Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Museum Mandala Bhakti adalah museum yang menyimpan koleksi data, dokumentasi, persenjataan TNI baik senjata tradisional maupun senjata modern, serta alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Museum ini awalnya dirancang menjadi Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang.
Maka tidaklah heran apabila massanya sedemikian formal dan kaku.
Perancangnya adalah arsitek I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen.
Bangunan dua lantai ini berada di sebelah selatan Tugu Muda, tepatnya di Jalan Mgr Sugiyopranoto No 1, Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. (1)
Baca: Museum Kereta Api Ambarawa
Sejarah
Gedung Mandala Bhakti didirikan oleh Kolonial Belanda yang di arsiteki I Kuhr E dan Van Leeuwen pada tahun 1906.
Pada saat itu, gedung tersebut digunakan sebagai pengadilan tinggi Belanda atau Raad van Justitie di Semarang.
Kemudian pada tahun 1942 saat perang pasifik, gedung Mandala Bhakti dikuasai oleh Jepang dan dijadikan markas Kempetai militer Jepang.
Berkat kegigihan dan perjuangan para putra dan putri bangsa, gedung Mandala Bhakti dapat dirampas dari tangan Jepang.
Baca: Museum Keprajuritan
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, tahun 1950 gedung Mandala Bhakti digunakan sebagai markas besar Wilayah II Komando Daerah (Kodam) IV Diponegoro.
Dengan luas sekitar 1 hektar, tahun 1987 gedung ini resmi dialihfungsikan sebagai Museum Mandala Bhakti Semarang.
Museum ini menyimpan beragam data-data dan koleksi perjuangan TNI. (2)
Baca: Museum Barli
Koleksi
Museum ini memiliki bermacam-macam koleksi, berupa data, dokumentasi, benda-benda bersejarah yang ditempatkan di beberapa ruangan.
Di ruangan Jatmu (senjata dan amunisi) misalnya, tersimpan berbagai senjata untuk mempertahankan dan menjaga keamanan Indonesia.
Mulai bambu runcing, keris, rencong, tombak, busur, sampai senjata modern seperti pistol, senjata mesin berat, dan senjata pelontar.
Di ruang lain, di ruang Gamad (Seragam Angkatan Darat), dipajang beragam pakaian bukti sejarah.
Mulai pakaian dari goni, seragam PETA (Pembela Tanah Air), Heiho (pasukan bentukan Jepang yang berisi warga Indonesia di masa Perang Dunia II), BKR (Badan Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TNI, seragam tentara asing, juga pakaian dinas polisi militer dan Kowad.
Baca: Museum Negeri Sumatra Utara
Sementara di ruang Peristiwa, tersimpan catatan sejarah berbagai peristiwa perjuangan di tanah air.
Di antaranya, pertempuran lima hari di Semarang, serangan umum Surakarta, pertempuran di Magelang, dan pertempuran di kota lain.
Di bagian lain museum, terdapat ruang Pelestarian Ruang Kerja Pangdam.
Ruangan ini digunakan sebagai ruang Panglima Kodam (Pangdam) dari waktu ke waktu.
Baca: Museum Adityawarman
Ada lagi ruang Satsikmil (satuan musik militer) yang berisi alat musik yang digunakan militer.
Di sebelahnya ada ruangan Laswi atau Laskar Wanita Indonesia.
Ruangan ini berisi barang-barang yang menggambarkan bagaimana laskar wanita melawan penjajah dalam perjuangan Indonesia.
Satu lagi ruangan yang tidak kalah penting, yakni ruang Unit Dapur Umum.
Di ruangan ini digambarkan dapur umum pada masa penjajahan dahulu.
Peralatan memasak yang digunakan masih berupa tungku.
Sementara di ruang Cacat Veteran, tersimpan alat-alat kesehatan yang pernah digunakan veteran yang mengalami cacat akibat membela negara.
Alat-alat tersebut dikumpulkan oleh Ibu Tien Soeharto (3)
Harga Tiket, Jam Operasional dan Lokasi
Gratis. Pengunjung yang datang ke sini tidak dikenai biaya tiket masuk.
Senin - Jumat: Pukul 08.00 - 15.30 WIB
Sabtu - Minggu: Pukul 08.00 -18.00 WIB
Museum Mandala Bhakti berada di sebelah selatan Tugu Muda, tepatnya di Jalan Mgr Sugiyopranoto No 1, Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.
Dari pusat kota tepatnya area Simpang Lima Semarang, menuju Jalan Pandanaran yang berada di sebelah barat alun-alun.
Ikuti Jalan Pandanaran tersebut, kira-kira 2 kilometer nanti akan sampai di kawasan monumen Tugu Muda.
Museum Mandala Bhakti ini berada tepat di sebelah selatan Tugu Muda sebelah barat jalan DR Sutomo. (5)