Waisak

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Candi Borobudur sebagai tempat perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNEWSWIKI.COM - Waisak atau Waisaka merupakan hari suci agama Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. 

Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta. 

Di beberapa tempat disebut juga sebagai "Hari Buddha".

Tanggal perayaan Waisak berubah setiap tahun karena terjadi pada saat bulan purnama pertama dari bulan lunar kuno Waisak, yang biasanya jatuh pada bulan Mei atau awal Juni.

Saat hari Waisak tiba, umat Buddha di sana akan berbondong-bondong menuju tempat kelahiran Buddha, Lumbini. (jatim.tribunnews.com)

Baca: Froteurisme

Dirayakan untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu:

1. Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.,

2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.

3. Buddha Gautama (Siddharta Gautama) parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M.

Tiga peristiwa ini dinamakan, "Trisuci Waisak". 

Baca: Bunga Telang

Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists - WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. 

Waisak sendiri adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuno.

Di Indonesia, Hari Raya Waisak ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 3 tahun 1983 tanggal 19 Januari 1983. (1)

Ritual pengambilan api Dharma Tri Suci Waisak 2563 BE/2019 di kawasan obyek wisata Api Abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (17/5/2019) (Kompas/Puthut Dwi)

Baca: Giant (Toko Swalayan)

 

  • Sejarah


Pada awalnya umat Buddha tidak percaya pada Tuhan yang menciptakan dunia dan se-isinya.

Mereka percaya pada adanya ajaran seorang pria bernama Siddhartha Gautama yang juga dikenal sebagai Buddha.

Melansir dari bbc.co.uk, Siddhartha Gautama diyakini sebagai pangeran yang lahir dari keluarga kaya di tempat yang sekarang disebut Nepal pada abad ke-5 SM.

Siddhartha Gautama menyadari bahwa kekayaan dan kemewahan tidak menjamin kebahagiaan.

Maka ia melakukan perjalanan sebagai orang suci tunawisma untuk belajar lebih banyak tentang dunia dan melihat penderitaan di dunia.

Setiap tiba hari raya Waisak, umat Buddha di sana akan menghias candi-candi yang ada di wilayah tersebut. (ibtimes.co.uk)

Baca: Tunjangan Hari Raya (THR)

Setelah enam tahun belajar dan bermeditasi dalam perjalanannya, dia menjadi sadar secara spiritual dan mencapai tujuannya untuk menemukan makna dalam hidup dan ini disebut sebagai sebuah pencerahan.

Pada saat ini, dia menjadi Buddha dan selama sisa hidupnya dia mengajari para pengikutnya tentang pengalamannya.

Buddha dimaknai sebagai gelar, bukan nama, yang berarti yang tercerahkan atau yang telah bangkit.

Dari kisah tersebut, maka Waisak dirayakan setahun sekali.

Tanggal Waisak berubah setiap tahun karena terjadi pada saat bulan purnama pertama dari bulan lunar kuno Waisak, yang biasanya jatuh pada bulan Mei atau awal Juni. (2)

  • Perayaan Waisak


Setiap budaya Buddhis memiliki tradisi masing-masing untuk Waisak.

Namun, Waisak dirayakan di banyak negara, termasuk India, Thailand, serta Korea Selatan dan Utara.

Banyak umat Buddha akan pergi ke kuil setempat, bahkan beberapa tinggal di sana sepanjang hari selama bulan purnama.

Banyak juga umat Buddha yang akan melakukan perbuatan baik, berpartisipasi dalam nyanyian dan meditasi, refleksi terhadap ajaran agama, membawa persembahan ke kuil, dan berbagi makanan dengan orang lain.

Para keluarga akan mendekorasi rumah dan lentera mereka, berpartisipasi dalam prosesi, dan menggunakan pakaian khusus berwarna putih untuk menandai perayaan. Para kerabat dan keluarga mungkin juga saling bertukar kartu ucapan.

Satu upacara berama "memandikan Buddha" mungkin akan dilakukan. Upacara ini adalah saat air disiramkan ke pundak Buddha untuk mengingatkan orang-orang agar menjernihkan pikiran negatif, seperti keserakahan dan kebencian. (3)

Sepanjang hari raya Waisak, Thailand mengadakan festival Visakha Bucha. Biasanya, perayaan ini diadakan di Bangkok, tepatnya di depan King’s Grand Palace. (jatim.tribunnews.com)

Baca: Gwanghwamun Square

Perayaan Waisak di Indonesia

Di Indonesia perayaan Waisak berpusat di Candi Buddha terbesar di dunia, yaitu Candi Borobudur yang berada di Magelang Jawa Tengah.

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur biasanya dibagi menjadi tiga tahapan.

Pertama dimulai dengan prosesi pengambilan air berkat di mata air Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor yang dilakukan menggunakan sumber api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan.

Kemudian dilanjutkan dengan ritual Pindapatta, yaitu ritual yang diberikan secara khusus kepada umat untuk berbuat kebajikan.

Dan yang terakhir Samadhi, dilakukan pada detik-detik menjelang puncak bulan purnama.

Pada puncak perayaannya, umat Buddha akan berkumpul menyalakan lilin dan memasukkannya ke dalam lampion atau lentera.

Lentera ini nantinya akan dilepas secara bersama-sama sehingga akan terlihat sangat indah di tengah gelapnya langit malam.

Tujuan pelepasan lentera atau lampion dilakukan agar doa umat Buddha dapat segera terkabul. (3)


(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)

 



Nama Hari Raya Waisak


Agama Buddha


Waktu Perayaan Pada bulan purnama pertama dari bulan lunar kuno Waisak, yang biasanya jatuh pada bulan Mei atau awal Juni.


Sumber :


1. www.tribunnews.com/nasional/2021/05/25/hari-raya-waisak-26-mei-2021-simak-sejarah-singkat-perayaan-waisak-berikut-ini?page=3
2. travel.kompas.com
3. id.wikipedia.org


Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer