Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyakit kuning adalah kondisi menguningnya kulit dan bagian putih mata (sklera).
Penyakit kuning atau ikterus sebenarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan tanda dari suatu penyakit.
Pada bayi yang baru lahir, penyakit kuning normal terjadi dan bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan.
Kondisi ini terjadi pada saat bayi berusia 2-4 hari, dan akan menghilang dalam 1-2 minggu.
Namun bila penyakit kuning terjadi pada 24 jam pertama setelah bayi lahir, atau tidak menghilang setelah bayi berusia lebih dari 14 hari, konsultasikanlah dengan dokter. (1)
Baca: Sifilis
Penyebab Penyakit Kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh penumpukan zat bernama bilirubin di dalam aliran darah.
Bilirubin terbentuk dari penghancuran sel darah merah.
Setiap orang memiliki kadar bilirubin normal yang berbeda-beda sesuai usianya.
Selain itu, pada kasus tertentu, penyakit kuning juga bisa disebabkan oleh kelainan pada empedu atau hati, misalnya abses hepar dan infeksi atau radang kantong empedu.
Baca: Kanker Otak
Pada orang dewasa, kadar bilirubin normal adalah di bawah 1,2 mg/dL.
Sedangkan pada anak-anak (di bawah usia 18 tahun), kadar bilirubin normal adalah di bawah 1 mg/dL.
Khusus pada bayi baru lahir, kadar bilirubin normal tergantung kepada usia bayi baru lahir. Berikut penjelasan lengkapnya:
- Usia kurang dari 1 hari: di bawah 10 mg/dL
- Usia 1 sampai 2 hari: di bawah 15 mg/dL
- Usia 2 sampai 3 hari: di bawah 18 mg/dL
- Usia lebih dari 3 hari: di bawah 20 mg/dL
- Bayi dengan kadar bilirubin di atas normal harus segera ditangani.
Sebab jika kadar bilirubin mencapai 25 mg/dL, bayi kuning tersebut dapat berisiko mengalami kerusakan otak, kehilangan pendengaran, serta terserang penyakit cerebral palsy. (2)
Baca: Hernia
Gejala Penyakit Kuning
Gejala yang dapat muncul selain perubahan kulit, mukosa membran dan mata bergantung dari penyakit yang mendasarinya.
Namun, beberapa hal berikut dapat ditemukan di pasien, seperti:
1. Urine dengan warna kecokelatan seperti air teh.
2. Warna feses yang terang atau bisa menyerupai warna dempul.
3. Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut.
4. Demam. Dapat terjadi terutama jika penyakit yang mendasari adalah suatu infeksi.
5. Mual dan muntah juga dapat terjadi. (3)
Baca: Karang Gigi
Diagnosis Penyakit Kuning
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Kemudian, pemeriksaan penunjang lainnya dilakukan untuk mengetahui dengan pasti kadar bilirubin dalam darah dan menegakkan diagnosis pasti serta menyingkirkan kemungkinan diagnosis lainnya.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, antara lain:
Melalui lab darah, selain kadar bilirubin yang dapat diperiksa, dokter juga dapat memeriksa hal lainnya seperti antibodi terhadap virus hepatitis A, hepatitis B, maupun hepatitis C. Kadar kolesterol, tumor marker (cancer), fungsi hepar, dan elektroforesis (untuk thalasemia) juga dapat diperiksa melalui laboratorium darah.
Digunakan untuk melihat bentuk dan ukuran dari sel darah serta adanya sel-sel darah dalam bentuk lain sebagai indikator suatu diagnosis.
Jika penyebab terjadinya jaundice dicurigai karena suatu keganasan, biopsi bisa dilakukan sebagai langkah diagnosis. (4)
Baca: Cacingan
Pengobatan dan Pencegahan
Dokter akan melakukan pemeriksaan kadar bilirubin dalam darah pasien, kemudian melakukan beberapa tes tambahan seperti tes darah, tes urine, tes pemindaian, dan biopsi hati untuk mencari tahu penyebab penyakit kuning tersebut.
Pengobatan penyakit kuning tergantung kepada penyebab yang mendasarinya.
Pengobatan penyakit kuning dibagi menjadi tiga, yaitu:
Penyakit kuning dapat dicegah. Baik dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis A dan B, meminum obat pencegah penyakit malaria, membatasi konsumsi minumam alkohol, berhenti merokok dan lain sebagainya.
Dengan pengobatan yang tepat, pasien hepatitis B pun bisa hidup normal. (5)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)