Lantas kapan puasa Syawal 2021 dilaksanakan dan batasan waktunya?
Berikut penjelasan lengkap dari ulama tentang kalender 1442 Hijriyah.
Seperti diketahui puasa Syawal adalah puasa sunnah pada bulan Syawal yang memiliki keutamaan serupa dengan puasa setahun penuh.
Menurut penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS), puasa Syawal boleh dilaksanakan berurutan atau tidak berurutan. Ini berdasarkan hadis:
Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa berpuasa penuh di Bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam (6) hari di bulan Syawal, maka Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim).
UAS menegaskan tidak ada aturan jelas berurutan dalam pelaksanaan Puasa Syawal.
"Tidak ada disebut berturut-turut. Hanya umum 'diiringi puasa 6 hari' (yang dimaksud dalam hadist). Boleh bertutut-turut di awal, berturut-turut di tengah, boleh berturut-turut di ujung," kata UAS dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube.
Baca: Inilah Amalan yang Bisa Dikerjakan Umat Islam saat Memasuki Bulan Syawal, Mulai Puasa hingga Menikah
Baca: Resep Ketupat Sayur Sedap untuk Menu Santapan Keluarga di Bulan Syawal
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka puasa Syawal boleh dilaksanakan mulai 2 Syawal sampai dengan 31 Syawal.
Menurut kalender 1442 H, tanggal 2 Syawal sampai 31 Syawal bertepatan dengan tanggal 13 Mei sampai 11 Juni 2021.
Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Syawal boleh dibaca pada pagi atau siang hari, apabila lupa membacanya sebelum waktu fajar.
Dengan syarat, yaitu tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sebelumnya.
Hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, bersetubuh atau berhubungan suami istri, atau muntah dengan sengaja, merokok, haid/nifas, memasukkan benda ke dalam tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja dan murtad atau keluar dari Islam, dan merokok.
Hukum membaca puasa sunnah pada pagi atau siang hari didasarkan pada hadis Nabi:
“Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim).
Dijelaskan dalam hadis, awalnya Nabi Muhammad saw. tidak berniat puasa, teteapi karena dihadapkan pada kondisi keterbatasan, maka Nabi Muhammad memilih berpuasa.
Kecuali, jika puasa syawal digabung dengan puasa Ramadan, bacaan niatnya harus dibaca sebelum waktu fajar.
Bagi yang niat puasa Syawal saja, bisa membaca niat sebagai berikut: