Distonia

Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi otot


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Distonia merupakan gangguan yang mengakibatkan otot bergerak sendiri tanpa disadari.

Gerakan otot ini dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh maupun seluruh tubuh. Akibatnya, penderita distonia memiliki postur tubuh yang aneh dan mengalami gemetar (tremor).

Distonia sendiri bukanlah penyakit yang sering dijumpai. Tercatat, penyakit ini dialami oleh 1% populasi dunia, dengan jumlah wanita lebih banyak daripada pria.

Distonia dapat diklasifikasikan berdasarkan wilayah dari tubuh yang terkena, yakni:

• Generalized dystonia (distonia umum), yang memengaruhi sebagian besar atau seluruh bagian tubuh

• Focal dystonia (distonia fokal), yang memengaruhi bagian tubuh tertentu

• Multifocal dystonia (distonia multifokal), yang melibatkan dua atau lebih bagian tubuh dengan letak berjauhan

• Segmental dystonia (distonia segmental), yang melibatkan dua atau lebih bagian tubuh yang berdekatan

• Hemidystonia (hemidistonia), yang melibatkan lengan dan kaki pada satu sisi tubuh.

pengertian distonia (SehatQ)

Baca: Gangguan Muskuloskeletal

Baca: Ataksia Friedreich

  • Gejala


Gejala distonia sangat variatif, tergantung pada bagian tubuh yang terkena, yaitu:

• Kedutan

• Gemetar (tremor).

• Anggota tubuh pada posisi yang tidak biasa, misalnya leher yang miring.

• Kram otot.

• Mata berkedip tanpa kendali.

• Gangguan berbicara dan menelan.

Gejala ini dapat muncul saat masih anak-anak (distonia dini) atau saat sudah dewasa (distonia lambat).

Gejala yang muncul pada distonia dini lebih sering mengenai anggota gerak dan meluas ke bagian tubuh yang lain.

Sementara distonia yang terjadi lambat sering kali hanya terbatas pada salah satu anggota tubuh, terutama daerah wajah atau leher.

Baca: Mata Kedutan (Blepharospasm)

Baca: Tremor

  • Penyebab


Penyebab pasti dari distonia belum diketahui, namun diduga berkaitan dengan mutasi genetik.

Distonia diduga berhubungan dengan kerusakan atau fungsi yang tidak normal dari basal ganglia atau daerah otak lainnya, yang mengontrol pergerakan.

Atau bisa juga terdapat gangguan pada kemampuan otak dalam memproses neurotransmitter (senyawa organik pembawa sinyal di antara saraf) yang membantu sel-sel di dalam otak, untuk saling berkomunikasi.

Selain itu, mungkin terdapat gangguan pada otak dalam memproses informasi dan memberikan perintah untuk melakukan gerakan.

Distonia juga bisa jadi merupakan gejala dari penyakit atau kondisi lain, yang disebut sebagai acquired dystonia (distonia sekunder), seperti:

• Penyakit Parkinson

• Penyakit Huntington

• Penyakit Wilson

• Cedera otak traumatik

• Cedera saat dilahirkan

• Stroke

• Tumor otak atau gangguan tertentu yang terjadi pada penderita kanker (sindrom paraneoplastik)

• Kekurangan oksigen atau keracunan karbon monoksida

• Infeksi seperti TBC atau ensefalitis

• Reaksi pada pengobatan tertentu atau keracunan logam berat

6 Gejala Tumor Otak yang Sering Diabaikan, Berbahaya Bila Telat Ditangani (shutterstock//SFAM_PHOTO via kompas.com)

Baca: Stroke

Baca: Tumor Otak

  • Pengobatan


Sampai sekarang, belum diketahui pengobatan yang bisa menyembuhkan distonia.

Akan tetapi, terdapat beberapa pengobatan untuk mengurangi frekuensi kemunculan gejala dan tingkat keparahannya, yaitu:

• Obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan ialah obat yang mempengaruhi sinyal di otak, di antaranya:

- Trihexyphenidyl

- Diazepam

- Lorazepam

- Baclofen

- Clonazepam

• Suntikan botox (botulinum toxin)

Obat ini akan langsung disuntikkan pada area yang terkena dan dilakukan berulang setiap 3 bulan.

• Fisioterapi

Dokter juga dapat menyarankan untuk melakukan fisioterapi, agar melatih kembali otot yang terkena.

• Operasi

Operasi yang disarankan dokter ialah dengan memasang alat khusus untuk mengalirkan arus listrik ke otak (deep brain stimulation), atau memotong saraf yang mengatur otot yang terkena (selective denervation and surgery).

  • Pencegahan


Menghindari hal-hal ekstrem dapat membantu mengobati distonia dan mencegahnya menjadi lebih parah.

Beberapa faktor yang dapat memperburuk distonia, seperti:

• Stres berat

• Kelelahan

• Agitasi berlebihan

• Terlalu banyak berbicara (logorrhea)

Baca: Hernia Diafragmatika

Baca: Angin Duduk

(TribunnewsWiki.com/Septiarani)



Gejala Kedutan, tremor, kram, gangguan bicara dan menelan


Dokter Spesialis Saraf


Sumber :


1. www.alodokter.com/dystonia
2. www.sehatq.com/penyakit/distonia


Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer