Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masjid Umar merupakan salah satu masjid yang berdiri di Kota Lama Yerusalem.
Lokasi masjid ini berada di sebelah selatan Gereja Makam Kudus dan terletak di wilayah Kristen di Yerusalem.
Kembalinya Yerusalem kepangkuan Islam tidak menyebabkan umat Muslim bersikap intoleran terhadap penganut agama lain.
Hal ini dibuktikan dengan sikap kalifah Umar bin Khattab yang tidak bersedia shalat di gereja agar di kemudian hari gereja tersebut tidak dirubah menjadi sebuah masjid.
Keberadaan Masjid Umar ini sebagai monumen kemenangan Islam di tempat pusat agama Yahudi dan Kristen.
Hingga saat ini bangunan tersebut masih merupakan landmark yang paling penting dari Yerusalem.
Baca: Jalur Gaza
Baca: Negara Palestina
Sejarah
Masjid Umar adalah masjid yang dibangun pada masa kekuasaan Dinasti Ayyubiyah pada abad ke-12 untuk mengenang pengambilalihan kepemimpinan Yerusalem pada masa Khalifah Umar bin Khaththab.
Pada tahun 638 M, setelah beberapa tahun wafatnya Nabi Muhammad, tentara Islam mengepung Kota Lama Yerusalem.
Patriark Gereja Makam Kudus, Sophronius, menyerahkan kota itu usai kepungan yang singkat.
Penyerahan itu dilakukan dengan satu syarat yaitu pembicaraan mengenai penyerahan itu harus dilakukan Umar sendiri, khalifah kedua umat Islam.
Umar memasuki Yerusalem dengan berjalan. Tidak ada pertumpahan darah dan tidak ada pembunuhan oleh tentara Islam.
Barang siapa yang ingin meninggalkan Yerusalem dengan segala harta benda mereka, maka dibenarkan berbuat demikian.
Barang siapa yang ingin terus tinggal akan dijamin keselamatan nyawa, harta benda, dan tempat beribadah mereka.
Semua ini terdapat dalam Perjanjian Umariyya.
Umar kemudian menemani Sophronious ke Gereja Makam Kudus dan ditawarkan untuk shalat di dalamnya.
Namun Umar menolak karena ditakutkan dapat membuat umat Islam memiliki alasan untuk mengubah gereja tersebut menjadi masjid di kemudian hari,sehingga Umar memilih shalat di luar di sebelah timur gereja.
Salah seorang mantan Yahudi yang masuk Islam, Ka'ab Al Ahbar, memberi masukan kepada Umar agar mendirikan tempat ibadah di sebelah utara Batu Fondasi agar saat shalat, umat Islam dapat menghadap Ka'bah sekaligus batu tersebut.
Namun Umar menolak gagasan tersebut dan shalat di bagian selatan Batu Fondasi, membelakangi batu tersebut.
Fakta
Sebagian orang menganggap bahwa Masjid Umar merupakan tempat Umar bin Khatab menunaikan shalat setelah dia menolak shalat di dalam Gereja Makam Kudus.
Nyatanya, masjid ini dibangun oleh Sultan Al Afdal, putra Sultan Shalahuddin Al Ayyubi untuk mengenang peristiwa tersebut.
Masjid ini sendiri terletak di sebelah selatan Gereja Makam Kudus dan bukan di sebelah timurnya, tempat Umar shalat.
Posisi baru ini mungkin disebabkan lantaran pintu masuk Gereja Makam Kudus yang dipindahkan dari timur ke selatan gereja akibat kerusakan yang terjadi di abad ke-11 dan 12.
Tempat shalat Umar sendiri berada di sebelah selatan Batu Fondasi yang sekarang menjadi Masjid Al Qibli, masjid yang terletak di kompleks Masjid Al Aqsha bagian selatan.
Baca: Masjid Al-Aqsa
Baca: Dome of the Rock