Final Liga Champions digelar di Stadion Dragao, Portugal
Chelsea melawan Manchester City yang berakhir dengan skor tipis 1-0.
Gol Kai Havertz pada menit 42 sudah cukup membuat Chelsea kembali mengukir sejarah untuk kedua kalinya mengangkat trofi Liga Champions.
Chelsea secara tidak langsung mampu mengulangi pencapaian kala menjadi jawara Liga Champions musim 2011/2012.
Raihan Si Kuping Besar pertama kali dihasilkan Chelsea pada kompetisi 2011/2012 dengan mengalahkan Bayern Munchen.
Kai Havertz menjadi satu-satunya sosok pembeda pada laga bertajuk All England ini.
Pasca laga, ia mengaku tak bisa berkata banyak mengenai dirinya yang jadi penentu kemenangan The Blues.
"Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Saya menunggu lama," terang Havertz dikutip dari laman BBC.
"Sekarang saya ingin berterima kasih kepada keluarga saya, orang tua saya, nenek dan pacar saya. Saya tidak tahu harus berkata apa."
Diakui oleh pemain yang juga tergabung dalam skuat Timnas Jerman ini, ia telah menantikan momen menjuarai Liga Champions selama 15 tahun.
Akhirnya penantian tersebut terbayar lunas dan ia rasakan bersama Chelsea.
Baca: Diwarnai Protes Suporter di Luar Stadion, Chelsea Hanya Mampu Bermain Imbang Lawan Brigton
Kiper utama Chelsea, Edouard Mendy secara gemilang mampu mengukir rekor penuh sejarah usai membawa timnya memenangi Liga Champions musim 2020/2021.
Mendy kembali mampu menjaga gawangnya tetap perawan kala berhadapan dengan Manchester City di laga final Liga Champions, Minggu (30/5/2021) dinihari tadi.
Sosok Mendy yang menjadi penjaga gawang utama Chelsea musim ini layak mendapatkan penghargaan luar biasa atas performanya.
Sempat diragukan tampil starter lantaran mendapatkan cedera tepat beberapa hari sebelum final Liga Champions.
Mendy akhirnya kembali membuktikan magisnya di bawah mistar penjaga gawang tim Chelsea.
Mantan kiper Rennes itu seakan-akan membuat lini pertahanan Chelsea tampak solid pada musim kali ini.
Lini depan Manchester City pun harus frustrasi lantaran kegemilangan performa Mendy di bawah mistar gawang Chelsea.
Raihan cleansheet pun kembali didapatkan Mendy dalam gelaran Liga Champions musim ini.
Keberhasilan Mendy menjaga gawangnya tidak kebobolan pada laga final kali ini ternyata menyisakan rekor baru penuh sejarah.
Dilansir Opta, Mendy tercatat telah berhasil menorehkan sembilan cleansheet bersama Chelsea di ajang Liga Champions musim ini.
Catatan tersebut terasa sensasional mengingat ini menjadi momen debut perdana Mendy bersama Chelsea.
Mahar 20 juta poundsterling seakan-akan menjadi terasa murah lantaran performa hebat Mendy di bawah mistar gawang Chelsea.
Mendy pun mengukir sejarah baru sebagai kiper debutan yang mampu mencatatkan jumlah cleansheet terbanyak yakni sembilan kali.
Baca: Big Match Chelsea vs. Manchester City Tersaji pada Semifinal Piala FA
Secara keseluruhan ternyata performa Mendy memang sangat impresif pada musim perdananya bersama Chelsea.
Kiper asal Senegal itu tercatat telah tampil dalam 45 laga bersama Chelsea di semua kompetisi pada musim perdananya kali ini.
Catatan impresif berupa cleansheet sebanyak 25 kali menjadi hal luar biasa bagi Mendy.
Dengan melihat kegemilangan performa Mendy, tak salah jikalau Chelsea sangat beruntung bisa memiliki Mendy di bawah mistar gawang mereka.
Manchester City dan Chelsea langsung tampil menggebrak di menit-menit awal pertandingan babak pertama.
Presing ketat yang diperagakan oleh Manchester City membuat pemain Chelsea kesulitan mengembangkan permainan.
Gugup dan grogi nampak dari permainan The Blues.
Pemain Chelsea banyak melakukan kesalahan pada awal babak pertama dengan tak bisa mengontrol bola dengan baik maupun kesalahan umpan.
Memasuki menit ke-3, Chelsea mencoba untuk bermain tenang.
Bermain di area pertahanannya sendiri menjadi opsi Chelsea untuk membangun serangan.
Di sisi lain, Chelsea juga tengah menunggu Manchester City membuat celah di area pertahanannya.
Perlahan tapi pasti The Blues mampu mengembangkan permainan.
Timo Werner kerap kali merepotkan sisi kiri permainan Manchester City.
Kecepatan striker Timnas Jerman ini membuat Zinchenko kesulitan untuk mengawalnya.
Memasuki menit ke-7, Manchester City belum menciptakan peluang sama sekali.
Rapatnya pertahanan The Blues membuat Kevin de Bruyne dkk kesulitan untuk mengkreasikan serangan.
Baca: Final Liga Champions: Kalahkan PSG 1-0, Bayern Muenchen Resmi Juara Liga Champions Musim 2019-20
The Citizens mendapatkan peluang melalui Raheem Sterling menit ke-8.
Ia berhasil menerima umpan long pass dari lini pertahanan dan tinggal berhadapan dengan Edouard Mendy.
Sayang, bekas pemain Liverpool ini gagal mencetak gol setelah diganggu oleh Reece James.
Jual beli serangan dan silih berganti menciptakan peluang matang dihasilkan kedua tim.
Namun 10 menit babak pertama, kedua tim masih betah dengan skor imbang 0-0.
Timo Werner kembali mendapatkan peluang pada menit ke-14.
Namun sayang, tembakannya dari dalam kotak penalti masih dapat diantisipasi oleh Ederson Moraes.
Manchester City mencoba mengambil alih jalannya permainan dengan melakukan penguasan bola selama mungkin.
Peran dari Kevin de Bruyne dan Riyad Mahrez belum kentara sepanjang 20 menit babak pertama.
Sebaliknya, tumpuan penyerangan The Citizens diberikan kepada Raheem Sterling.
Memasuki menit ke-22, The Blues mengurun pemain Manchester City di area pertahanannya.
Deburan ombak serangan yang dterus dilakukan Chelsea membuat Kevin de Btuyne dkk kesulitan untuk menguasai permainan.
Pada menit ke-27, Chelsea nyaris kebobolan.
Ialah Phil Foden yang tinggal berhadapan one on one dengan Mendy.
Untungnya, tekel tepat waktu dilakukan Antonio Rudiger yang berhasil mem-block shot yang dilakukan Foden.
Memasuki menit ke-30, Riyad Mahrez mulai panas dengan aksinya yang mampu merepotkan pertahanan Chelsea.
Beberapa kali manuver yang ia lakukan sukses menembus kotak penalti tim lawan.
Lima menit jelang babak pertama rampung, skor kedua tim masih imbang 0-0.
Pada menit ke-42, Chelsea unggul lewat Kai Havertz
Hingga 45 menit babak pertama usai, skor 0-1 bertahan.
Pada babak kedua Manchester City tancap gas untuk menyamakan level ketertinggalannya.
Serangan demi serangan terus dilancarkan tim besutan Pep Guardiola ini.
Meskipun demikian, Chelsea mampu mengkoordinir lini pertahanan dengan baik.
The Blues juga memainkan permainan ofensif lewat strategi counter-attack yang mereka jalankan.
Sayang, upaya untuk mengejar ketertinggaln justru berujung apes bagi Manchester City.
Pilar andalan utama The Citizens, Kevin de Bruyne mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Ia digantikan oleh Gabriel Jesus pada menit ke-60.
Upaya mati-matian dilakukan Manchester City untuk mencetak gol penyama kedudukan.
Namun hingga laga usai, skor 0-1 bertahan untuk kemenangan Chelsea.
Susunan Pemain Manchester City vs Chelsea
Manchster City :
Ederson; Walker, Dias, Stones, Zinchenko; Gündoğan, Bernardo, De Bruyne; Mahrez, Sterling, Foden.
Chelsea:
Mendy; Azpilicueta, Thiago Silva, Rudiger; James, Kanté, Jorginho, Chilwell; Mount, Werner, Havertz.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul HASIL Liga Champions, Chelsea Amankan Gelar Juara, Edouard Mendy Ukir Rekor Penuh Sejarah dan judul Chelsea Juara Liga Champions 2020/2021, Penantian 15 Tahun Kai Havertz Terbayar Lunas.