Masjid Sultan Ahmed

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Turki - Bangunan Blue Mosque.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM- Masjid Sultan Ahmed atau lebih dikenal sebagai masjid Biru adalah masjid megah dengan enam menara yang menjulang tinggi menjadi satu bangunan paling ikonik di Istanbul.

Masjid Biru masih berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam.

Masjid ini merupakan saksi bisu sejarah kejayaan Kekaisaran Ottoman yang pernah berdiri di Negara Turki.

Lokasi Masjid Biru tidak jauh dari Laut Marmara yang membentang luas di sebelah selatan Turki. (1)

Baca: Limbal Dermoid

Masjid Sultan Ahmed atau dikenal Masjid Biru di Istanbul, Turki.

  • Sejarah


Sejak perjanjian damai Zsivatorok, masjid ini sudah didirikan.

Perjajian itu sebagai akhir dari perang lima belas tahun antara kekaisaran Ottoman dan Kerajaan Habsburg.

Tahun 1603-1618, Kekaisaran Ottoman mengalami kekalahan saat berperang dengan persia.

Guna mengangkat kembali moral Kekaisaran Ottoman, Sultan Ahmed I membangun Masjid Sultan Ahmed pada tahun 1609 dan selesai pada 1616. Pembangunan masjid ini dimaksudkan untuk menegaskan kembali kekuasaan Kekaisaran Ottoman.(1) 

Baca: Abdullah Mahmud Hendropriyono

Interior Blue Mosque di Istanbul, Turki.

  • Arsitektur


Masjid ini dibangun di seberang Hagia Sophia, dan dibangun pada tahun 1609–1616. Tepatnya selama masa pemerintahan Ahmed I.

Salah satu murid Mimar Sinan, Sedefkar Mehmet Aga, merupakan arsitek Masjid Biru.

Mimar Sinan merupakan kepala arsitek bagi sultan Suleiman I, Selim II, dan Murad III.

Masjid Biru memiliki banyak fitur seperti kubah, setengah kubah, dan menara yang ramping.

Enam menara yang menjadi karakteristik masjid tersebut merupakan sesuatu yang tidak biasa dalam gaya arsitektur khas Ottoman.

Terdapat empat menara berbentuk seperti pensil yang terletak di setiap sudut masjid.

Keempat menara masing-masing memiliki 3 balkon. Sementara dua lainnya yang berada di ujung halaman hanya memiliki dua.

Di seluruh masjid Ottoman, Masjid Biru adalah masjid yang memiliki halaman paling besar dan di sebelah halaman dapat melihat makam Sultan Ahmed.

Sementara di semberang makan, terlihat Germain Fountain adalah air mancur dari hadiah Kekaisaran Jerman kepada pada Ottoman. (2) 

Baca: Masjid Al-Buraq

Interior Blue Mosque di Istanbul, Turki.

  • Cara berkunjung di Masjid Biru


Masjid Biru adalah tempat wisata yang masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah.

Wisatawan harus menggunakan pakaian tertutup.

Pakaian tertutup yang di maksud yakni untuk pria adalah menggunakan celana panjang. Sedangkan untuk perempuan menggunakan pakaian lengan panjang, serta celana atau rok panjang.

Adab berkunjung ke masjid Biru:

1. Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Masjid Biru adalah saat pagi menjelang siang.

2. Hindari berkunjung ke Masjid Biru saat waktu beribadah, atau 30 menit sebelum adzan.

3. Masjid akan ditutup selama 90 menit bagi wisatawan. Sebelum masuk ke masjid, lepas alas kaki dan taruh di dalam kantung plastik yang sudah disediakan secara gratis. Memasuki masjid tidak dikenakan biaya.

4. Wanita wajib menggunakan penutup kepala, pakaian lengan panjang, serta celana atau rok panjang. Penutup kepala sudah disediakan di pintu masuk masjid secara gratis.

5. Pria wajib menggunakan celana panjang.

6. Saat berada di dalam masjid, wisatawan dilarang berisik dan menggunakan flash jika ingin berfoto.

7. Saat berfoto, wisatawan dianjurkan untuk tidak membidik kamera ke arah orang-orang yang sedang shalat.

8. Usai berkunjung, plastik pembungkus alas kaki dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan. Penutup kepala dikembalikan ke staf.

9. Wisatawan bisa memberi donasi secara sukarela untuk membantu masjid. (2) 

Baca: Brigade Al-Qassam

(Tribunnewswiki.com/ Husna)



Alamat


Lokasi Sultan Ahmet, Atmeydan? Cd. No:7, 34122 Fatih/Istanbul, Turki


Model arsitektur Arsitektur Islam, Arsitektur Utsmaniyah


Bangunan tahun 1609


Jam buka dapat berubah Senin-Jum at: 09.00–19.00


Minggu: 09.00–07.00


Sumber :


1. travel.kompas.com
2. travel.kompas.com


Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer