Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Museum Purbakala Sangiran adalah sebuah museum prasejarah yang berada di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Situs ini bermula ketika seorang antropolog bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald melakukan penelitian di area ini.
Dalam penggalian situs, ditemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus.
Selain itu juga terdapat sekitar 60 fosil Meganthropus palaeojavanicus di situs ini.
Sampai sekarang ada sebanyak 100 fosil Homo erectus ditemukan di Sangiran dan jumlah ini adalah 50 persen dari jumlah fosil Homo erectus yang ditemukan di seluruh dunia.
Berisi banyak replika manusia purba yang menggambarkan sejarah manusia purba sejak 2 juta tahun lalu sampai dengan 200.000 juta tahun yang lalu.
Ada sebanyak 13.086 koleksi fosil manusia purba ada di museum ini.
Di dalam museum pengunjung dapat menikmati audio visual mengenai sejarah ditemukannya situs Sangiran, proses evolusi, dan proses terbentuknya alam.(1)
Baca: Museum Siwalima
Koleksi
Berikut ini adalah beberapa koleksi yang tersimpan di Museum Sangiran:
1. Fosil manusia, antara lain Australopithecus africanus (replika), Pithecanthropus mojokertensis (Pithecanthropus robustus) (replika), Homo soloensis (replika), Homo neanderthal Eropa (replika), Homo neanderthal Asia (replika), dan Homo sapiens.
2. Fosil binatang bertulang belakang, antara lain Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp. (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp. (babi), Rhinoceros sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp. (rusa dan domba).
3. Fosil binatang laut dan air tawar, antara lain Crocodillus sp. (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp. (kuda nil), Molusca (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Chelonia sp. (kura-kura), dan Foraminifera.
4. Batuan, antara lain rijang, kalsedon, batu meteor, dan diatom.
Baca: Museum Tekstil
5. Artefak batu, antara lain serpih dan bilah, serut dan gurdi, kapak persegi, bola batu, dan kapak perimbas-penetak.
Fasilitas
Pada awalnya Museum Sangiran dibangun di atas tanah seluas 1.000 m2 yang terletak di samping Balai Desa Krikilan.
Sebuah museum yang representatif baru dibangun pada tahun 1980 karena mengingat semakin banyaknya fosil yang ditemukan dan sekaligus untuk melayani kebutuhan para wisatawan akan tempat wisata yang nyaman.
Bangunan tersebut seluas 16.675 m2 dengan ruangan museum seluas 750 m2.
Bangunan tersebut bergaya joglo dan terdiri atas ruang pameran, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual (tempat pemutaran film tentang kehidupan manusia prasejarah), gudang penyimpanan, mushola, toilet, area parkir, dan kios suvenir (khususnya menjual handicraft ‘batu indah bertuah’ yang bahan bakunya didapat dari Kali Cemoro).
Di Museum Sangiran terus dilakukan pembenahan dan penambahan bangunan maupun fasilitas pendukung untuk mempertegas keberadaannya sebagai warisan dunia yang memiliki peran penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan maupun untuk menciptakan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.
Museum Sangiran sekarang telah berevolusi menjadi sebuah museum yang megah dengan arsitektur modern.[3]
Baca: Museum Sang Nila Utama
Lokasi dan Operasional
Museum Purbakala Sangiran berlokasi di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Museum ini dibuka pada hari Selasa—Minggu, pukul 09.00—16.30 WIB.
Untuk masuk ke museum ini, pengunjung dipatok tiket masuk untuk wisatawan domestik Rp5.000 dan Rp11.500 untuk wisatawan asing.[3]