Selain persoalan dugaan gratifikasi sewa helikopter mewah, Firli masih dibayangi kasus pegawainya yang diberhentikan.
Sebagai informasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memberhentikan 75 pegawainya.
Akibat pemberhentian itu, para pegawai tersebut tak bisa diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk KPK.
Alasan pemberhentian adalah karena 75 pegawai tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Beberapa pihak menganggap kasus ini memiliki unsur kesengajaan, meski Firli sudah membantah isu tersebut.
Baca: Ketua KPK Firli Bahuri Dilaporkan ICW ke Bareskrim Polri Terkait Dugaan Gratifikasi Sewa Helikopter
Baca: KPK Lantik 1.271 ASN, Eks Direktur: Kabar Baik untuk Oligarki, Cita-cita Firli Bahuri Tercapai Sudah
Hingga akhirnya, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi mengundang Firli untuk hadir dalam acara debat terbuka Wawasan Kebangsaan.
Acara tersebut juga mengundang Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono.
Sesuai jadwal, acara tersebut dilaksanakan pada Jumat, (4/6/2021).
Namun, seperti yang diwartaka WartaKota, Firli tidak menghadiri undangan debat terbuka.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan bahwa pihak KPK memang telah menerima undangan terkait agenda debat terbuka.
"KPK benar menerima undangan debat terbuka Wawasan Kebangsaan dari Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi pada 3 Juni 2021," terang Alo Fikri.
Namun, seperti yang diterangkan Ali Fikri, sang Ketua KPK tidak bisa hadir karena ingin mengakhiri polemik di ruang publik.
Sesuai dengan undangan yang tercantum, lanjut dia, debat publik tersebut dilaksanakan di pelataran Gedung Merah Putih KPK yang merupakan area publik.
Namun, KPK menyayangkan acara debat tersebut kemudian dilakukan di ruang pers Gedung Merah Putih KPK tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Kami berharap dukungan publik untuk menciptakan situasi yang kondusif demi kelancaran tugas-tugas pemberantasan korupsi oleh KPK," ujar Ali Fikri.
Sebelumnya Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana mengatakan, pihaknya mencoba memanggil peserta debat TWK pertama, yaitu Giri Suprapdiono.
Selanjutnya, memanggil untuk datang ke debat TWK karena sebelumnya surat sudah dikirimkan secara resmi ke KPK untuk mengundang Ketua KPK Firli Bahuri untuk bisa datang pada siang hari ini.
"Namun, tampaknya belum terlihat sosok Pak Firli di ruangan ini," kata Kurnia Ramadhana yang menjadi pembawa acara debat tersebut.
Kurnia pun selanjutnya memulai acara membahas masalah TWK tersebut dengan Giri.
Firli Bahuri beri tanggapan soal pemberhentian 75 pegawai KPK
Menanggapi isu yang beredar, Firli Bahuri membuka suara.
Dirinya mengaku heran dengan tudingan penyingkiran 75 pegawai KPK melalui penyelenggaraan asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
"Saya agak heran ada kalimat ada upaya menyingkirkan. Saya katakan gak ada upaya menyingkirkan siapapun," ucap Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2021).
Firli Bahuri menegaskan, TWK yang diikuti 1.351 pegawai non-ASN KPK menggunakan instrumen, modul, serta dalam waktu pengerjaan yang sama.
Asesmen tersebut juga dikatakan oleh Firli Bahuri telah sesuai syarat mekanisme dan prosedur yang ada.
Hasilnya, sebanyak 1.274 pegawai dinyatakan Memenuhi Syarat (MS).
Sementara 75 lainnya Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Namun pada pelantikan yang digelar Rabu (1/6/2021), hanya 1.271 dari 1.724 pegawai yang dilantik menjadi ASN.
Seorang pegawai di antaranya memutuskan mengundurkan diri dan seorang lainnya tidak memenuhi persyaratan pendidikan.
Lebih lanjut, Firli Bahuri menginformasikan bahwa seorang pegawai yang lolos TWK meninggal dunia.
"Hasilnya memenuhi syarat 1.271, yang gak memenuhi 75. Semua dikatakan sesuai syarat dan mekansime dan prosedur. Hasil akhir ada yang TMS dan MS," katanya.
"Jadi gak ada upaya menyingkirkan siapapun," ucap Firli Bahuri.
Baca: ICW Laporkan Ketua KPK Firli Bahuri, Polisi: Polri Sedang Fokus Tangani Pandemi, Jangan Buat Gaduh
Baca: Tanggapi Kasus 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK, Firli Bahuri: Gak Ada Upaya Menyingkirkan
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Firli Bahuri Tak Hadiri Debat Terbuka soal TWK, Ini Penjelasan Jubir KPK