Setelah Pecel Lele, Kini Viral Tarif Parkir Rp20 Ribu untuk Mobil di Kawasan Malioboro

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar unggahan Facebook seorang wanita yang mengaku harus membayar Rp20 ribu untuk parkir mobil di kawasan Malioboro.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kawasan wisata Malioboro di Yogyakarta kembali menjadi sorotan warganet pada Senin, (31/5/2021).

Kini heboh tarif parkir mobil yang dianggap tak masuk akal, yakni Rp20 ribu .

Padahal, tarif parkir mobil di kawasan wisata tersebut biasanya Rp5 ribu saja.

Mahalnya tarif parkir mobil itu pun membuat Malioboro kembali dibicarakan di media sosial oleh warganet.

Cerita mengenai mahalnya tarif parkir di Malioboro bermula dari curhatan seorang wanita bernama Rena Deska Physio di Facebook pada Minggu (30/5/2021).

Melalui unggahan tersebut, Rena bercerita bahwa dirinya memarkirkan mobil di kawasan Malioboro, yakni di Tugu 0 KM.

Saat itu ia dan suami bertemu dengan saudara di titik 0 KM.

Ketika hendak pulang, ia pun mencari karcis parkir yang tadinya diberikan oleh petugas.

Saat melihat karcis tersebut, dirinya pun kaget karena tarif parkir mobil di kawasan tersebut sangatlah mahal.

Ia dan suaminya harus membayar Rp20 ribu hanya untuk parkir.

Jalan Malioboro yang melegenda, Sabtu (12/3/2018) ((KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA))

Yang lebih mengejutkan adalah uang Rp20 ribu tersebut juga tak menjamin keselamatan kendaran yang  dititipkan di tempat tersebut.

Bahkan, jika ada barang yang rusak atau hilang, petugas tak akan bertanggung jawab.

"Karcis Parkir JLN Ahmad Dahlan, Mobil Rp20.000. Barang rusak/hilang ditanggung pemilik," demikian tulisan karcis parkir tersebut.

Melihat hal itu, Rena pun merasa heran karena biasanya ia hanya membayar Rp5 ribu saja untuk parkir.

"Di situ saya sypl karena biasanya kan cuma 5 ribu. Apa krn semalam kondisi malioboro dan sekitarnya lg rame dan jg banyak wisatawan."

Heran dengan mahalnya tarif parkir, Rena pun berinisiatif mengatakan bahwa ia adalah orang Yogyakarta.

Hal itu dibuktikan dengan plat mobilnya dan mempertanyakan mahalnya tarif parkir itu.

Baca: Viral Bocah di Aceh Diseret karena Curi Kotak Amal Buat Makan, Warganet Serang Pemberi Hukuman

Baca: Update Pecel Lele Viral Malioboro, Ternyata Pedagang Baru dan Kini Sudah Diberi Sanksi

Namun, petugas tetap meminta Rena membayar Rp20 ribu karena sudah ketentuan parkir.

"Pdhl suami sy jg sudah mengatakan bahwa org jogja dan pakai mobil plat AB. Ehh msh saja di todong sesuai karcis. Kasian yg para wisatawan."

Rena pun merasa kasihan dengan para wisatawan yang datang karena harus membayar mahal untuk parkir.

"Dan psti nnti ada saja yg ujung2nya namanya jg kota wisata,, tp bagiku yg org jogja asli sungguh malu melihat nominal karcis ini."

"Itu sy parkir tepat didekat museum sonobudoyo yg barat kantor Bank BNI. Terimakasih

Hingga Senin, (31/5/2021), postingan ini sudah mendapatkan belasan ribu komentar dari warganet.

Banyak dari warganet yang menyayangkan mahalnya tarif parkir di kawasan Malioboro.

Ada juga yang kemudian mengaitkan dengan kasus pecel lele yang sebelumnya viral.

Unggahan Rena di Facebook itu kemudian dibagikan ulang oleh akun Instagram @Lambe_turah.

"Lagi rame nehhh parkir 20 rebu," tulis akun tersebut.

