Dua Lipa adalah seorang penyanyi wanita yang memulai debut sebagai penyanyi profesionalnya pada tahun 2015.
Dua Lipa menjadi penyanyi solo wanita kedua setelah Adele yang merajai tangga nada Inggris lewat lagunya yang berjudul New Rules.
Kekasih Anwar Hadid ini merupakan penyanyi dan penulis lagu berkebangsaan Inggris.
Dua Lipa lahir di London, Inggris, pada 22 Agustus 1995.
Orang tuanya merupakan keturunan orang Albania, ayahnya bernama Dukagjin Lipa dan Ibunya bernama Anesa Lipa.
Mereka berdua pindah ke Inggris dari Pristina, Kosovo, pada tahun 1992 untuk menghindari konflik yang terjadi di sana.
Dukagjin Lipa berprofesi sebagai manajer pemasaran sekaligus vokalis dari band rock asal Kosovo yang bernama Oda.
Sementara, Anesa bekerja di bidang pariwisata.
Mereka menetap di Inggris hingga tahun 2006, kemudian pindah kembali ke negara asalnya karena Dukagjin mendapat pekerjaan baru, serta konflik di sana sudah reda.
Dua merupakan anak tertua dari tiga bersaudara.
Ia memiliki seorang adik perempuan yang bernama Rina Lipa serta adik laki-laki bernama Gjin Lipa.
Dalam video dokumenter biodata dan profilnya, Dua Lipa mengaku jika cita-citanya menyanyi sudah ada sejak kecil berkat Ayahnya.
Dua kecil sering merogoh laci ayahnya untuk mencari CD apa pun itu.
Baca: Bella Hadid
Baca: Anwar Hadid
Kemudian diputar di ruang keluarga, dia menyanyi dan menari meski hanya mengenakan kaos singlet.
Selain band ayahnya, ia juga mengaku sangat terinspirasi dengan musisi-musisi seperti Stereophonics, Christina Aguilera, dan Robbie Williams.
Seiring waktu, Dua Lipa pun mulai menyukai musik-musik hip hop, terutama bagian rap-nya.
Ia beranggapan jika rap merupakan musik yang menarik karena penuh kejujuran dalam liriknya.
Saat masih tinggal di Inggris, Dua mengambil kelas paruh waktu di Sylvia Young Theater School.
Setelah keluarganya pindah kembali ke Kosovo, ia bersekolah di Mileniumi i Tretë.
Pada umur 14 tahun, Dua Lipa mulai mengunggah video cover lagu dari artis-artis favoritnya ke YouTube.
Beberapa di antaranya adalah Price Tag dari Jessie J, I Know Other Man dari Christina Aguilera, dan Super Duper Love dari Joss Stone.
Saat usaianya masih 15 tahun, Dua Lipa mencoba peruntungan lewat unggahan YouTube.
Ia ingin mengikuti jejak Justin Bieber yang tenar lewat unggahan video menyanyi di YouTube, namun sayang hal besar yang ia harapkan tidak kunjung datang.
Meski begitu, ada beberapa produser yang mengirim pesan padanya, mereka mengizinkan Dua Lipa menggunakan studionya jika ingin menulis atau merekam lagu.
Berkat pesan itu, Dua pun memantapkan diri mengejar mimpinya menjadi penyanyi dan hijrah ke London.
Di sana ia tinggal di sebuah flat yang ia sewa bersama temannya.
Ia melanjutkan sekolahnya di Parliament Hill School dan kembali mengambil kelas di Sylvia Young Theater School pada hari Sabtu.
Untuk menghidupi dirinya, pelantun New Rules ini bekerja paruh waktu sebagai pelayan di sebuah restoran Meksiko bernama La Bodega dan sebuah klub malam di Mayfair.
Selain itu, ia juga sesekali menjadi model untuk katalog online.
Ia juga beberapa kali menjadi figuran, salah satunya adalah untuk iklan X Factor.
Kegigihan Dua Lipa dalam bekerja tidak lepas dari dukungan orangtuanya.
Sang ayah selalu mengingatkan Dua Lipa untuk tidak lelah dalam berproses meraih cita-citanya.
Hal itulah yang membuat Dua Lipa tidak masalah harus bekerja keras di banyak tempat.
Tekadnya sangat kuat.
Dua Lipa mendapatkan kontrak dari Warner Music Group dan meluncurkan lagu pertamanya yang berjudul New Love pada tahun 2015.
Hingga 2019, ia telah merilis satu album serta delapan single.
Karya-karya yang dinyanyikan oleh penyanyi wanita ini secara umum mengusung genre pop, terutama pada sub genre dance dan synth pop.
Tapi bukan hanya pop, dalam musiknya ia juga kerap memasukkan unsur-unsur RnB dan hip hop.
Dua Lipa menyatakan bahwa genre yang diusungnya bernama dark pop.
Hal tersebut mungkin karena tema lagu-lagu yang dibawakan olehnya berbicara tentang patah hati, ketakutan, dan juga rasa kesal dengan pasangan.
Baru-baru ini penyanyi Dua Lipa marah kepada organisasi yang menyebut dirinya "The World Value Network".
Organisasi ini membayar iklan satu halaman penuh di The New York Times untuk memfitnah dirinya anti-Semit karena dukungannya terhadap Palestina.
Ia mengatakan iklan tersebut menggunakan namanya "tanpa malu-malu" untuk "memajukan kampanye jelek mereka dengan kebohongan dan kesalahpahaman yang mencolok. ”
Dalam iklan bertele-tele yang muncul di bagian utama koran hari Sabtu, Rabbi Shmuley Boteach, kepala The World Value Network, menyebut Lipa, dan model Bella dan Gigi Hadid sebagai tiga "mega-influencer" yang telah menuduh Israel sebagai etnis pembersihan dan memfitnah Negara Yahudi, seperti dilansir dari Al Arabiya English.
Tak terima dengan tuduhan tak berdasar tersebut, Dua Lipa akhirnya membalas pernyataan tersebut melalui Twitter pada Sabtu sore.
Dia "menolak tuduhan palsu dan mengerikan" dan mengatakan The World Values Network memutarbalikkan apa yang dia perjuangkan.
“Saya berdiri dalam solidaritas dengan semua orang yang tertindas dan menolak semua bentuk rasisme,” tulisnya.
Sebagai informasi, tak hanya Dua Lipa yang membela Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel.
Namun ada banyak selebritas menggunakan media sosial untuk memposting pesan pro-Palestina, termasuk penyanyi Zayn, Roger Waters, The Weeknd dan Mark Ruffalo.
Perlu diketahui, serangan di Masjid Al-Aqsa dipicu upaya para pemukim Yahudi selama bertahun-tahun untuk merebut rumah-rumah Palestina di dekatnya.
Dikutip dari AFP, Senin (10/5/2021), berikut adalah kronologi lengkap bentrokan tersebut.
Bentrokan kedua kubu dimulai pada Jumat (7/5/2021) lalu.
Baca: Keberanian Bella Hadid yang Tetap Lantang Bela Palestina Meski Dapat Kecaman Israel
Baca: Turun ke Jalan Kibarkan Bendera Palestina, Bella Hadid Banjir Pujian dari Warganet
Kala itu, umat Islam tengah memadati kompleks Masjid Al-Aqsa untuk menyambut malam Lailatul Qadar di akhir Ramadhan.
Meski demikian, aksi kekerasan sudah meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat sejak seminggu sebelumnya.
Warga Palestina melempari polisi Israel dengan batu, botol, dan kembang api.
Sementara, para polisi menembakkan peluru karet dan granat kejut.
Lebih dari 220 orang terluka, mayoritas warga Palestina.
Ibadah shalat tarawih di Masjid Al-Aqsa pada Sabtu (8/5/2021) malam berlangsung damai.
Namun, muncul kerusuhan di tempat lain di Yerusalem timur.
Ada 121 warga Palestina terluka malam itu lantaran terkena peluru karet dan granat kejut.
Sementara polisi Israel mengklaim 17 anggotanya terluka.
Insiden tersebut memicu keprihatian Amerika Serikat (AS), Rusia, Uni Eropa, dan PBB.
Bentrok Israel dan Palestina bermula dari upaya hukum oleh kelompok pemukim Yahudi, yang sejak lama ingin menggusur beberapa keluarga Palestina dari rumahnya di kawasan Syekh Jarrah, Yerusalem timur.
Putusan pengadilan yang mendukung klaim para pemukim Yahudi, memicu amarah warga Palestina.
Sidang Mahkamah Agung tentang banding Palestina sedianya ditetapkan pada Senin (10/5/2021), namun berisiko meningkatkan bentrokan lebih luas.
Alhasil, pada Minggu (9/5/2021) Kementerian Kehakiman menunda sidang.