPS Riau akhirnya bersolek. Tak mau kalah dengan Klub Liga 2 lainnya seperti Rans Cilegon dan Persis Solo, Askar Bertuah kini punya bos baru, asal Johor Bahru, Malaysia, Norizam Tukiman.
Pengusaha berdarah Indonesia-Malaysia ini, sudah mengakuisisi dominan saham PSPS Riau.
Tentunya dengan nakhoda baru, harapan tinggi publik Riau, agar PSPS Riau bisa bersaing dengan Klub Liga 2 lainnya, tetap menyemat.
Gayung bersambut, bos Norizam Tukiman juga mengapungkan target demikian.
Pada musim 2021 ia akan membawa PSPS Riau berjaya, bahkan naik kasta ke Liga 1 musim depan.
Baca: Persikabo 1973
Ia yakin bahwa PSPS Riau akan kembali menjadi klub sepak bola yang disegani di Indonesia. Dalam waktu dekat, kami targetkan PSPS Riau lolos ke Liga 1 Indonesia, kata Norizam.
Diakuinya, PSPS Riau sudah punya nama besar di pentas Liga nasional. Namun waktu berjalan, PSPS kini berada di Liga 2.
Maka dari itu beberapa tahun ke depan, dirinya punya tugas untuk membuat klub PSPS disegani di tanah air.
Manajemen PSPS Riau juga mengatakan hal demikian.
Media Officer PSPS Riau M. Teza Taufik menyebutkan, bahwa sebagai klub pertama dan tertua di Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru, PSPS pernah membuat cerita-cerita dalam sejarah cerita sepakbola nasional.
PSPS tidak boleh terus terusan sakit dan terjerembab dalam krisis. PSPS harus terus eksis dan melanjutkan kiprahnya di kompetisi sepakbola profesional Indonesia. (4)
Baca: PSIS Semarang
Pemain
61 Choirul Ritonga
78 Ismail Hanafi
98 Ivan Fadhilah
- Dendi Sembiring
22 Arif Darmawan
27 Idham Jauhari
32 Aed Tri Oka
2 Sandy Purwanto
13 Hidayatullah
41 Muhammad Mukhlis
- Eriyanto
15 Danil Junaidi
- Ruud Gullid
24 Fajar Hakim
11 Fachri Ruzzaman
17 Riki Saputro
30 Yoga Kuswendi
9 Yudhi Adhytia
16 Fadau
23 Muhammad Zulhairi
26 Muhammad Zulfikar
- Fino Andrianas
- Sandi Septian
- Dani Namangge
10 Fiwi Dwipan
8 Ifrawadi
18 Faumi Syahreza
19 Kelvin Yulian
21 Firman Septian
94 Redo Rinaldi
- Wazir Kahfi
20 Susilo Irwandoyo
77 Yogi Novrian (5)