Dari postingan itu, banyak warganet yang juga mengeluhkan hal yang sama.

Salah satu warganet pun ada yang membandingkan Jogja dengan Bali.

Menurutnya, meski Bali terkenal banyak wisatawan yang datang, tarif yang lain dirasa lebih murah.

Kemudian banyak warganet yang menyoroti barang hilang yang tak ditanggung pemilik.

"20k, terus barang rusak hilang di tanggung pemilik, lah terus gunanya 20k."

"kalo udah gini jadinya yg mau wisata ke Jogja jadi males gasih."

"saya orang jogja. tp mlh seneng klo yg gak masuk akal gini bsa viral. biar ad perbaikan dn pengawasan scra berkala dr pemkot."

"Anjir 20rb pantes makan pecel nya mahal, elit nih tempat."

Di sisi lain, Dishub Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa karcis parkir yang tengah viral di media sosial itu adalah ilegal.

Tak hanya itu, menurut Kabid Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Imanudin Aziz, lokasi parkir yang didatangi pengunjung tersebut juga tak diberi izin.

Pasalnya, tarif yang dipatok pun jauh dari batas normal.

Baca: Pecel Lele Mahal Ternyata Tak Berlokasi di Jalan Malioboro, Pedagang Lain Merasa Dirugikan 

Baca: Viral Harga Pecel Lele di Malioboro Disebut Tak Masuk Akal, Pemkot Jogja Langsung Turun Tangan

Terlebih, selaras aturan, parkir Jalan KHA Dahlan tarifnya flat.

"Yang jelas, kalau kami lihat, itu lokasinya ilegal. Di karcis saja, dia matok Rp20 ribu. Padahal, sebenarnya mobil itu Rp2.000. Nah, dari karcisnya saja sudah kelihatan kok, parkirnya itu ilegal, ya," kata Aziz, Senin (31/5/2021).

"Kalau kami lihat aduannya, itu di sekitar Gedung Agung. Kemungkinan di sekitar situ dan itu kan tidak boleh untuk parkir, kita tidak akan memberikan izin," imbuhnya.

Ia pun memastikan pihaknya bakal mendatangi langsung lokasi tersebut pada malam nanti, untuk pengecekan lebih lanjut.

Sejauh ini, Dinas Perbubungan juga telah menjalin koordinasi dengan Satreskrim Polresta Yogyakarta yang mempunyai kewenangan melakukan penindakan.

"Bagaimana tindak lanjut dari Reskrim, kami menunggu. Yang jelas, kami sudah koordinasi. Dishub kan tidak dapat menilang, cuma nanti malam kita akan cek ke sana, saya sendiri yang akan datang, kita panggil petugasnya, lalu koordinasi lebih lanjut dengan Reskrim," ujarnya.

Aziz menjelaskan sejatinya sejak Sabtu, (29/5/2021), Dishub telah menggiatkan patroli antisipasi libur panjang bersama Satlantas, Denpom, dan Dishub Provinsi.

Dalam patroli itu, di samping melakukan penertiban lalu lintas, pengawasan tarif juga menjadi sorotan petugas.

"Tadi malam sebenarnya teman-teman kami di titik sana (Jalan KHA Dahlan), tapi tidak sampai larut malam. Itu kan kejadiannya sekitar 22.30 ya, sementara teman-teman di sana cuma sampai sekitaran 21.30," tandasnya.

Dipaparkannya, kantong parkir di kawasan nol kilometer sebenarnya juga sudah tersedia cukup banyak, termasuk untuk menampung mobil.

Ia pun tak menampik bahwa banyak sekali juru parkir liar yang mencoba mencuri peluang lantaran melihat kondisi ramainya wisatawan.

"Di sana ada juga TKP swasta, yang barat Arma Sebelas. Kemudian, Jalan KHA Dahlan sisi barat, setelah traffic PKU sebenarnya juga belum untuk parkir, nol derajat. Jadi, kalau saya lihat, ini aji mumpung, saat wisatawan banyak, lalu petugas pas tidak ada," katanya.

(TribunnewsWiki.com/Restu)



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer