Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Danau air tawar terbesar di Palestina adalah Laut Galilea atau juga dikenal dengan nama Danau Tiberias.
Ini adalah danau air tawar terendah di Bumi atau danau terendah kedua di dunia setelah Laut Mati , danau air asin.
Letaknya di ketinggian antara 215 meter (705 kaki) dan 209 meter (686 kaki) di bawah permukaan laut.
Danau Tiberias memiliki panjang sekitar 21 km (13 mi), dan lebar 13 km (8,1 mi). Luas wilayahnya paling penuh 166,7 km 2 (64,4 mil persegi), dan kedalaman maksimumnya kira-kira 43 meter (141 kaki).
Sumber air danau ini sebagian berasal dari mata air bawah tanah tetapi sumber utamanya adalah Sungai Jordan, yang mengalir melaluinya dari utara ke selatan dan keluar dari danau di Bendungan Degania.
Danau ini disebut dengan nama yang berbeda sepanjang sejarahnya, biasanya tergantung pada pemukiman dominan di pantainya.
Dengan perubahan nasib kota-kota, nama danau juga berubah.
Sejarah
Danau Tiberias sebelumnya berada di wilayah Palestina dan Suriah, namun kemudian wilayah di sekitar Danau Tiberias direbut oleh Israel.
Di bawah perjanjian gencatan senjata 1949 antara Israel dan Suriah, Suriah menduduki garis pantai timur laut Laut Galilea.
Perjanjian tersebut, bagaimanapun, menyatakan bahwa garis gencatan senjata "tidak untuk ditafsirkan sebagai memiliki hubungan apapun dengan pengaturan teritorial akhir."
Suriah tetap memiliki garis pantai timur laut danau itu sampai perang Arab-Israel tahun 1967.
Israel merumuskan rencana untuk menghubungkan Kinneret dengan infrastruktur air negara lainnya melalui National Water Carrier , untuk memasok kebutuhan air negara yang sedang berkembang pada tahun 1950-an.
Namun rencana tersebut ditentang oleh Liga Arab sendiri untuk mengalihkan hulu Sungai Jordan yang memicu konfrontasi politik dan terkadang bahkan bersenjata di lembah Sungai Jordan. (1)
Baca: Nazaret
Baca: Israel Defense Forces (IDF)
Istimewa bagi Tiga Agama
Danau Tiberias menjadi tempat yang diistimewakan bagi tiga agama samawi, Islam, Kristen dan Yahudi
Bagi umat Islam, danau ini dikaitkan dengan datangnya hari kiamat.
Hal tersebut juga terjadi bersamaan dengan keringnya kurma di daerah Baisan dan mata air Zughar yang wilayahnya tak jauh dari Danau Tiberias.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa mengeringnya danau Tiberias menjadi tanda akan turunnya dajjal.
Disebutkan, air danau mengering karena diminum oleh Yajuj dan Majuj.
Di mana Yajuj dan Majuj merupakan orang-orang yang tidak pernah berhenti memanfaatkan Danau Tiberias hingga mengering.
Sehingga air menjadi langka hingga manusia rela berperang untuk mendapatkan sumber air bersih.
Sementara bagi agama Kristen dan Yahudi, danau ini menjadi tempat Yesus menunjukkan Mukjizat dengan berjalan di atas air dan menjaring ikan yang banyak di perairan tersebut.
Di sekitaran danau ini pula, tepatnya di Tabgha, dengan mukjizatnya Yesus dapat memberikan makanan bagi lima ribu orang.
Selain itu, umat Kristen dan Yahudi mempercayai jika 60 km dari Danau Tiberias yaitu kota nelayan merupakan tempat Yesus memutuskan untuk tinggal.
Hal ini sudah dijelaskan dalam Injil dari Nazareth hingga Kapernaum.
Lalu, sekitar 15 menit dari Danau Tiberias, umat Kristen dan Yahudi juga mempercayai Yardenit, Sungai Jordan merupakan tempat Yesus dibaptis.
Air semakin menyusut
Kondisi Danau Tiberias dari waktu ke waktu kian memprihatinkan.
Air yang ada di danau ini terus megalami penyusutan.
Pada tahun 2008, Danau Tiberias menyediakan air tawar sebanyak 400 juta kubik meter per tahunnya.
Tapi, karena terjadi musim dingin yang berkepanjangan setelahnya, air yang dapat dipompa hanya sebesar 30 hingga 40 juta kubik meter per tahun.
Pada tahun 2017, air danau menurun hingga 212 meter di bawah permukaan laut.
Angka ini hanya sedikit di atas nilai batas bahaya yang mencapai 213 meter di bawah permukaan laut. Sedangkan di tahun 2018, air di danau menjadi susut satu centimeter setiap harinya.
Bisa kalian bayangkan, bagaimana kondisi dari Danau Tiberias saat ini.
Menyusutnya air di danau tersebbut bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi di Israel, Palestina dan Yordania yang semakin bertambah.
Mereka setiap hari mengonsumsi air danau untuk kehidupan dan juga kebutuhan pertanian.
Pasalnya, di sana banyak terjadinya sodetan sungai yang mengarah ke danau dipakai untuk ladang pertanian.
Selain itu, terdapat penyerapan air ke dalam tanah, dan juga adanya pencemaran karena alokasi dan distribusi air untuk keperluan rumah tangga, seperti mandi, cuci dan kakus. (2)