Gurun Sahara

Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gurun Sahara


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gurun Sahara merupakan gurun di Benua Afrika, yang meliputi negara Algeria, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Nigeria, Sahara Barat, Sudan, dan Tunisia.

Wilayah Gurun Sahara mencakup lebih dari 30 persen wilayah Benua Afrika.

Gurun Sahara memiliki luas wilayah 9,2 juta km2.

Nama "Sahara" diambil dari bahasa Arab yang berarti "padang pasir".

Gurun ini merupakan gurun yang paling terkenal di dunia.

Gurun Sahara berusia sekitar 2,6 juta tahun.

Wilayah gurun Sahara merupakan tempat yang jarang ditinggali.

Selain manusia, tumbuhan dan air juga jarang ditemui di Sahara. (1)

Ilustrasi Gurun Sahara

Baca: Moja Museum

  • Gurun Sahara Pernah Menjadi Oasis


Diketahui, dahulu ada masa Sahara menjadi oasis.

Oasis adalah tempat di padang pasir yang berair cukup untuk tumbuhan dan manusia.

Sekitar 11.000 tahun lalu, Sahara bukanlah wilayah gurun berpasir, melainkan wilayah yang dipenuhi tumbuhan.

Bahkan, saat itu Gurun Sahara memiliki badan air berupa danau besar seluas 108,779 kilometer persegi.

Perubahan di wilayah Sahara berubah secara alami.

Curah hujan di sana tidak pernah tetap karena dipengaruhi oleh perubahan orbit Bumi.

Perubahan itu juga memengaruhi jumlah energi matahari di Sahara.

Semakin banyak energi matahari, maka semakin banyak hujan yang turun di Sahara.

Semakin sedikit energi matahari, semakin sedikit pula hujan yang turun di Sahara.

Oleh sebab itu, iklim di Sahara pun selalu berubah.

Perlahan-lahan, iklim di Sahara berubah antara lembap dan kering selama ribuan tahun.

Namun, sekitar 8.000 – 4.500 tahun yang lalu, keadaan itu berubah.

Sahara berubah dari lembap menjadi kering, lebih kering dari biasanya, dan tidak berubah lagi.

Menurut ilmuwan, iklim kering Sahara yang tidak berubah lagi ini juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia.

Para ahli menemukan bahwa seiring manusia berpindah di sepanjang wilayah Sahara, tumbuhan di sana semakin berkurang.

Salah satu perkiraan ilmuwan adalah manusia menggembala hewan ternak dan hewan ternak itu memakan tumbuhan di Sahara secara berlebihan.

Semakin berkurangnya tumbuhan, akhirnya kelembapan semakin berkurang, sehingga menyebabkan erosi permukaan tanah dan tumbuhan tidak bisa tumbuh.

Namun, arkeolog juga menemukan bahwa peradaban kuno Afrika sempat mengembalikan kondisi Sahara menjadi oasis, namun tidak berlangsung dalam waktu lama, yaitu sekitar tahun 1 – 500 Masehi.

Saat ini wilayah Gurun Sahara semakin meluas karena disebabkan oleh perubahan alami dan perubahan iklim. (1)

Baca: Gurun Pelawan Namang

  • Perubahan Suhu di Sahara


Suhu udara di Gurun Sahara bisa tiba-tiba menjadi dingin dalam semalam.

Suhu gurun yang berada di Afrika Utara ini, dapat turun rata-rata hingga 75 derajat Fahrenheit atau sekitar 42 derajat Celsius dalam semalam.

Menurut Badan antariksa nasional Amerika Serikat (NASA), penurunan suhu terjadi di Sahara bisa anjlok begitu matahari terbenam.

Dari rata-rata suhu tinggi 38 derajat Celcius pada siang hari menjadi rata-rata rendah minus 4 derajat Celcius pada malam hari.

Ada alasan mengapa gurun yang gersang dan memiliki daerah kering yang menutupi sekitar 35 persen daratan Bumi itu menjadi sangat panas, dan kemudian tiba-tiba menjadi sangat dingin.

Penyebab perubahan suhu secara drastis adalah kombinasi dari dua faktor utama yaitu pasir dan kelembaban, yang membuat suhu di Gurun Sahara dapat sangat dingin pada malam hari. Tidak seperti termos, pasir tidak menahan panas dengan baik.

Menurut laporan tahun 2008 dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, ketika panas dan cahaya matahari menghantam gurun pasir, butiran pasir di lapisan atas gurun menyerap dan juga melepaskan panas kembali ke udara.

Pada siang hari, radiasi pasir dari energi matahari memanaskan udara dan menyebabkan suhu naik dan menjadi sangat panas.

Namun, pada malam hari sebagian besar panas di pasir dengan cepat menyebar ke udara dan tidak ada sinar matahari untuk memanaskannya kembali, membuat pasir dan sekitarnya menjadi lebih dingin dari sebelumnya.

Kendati demikian, fenomena ini saja tidak menyebabkan penurunan suhu yang drastis. Alasan utama terjadinya perubahan suhu yang drastis seperti di Gurun Sahara yang membuat suhu di malam hari sangat dingin ini adalah karena udara gurun sangat kering.

Di gurun kering seperti Gurun Sahara dan Gurun Atacama di Chili, kelembapan jumlah uap air di udara praktis nol, dan tidak seperti pasir, air memiliki kapasitas besar untuk menyimpan panas.

Uap air di udara memerangkap panas di dekat tanah seperti selimut raksasa yang tak terlihat dan menghentikannya menghilang ke atmosfer.

Udara dengan kelembaban tinggi juga membutuhkan lebih banyak energi untuk bisa memanas, yang berarti juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk menghilangkan energi tersebut dan untuk mendinginkan lingkungan.

Oleh karena itu, kurangnya kelembapan di gurun memungkinkan tempat-tempat gersang ini cepat panas tetapi juga cepat mendingin.

Kendati terjadi perubahan suhu yang cepat, hewan gurun dapat beradaptasi dengan baik untuk perubahan suhu atau cuaca ekstrem di gurun.

Reptil, kelompok hewan yang paling melimpah dan beragam di lingkungan gurun, beradaptasi dengan baik terhadap variasi suhu yang ekstrem.

Sebab, reptil adalah hewan berdarah dingin, atau ektoterm, yang berarti mereka tidak perlu menginvestasikan energi untuk menjaga suhu tubuh yang konstan.

Banyak reptil juga mendapat manfaat dari ukurannya yang kecil, yang memungkinkan mereka menemukan sudut teduh di siang hari atau bebatuan yang lebih hangat di malam hari.

Tanaman, di sisi lain, lebih rentan terhadap suhu ekstrem.

Itulah mengapa tanaman gurun yang ikonik, seperti kaktus, telah mengembangkan berbagai pertahanan, seperti paku dan racun, untuk melindungi air berharga mereka dari predator.

Namun, suhu beku di malam hari dapat mematikan bagi tanaman karena air membeku dan mengembang di dalam jaringannya, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Oleh karena itu, tanaman hanya tumbuh di daerah yang suhu udaranya tidak turun di bawah titik beku selama lebih dari beberapa jam setiap malam, yang dikenal sebagai garis beku. (2)

Baca: Museum Simalungun

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)



Nama Tempat Gurun Sahara


Luas 9,2 juta km²


Lokasi Benua Afrika yang meliputi negara Algeria, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Nigeria, Sahara Barat, Sudan, dan Tunisia


Sumber :


1. bobo.grid.id
2. kompas.com


Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer