Organisasi ini membayar iklan satu halaman penuh di The New York Times untuk memfitnah dirinya anti-Semit karena dukungannya terhadap Palestina.
Ia mengatakan iklan tersebut menggunakan namanya "tanpa malu-malu" untuk "memajukan kampanye jelek mereka dengan kebohongan dan kesalahpahaman yang mencolok. ”
Dalam iklan bertele-tele yang muncul di bagian utama koran hari Sabtu, Rabbi Shmuley Boteach, kepala The World Value Network, menyebut Lipa, dan model Bella dan Gigi Hadid sebagai tiga "mega-influencer" yang telah menuduh Israel sebagai etnis pembersihan dan memfitnah Negara Yahudi, seperti dilansir dari Al Arabiya English.
Tak terima dengan tuduhan tak berdasar tersebut, Dua Lipa akhirnya membalas pernyataan tersebut melalui Twitter pada Sabtu sore.
Dia "menolak tuduhan palsu dan mengerikan" dan mengatakan The World Values Network memutarbalikkan apa yang dia perjuangkan.
“Saya berdiri dalam solidaritas dengan semua orang yang tertindas dan menolak semua bentuk rasisme,” tulisnya.
Sebagai informasi, tak hanya Dua Lipa yang membela Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel.
Namun ada banyak selebritas menggunakan media sosial untuk memposting pesan pro-Palestina, termasuk penyanyi Zayn, Roger Waters, The Weeknd dan Mark Ruffalo.
Perlu diketahui, serangan di Masjid Al-Aqsa dipicu upaya para pemukim Yahudi selama bertahun-tahun untuk merebut rumah-rumah Palestina di dekatnya.
Dikutip dari AFP, Senin (10/5/2021), berikut adalah kronologi lengkap bentrokan tersebut.
Bentrokan kedua kubu dimulai pada Jumat (7/5/2021) lalu.
Baca: Keberanian Bella Hadid yang Tetap Lantang Bela Palestina Meski Dapat Kecaman Israel
Baca: Turun ke Jalan Kibarkan Bendera Palestina, Bella Hadid Banjir Pujian dari Warganet
Kala itu, umat Islam tengah memadati kompleks Masjid Al-Aqsa untuk menyambut malam Lailatul Qadar di akhir Ramadhan.
Meski demikian, aksi kekerasan sudah meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat sejak seminggu sebelumnya.
Warga Palestina melempari polisi Israel dengan batu, botol, dan kembang api.
Sementara, para polisi menembakkan peluru karet dan granat kejut.
Lebih dari 220 orang terluka, mayoritas warga Palestina.
Ibadah shalat tarawih di Masjid Al-Aqsa pada Sabtu (8/5/2021) malam berlangsung damai.
Namun, muncul kerusuhan di tempat lain di Yerusalem timur.
Ada 121 warga Palestina terluka malam itu lantaran terkena peluru karet dan granat kejut.
Sementara polisi Israel mengklaim 17 anggotanya terluka.
Insiden tersebut memicu keprihatian Amerika Serikat (AS), Rusia, Uni Eropa, dan PBB.
Bentrok Israel dan Palestina bermula dari upaya hukum oleh kelompok pemukim Yahudi, yang sejak lama ingin menggusur beberapa keluarga Palestina dari rumahnya di kawasan Syekh Jarrah, Yerusalem timur.
Putusan pengadilan yang mendukung klaim para pemukim Yahudi, memicu amarah warga Palestina.
Sidang Mahkamah Agung tentang banding Palestina sedianya ditetapkan pada Senin (10/5/2021), namun berisiko meningkatkan bentrokan lebih luas.
Alhasil, pada Minggu (9/5/2021) Kementerian Kehakiman menunda sidang.