Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Adas adalah tanaman obat dengan nama latin foiniculum vulgare, berasal dari daratan Eropa Selatan hingga ke Asia Daratan.
Tidak hanya dimanfaatkan sebagai obat, di Indonesia adas merupakan tanaman yang kerap kali digunakan sebagai bumbu karena baunya yang harum.
Tanaman ini bisa tumbuh di dataran rendah sampai di dataran tinggi dengan ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut.
Beberapa orang menyebut tanaman ini sebagai adas pulosari atau pulowaras.
Baca: Leker Paimo
Adas sendiri bahasa Inggrisnya adalah fennel.
Jika dilihat sepintas daunnya mirip dengan daun wortel.
Ini karena memang adas masih satu kerabat dengan wortel.
Yang membedakan, umbi adas berwarna putih membulat.
Baca: Cha Hak Yeon (N)
Dalam satu adas terdiri dari 5-4 batang, dengan warna batang hijau tua.
Batangnya sendiri memiliki aroma yang khas bila dikepruk.
Daunnya bersilang majemuk dengan bentuk menyerupai jarum.
Panjang daunnya kira-kira 30-50 cm, dengan warna hijau muda.
Bunga dari tanaman adas memiliki bentuk payung majemuk, dengan diameter sekitar 5-15 cm.
Baca: Risman Maidullah
Panjang dari tangkai bunganya sekitar 2-5 mm.
Mahkota bunganya sendiri berwarna kuning cerah.
Buah dari tanaman adas berbentuk lonjong kering.
Buah adas sendiri mungil, dengan panjang hanya 6-10 mm, dan lebat 3-4 mm.
Buah adas muda berwarna hijau muda, dan buah yang tua matang berwarna cokelat.
Buah dari adas sendiri apabila sudah matang memiliki rasa yang manis dan aromanya harum. (1)
Baca: Kayu Manis
Kandungan
Adas memiliki berbagai kandungan kimia yang tersebar di daun, bunga, dan buahnya.
Secara keseluruhan, terkandung 50-60 persen anetol, 20 persen fenkon, asam anisat, Vitamin B6, C dan E, felandren, metilchavikol, pinen, minyak asiri (oleum foeniculli) 1-6 persen, anisaldehid, limonen, dipenten, serta 12 persen minyak lemak.
Karena memiliki anetol inilah makanya adas punya aroma yang khas dan mudah dikenali. (2)
Baca: Risman Maidullah
Manfaat
Ada beberapa manfaat adas untuk obat alternatif antara lain, sebagai berikut:
1. Sakit perut (mulas), kembung, mual, muntah, diare.
2. Sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan.
3. Batuk berdahak, sesak napas (asma).
4. Nyeri haid, haid tidak teratur.
5. Air susu ibu (ASI) sedikit.
6. Proteinuria.
7. Insomnia.
8. Buah pelir turun (orchidoptosis).
9. Usus turun ke lipat paha (Hernia inguisnalis).
10. Pembengkakan saluran sperma (epididimis).
11. Penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidroke testis).
12. Mengurangi sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya.
13. Rematik.
14. Keracunan tumbuhan obat atau jamur.
Baca: Sifilis
Adapun khasiat daun adas adalah sebagai berikut:
1. Batuk.
2. Perut kembung.
3. Rasa haus.
4. Meningkatkan penglihatan.
Selain itu, pemberian minyak biji adas dapat meredakan kolik pada bayi berusia 2-12 minggu.
Bahkan, bayi yang diberi produk yang mengandung bahan adas pun jangka waktu menangisnya lebih pendek. (3)
Baca: Dody Alfayed
Peringatan Penggunaan Adas
Meski belum banyak bukti tentang keamanan menggunakan adas selama kehamilan, sebaiknya hindari penggunaannya.
Selama menyusui, konsumsi adas mungkin adalah sesuatu yang tidak aman.
Telah dilaporkan bahwa dua bayi menyusui mengalami kerusakan pada sistem saraf mereka setelah ibu mereka minum teh herbal yang mengandung adas.
Produk-produk yang mengandung adas aman digunakan asalkan pada dosis yang tepat, khususnya pada bayi muda untuk mengatasi kolik.
Adas mungkin dapat memperlambat pembekuan darah.
Mengambil adas dapat meningkatkan risiko perdarahan atau memar pada orang dengan gangguan perdarahan.
Beberapa kondisinya seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker ovarium, endometriosis, atau fibroid uterus: Adas mungkin bertindak seperti estrogen.
Jika memiliki kondisi yang mungkin diperburuk oleh paparan estrogen, hindari penggunaan adas. (4)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)