Viral Harga Pecel Lele Tak Masuk Akal, Paguyuban Lesehan Malam Malioboro Langsung Lakukan Survei

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Jalan Malioboro pada Sabtu, (12/3/2018)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Viralnya harga pecel lele di Maliboro yang dinilai tak masuk akal membuat Paguyuban Lesehan Malam Malioboro ikut turun tangan.

Paguyuban tersebut langsung melakukan survey atas viralnya makanan di warung kaki lima di Malioboro.

Sebelumnya, seorang pembeli pecel lele di Malioboro, Yogyakarta, mengeluh lantaran harus membayar mahal untuk makanan yang ia santap.

Si pembeli membayar Rp20.000 untuk lele.

Namun, harga tersebut belum termasuk nasi dan lalapan.

Ia pun harus membayar lagi Rp7.000 untuk nasi putih dan Rp10.000 untuk lalapan.

Video tersebut diunggah di media sosial (medsos) dan kemudian viral.

Menyoal video viral tersebut, Paguyuban Lesehan Malam Malioboro melakukan survei di lokasi.

Ilustrasi Malioboro Jogja, yang kini jumlah pengunjungnya menurun selama PPKM (Instagram.com/@moh_aslanhidayat.02)

"Hasil survei kami harga tertinggi di lapangan pecel lele Rp15 ribu- Rp18 ribu per porsi. Tapi tadi di medsos disebut harga per porsi lebih dari Rp20 ribu ditambah lalapan Rp10 ribu," ungkap Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro Sukidi, Rabu (26/5/2021).

Dia menyampaikan apabila wisatawan menemui pedagang yang mematok harga tak wajar, mereka bisa melaporkan kepada petugas yang ada di sekitar Malioboro.

Kata Sukidi, pengurus paguyuban siap membantu untuk menyelesaikan masalah.

"Saran kami jangan terus ngomongnya di medsos. Kan juga ada sarana pengaduan konsumen, baik lewat UPT Pemkot dan kami sebagai pengurus juga siap membantu untuk menyelesaikan jika ada yang kurang puas," ujarnya dikutip Kompas.com.

Sukidi menambahkan pedagang di Malioboro tak seperti dulu lagi.

Baca: Viral Harga Pecel Lele di Malioboro Disebut Tak Masuk Akal, Pemkot Jogja Langsung Turun Tangan

Baca: Malioboro Sempat Jadi Trending Topic, Bermula dari Viralnya Harga Pecel Lele yang Mahal

Menurutnya, sekarang ini pedagang telah mengutamakan pelayanan.

"Walaupun ini masih masa pandemi, teman-teman pedagang masih bisa berpikir positif. Dalam arti persiapan-persiapan menghadapi musim liburan lebaran tetap terkontrol, baik tentang harga dan pelayanan," ucapnya.

Dia pun mengimbau kepada wisatawan agar lebih cermat sewaktu berbelanja di sekitar kawasan Malioboro, terutama saat akan membeli makanan di lesehan Malioboro.

"Harusnya calon konsumen yang makan di Malioboro bisa baca, berapa harga yang tercantum di daftar harga," sebutnya.

Akan ada sanksi

Di sisi lain, Pemerintah Kota Yogyakarta juga turut turun tangan menanggapi masalah yang terjadi.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pihaknya akan menelusuri kejadian tersebut.

Pemkot juga akan mencari tahu siapa pedagang yang mematok harga tak masuk akal itu.

"Ya kami sedang telusuri dan mencari pedagangnya siapa," ucapnya pada Rabu (26/5/2021).

Dirinya kemudian meminta warganet agar melaporkan pedagang yang dinilai memberikan harga tak wajar.

Hal itu bisa mempermudah pemkot untuk melakukan pengawasan.

Suasana jalan Malioboro, Yogyakarta.(indonesia.travel) (indonesia.travel)

"Tolong yang tahu di mana membeli dan kapan terjadi bisa diinfokan ke Pemkot Yogyakarta. Sebab, jika itu benar, sanksinya jelas dan tegas, yaitu ditutup selamanya," lanjut Heroe.

Menurut Heroe, penindakan tegas terhadap penjual di sekitar Malioboro atau kawasan wisata yang menjual makanan dengan harga tidak wajar sudah menjadi kebijakan Pemkot Yogyakarta.

"Kami pasti akan tindak tegas, sudah kebijakan sejak awal, siapa pun yang menarik harga tidak sesuai ketentuan dan tidak normal harganya, maka sanksinya jelas. Saat itu juga ditutup dan tidak boleh jualan selamanya di Malioboro," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, lanjut Heroe, sudah ada kesepakatan antara pedagang dan komunitas di Malioboro untuk menertibkan para anggotanya jika ditemukan pedagang dengan harga yang tidak wajar.

"Semua komunitas dan pedagang harus menertibkan anggotanya. Sebab, jika itu benar, oknum-oknum itulah yang merusak nama Malioboro dan Yogyakarta," tambah dia.

Baca: Viral Sopir Pembawa Jenazah Tersesat di Hutan Pukul 2 Pagi, Sebut Tak Bisa Temukan Jalan Keluar

Baca: Viral Aksi Begal Payudara di Kemayoran, Pelaku Ngamuk saat Tertangkap Basah Warga

Heroe menambahkan sanksi penindakan tegas tidak hanya berlaku bagi penjual makanan, tetapi juga bagi petugas parkir.

Jika ada wisatawan yang mendapati parkir tak wajar, petugas juga akan ditindak tegas.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan jika menemukan oknum-oknum penjual dengan harga tak wajar bisa langsung melaporkan kepada petugas.

"Jika mendapati persoalan yang demikian itu, segera hubungi petugas yang ada di Malioboro, baik jogoboro maupun Satpol PP yang mengawasi Malioboro, sehingga Pemkot bisa langsung mengambil kebijakan saat itu juga," kata dia.

(TribunnewsWiki.com/Restu)



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer