Ganjar Pranowo merupakan pria kelahiran Karanganyar, 28 Oktober 1968.
Dia menikah dengan Hj. Siti Atiqoh Suprianti.
Keduanya dikarunia satu orang anak.
Ganjar Paranowo lahir dari pasangan Pamuji dan Sri Suparmi.
Ganjar Pranowo menempuh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kutoarjo.
Baru setelah masuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Ganjar melanjutkan ke Yogyakarta tepatnya di SMA BOPKRI Yogyakarta.
Ganjar melanjutkan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada dengan mengambil konsentrasi di bidang hukum dan lulus tahun 1995.
Dilansir dari biografiku.com, Ganjar aktif mengikuti kegiatan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Mapagama (Mahasiswa Pecinta Alam Gadjah Mada) ketika menjadi mahasiswa S1 Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ganjar Pranowo adalah Gubernur Jawa Tengah yang menjabat dari tahun 2013 dan merupakan politisi partai PDIP.
Ganjar kembali menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah setelah memenangkan Pilkada Jawa Tengah tahun 2018 berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa tengah selama dua perode, Ganjar mengawali karir politiknya dengan menjabat sebagai Anggota Komisi IV DPR RI (Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan) tahun 2004-2009.
Masih di tahun 2004, Ganjar diangkat menjadi Anggota Badan Legislasi DPR RI hingga tahun 2010. Tahun 2009-2013, Ganjar menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI (Bidang Pemerintahan dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan dan reformasi Agraria).
Baca: Ganjar Pranowo Dipermalukan Partainya Sendiri, Berawal Dari Tidak Diundangnya di Acara PDIP
Baca: Pengamat Politik Sebut Peluang Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024 Kecil: PDIP Punya Putri Mahkota
Ganjar Pranowo juga pernah ikut menangani kasus Bank Century. Ganjar tergabung ke dalam Pansus Angket Bank Century di DPR RI 2009-2010 dan Anggota Timwas Century di DPR RI 2010-2013.
Ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengeluarkan kebijakan yang dinilai pro terhadap kaum Marhaen.
Dilansir dari Kompas.com, Ganjar menilai keputusan politik yang pro terhadap kaum Marhaen ialah kebijakan yang mudah, murah, dan cepat dalam pelayanan.
Marhaen sendiri sering diartikan sebagai kaum proletar atau “wong cilik”.
Bentuk nyata dari kebijakan yang pro kaum marhaen yang dibicarakan oleh Ganjar salah satunya ialah peluncuran Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng.
BRT Trans Jateng mematok tarif Rp 3500 untuk penumpang umum dan Rp 1000 untuk kalangan buruh dan pelajar.
Ganjar Pranowo juga beberapa kali tertangkap kamera tengah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa lokasi, contohnya adalah sidak yang dilakukan Ganjar di Jembatan Timbang Klepu, Semarang (25/2/2015).
Ganjar Pranowo juga sempat diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus tindak pidana korupsi.
Kasus tersebut tentang pengadaan e-KTP yang menjadikan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Markus Nari sebagai tersangka.
Selain dikenal sebagai pemimpin yang tegas, Ganjar juga diketahui memiliki hobi mengendarai motor antik dan juga bersepeda.
Menilik akun instagram pribadinya @ganjar_pranowo, diketahui Ganjar Pranowo beberapa kali memposting foto dirinya yang tengah mengendarai motor antik maupun bersepeda.
Belum lama ini nama Ganjar Pranowo kembali diperbincangkan.
Ini lantaran Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tidak diundang dan tidak hadir dalam acara penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024.
Acara penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 yang digelar di Kantor DPD PDI-P Jateng, di Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Acara yang digelar secara luring dan daring ini tidak terlihat batang hidung Gubernur Jawa Tengah ini.
Alasan Ganjar Pranowo tak diundang dalam acara pengarahan partai oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ini lantaran dirinya dinilai berseberangan dengan PDI-P perihal langkah pencapresan di 2024.
Bahkan setelah acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021) malam, Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto mengatak jika Ganjar Pranowo sudah kelewatan.
Baca: Alat Rapid Test Antigen Palsu Beredar di Semarang, Ganjar Pranowo Minta Tersangka Dihukum Berat
Baca: Ganjar Pranowo Dukung Langkah Tegas Gibran Copot Oknum Lurah yang Terlibat Pungli
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," jelas Bambang Wuryanto.
Perlu diketahui, acara yang diisi oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ini dihadiri seluruh kader.
Mulai struktural, legislatif dan eksekutif.
Melalui pesan singkat, Ganjar Pranowo juga membenarkan jika dirinya tidak diundang dalam acara tersebut.
"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar, Minggu (23/5/2021), dikutip dari Kompas.com.
Apabila diundang, lanjut Ganjar, dirinya akan hadir di acara yang dihadiri Puan tersebut.
"Sebagai kader wajib hadir," paparnya.
Namun, pria kelahiran 1968 ini juga tak mau berkomentar terkait dirinya yang dibilang berseberangan dengan PDI-P soal langkah pencapresan di 2024 oleh Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)