Warung Mie Ayam Bu Tumini

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mie ayam Bu Tumini, kuliner Yogyakarta


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM- Warung mie ayam Bu Tumini adalah tempat makan mie ayam legendaris di Yogyakarta.

Mie ayam ini memiliki bumbu yang unik dan menjadi mie ayam terenak di Jogja.

Pelanggan mie ayam Bu Tumini bukan hanya warga Jogja saja, tetapi juga banyak pelanggan berasal dari luar daerah. (1) 

Baca: Mi Udon

Satu porsi Mie Ayam Tumini, Giwangan, Yogyakarta yang khas dengan kuah kental manisnya (Shutterstock.com)

  • Keunikan


- Daging ayam diolah secara unik

Mie ayam ini diolah dengan campuran bumbu rempah dan kuah yang cukup banyak.

Mie ayam Bu Tumini sebenarnya adalah kuah isian daging ayam yang sudah berbumbu.

- Banyak pilihan paket

Beberapa paket mie ayam, misalnya mie ayam jumbo, mie ayam ekstra ayam, mie ayam ceker, dan mie ayam ekstra sawi.

- Pelayanan ramah dan super cepat

Antrean panjang ini terjadi bukan karena lambatnya pelayanan. tetapi karena banyaknya pembeli.

Di warung mie ayam Tumini, para pelayan yang terampil dan super cepat dalam meracik dan menyajikan pesanan pembeli. (1)

Baca: Warung Sate Klathak Pak Pong

Warung Mie Ayam Bu Tumini

  • Harga dan Lokasi


Harga mie ayam Bu Tumini dibanderol dengan harga mulai Rp8 ribu sampai yang termahal adalah Rp14 ribu.

Porsi mie ayam jumbo akan mendapatkan semangkuk penuh mie ayam dengan mi yang sangat banyak.

Mie ayam ekstra ayam akan mendapatkan daging ayam yang melimpah. (1)

Lokasi

Meski tidak berada di pusat Kota Jogja, warung mie ayam Tumini cukup mudah dijangkau.

Warung pertama berada di dekat pintu masuk Terminal Giwangan, Yogyakarta.

Warung kedua berada di Jl. Imogiri Timur, beberapa ratus meter dari warung pertama ke arah selatan. (1)

Baca: Warung Sate Kambing Mbok Galak

Almarhum Tumini dan Eko Supriyadi

  • Kisah


Pemilik warung Mie Ayam Bu Tumini Sari Rasa Jatiayu atau dikenal Bu Tumini sudah meninggal dunia pada bulan Februari 2020.

Sedikit yang tahu perjuangan panjang Bu Tumini untuk mendapatkan kepercayaan, bahkan kini menjadi salah satu legenda mie ayam di Yogyakarta.

Eko Supriyanto adalah anak pertama bu Tumini yang tinggal di wilayah Kecamatan Tridadi, Sleman, dan membuka usaha mie ayam dengan nama Juniar Satu.

Dia melanjutkan usaha mi ayam yang sudah dirintis ibunya sejak puluhan tahun lalu

Awalnya pasangan almarhum Tumini dan Suparman berjualan mie ayam, bermula dari kepiawaian Suparman membuat mie.

Keahlian itu ia diperoleh dari saudaranya bernama di Cirebon, Jawa Barat.

Pertengahan tahun 1989, keluarga kecil dengan lima anak ini awalnya menyewakan beberapa gerobak mie ayam kepada para pedagang keliling di kawasan Kota Gede.

Untuk sewa gerobak setiap hari dipatok Rp500.

Suparman dan Tumini juga menyuplai mie basah sebagai bahan utama mie ayam.

Tahun 1990, keluarga ini dengan modal uang hasil menyewakan gerobak dan membuat mie basah, memberanikan membuka usaha mi ayam di Jalan Imogiri Timur No 187 Umbul Harjo, atau persisnya di sisi utara pintu masuk Terminal Giwangan.

Harga saat itu Rp250 per mangkok mie.

Pada tahun 1996, Suparman kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit selama dua pekan hingga akhirnya meninggal dunia.

Selama dua pekan warung mi ayam sempat mengalami kemunduran, karena saat itu fokus menunggu di rumah sakit, dan dipercayakan kepada kerabatnya.

Oleh karena itu, cara memasaknya pun berbeda. Namun, seiring berjalannya waktu, warung mie ayam kembali laris.

Booming mie ayam Tumini dikenal sejak adanya media sosial sekitar awal tahun 2000-an.

Saat itu, penikmat mie ayam khas dengan kuah kental yang memiliki rasa manis, gurih membagikan ke dunia maya.

Anak kedua Tumini yang selama ini membantu warung utama di Jalan Imogiri akan meneruskan usaha yang dirintis Tumini.

Sementara anak ketiga membuka warung mie ayam di sekitar markas Brimob Jalan Imogiri, dan sekitar Jalan Afandi.

Untuk mempertahankan rasa di semua warung mie ayam, bumbu dari keempat warung mi ayam disuplai dari warung utama di Jalan Imogiri Timur.

Bu Tumini tidak ada riwayat penyakit, maka dari itu bu Tumini sering menggu warung mie ayam dan masih mengecek rasa mie yang dihidangkan.

Pada Jumat, (7/2/2020) Tumini mengeluh sakit dan meninggal di RS Rajawali Citra, Plered, Bantul, Sabtu.

Keluarga memutuskan untuk memakamkan Tumini di Desa Jatiayu karena sang suami juga dimakamkan di sana.

Bu Tumini merupakan wanita kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, dan Suparman asli Jatiayu. (2)

Baca: Warung Soto Triwindu

(Tribunnewswiki.com/ Husna)



Alamat


Lokasi Terminal Giwangan, Yogyakarta


Harga Rp8.000-Rp14.000


Jam buka Senin-Minggu: 10.00-17.00 WIB


Sumber :


1. travel.tribunnews.com
2. regional.kompas.com


Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer