Keduanya akan hadir dengan nama GoTo, yang merupakan gabungan nama dari dua perusahaan.
Menurut CEO Tokopedia William Tanuwijaya, GoTo adalah singkatan dari "Gojek" dan "Tokopedia", sekaligus melambangkan semangat gotong royong yang melandasi penggabungan keduanya.
Pengumuman merger itu pun sebelumnya diunggah di kanal Youtube resmi Tokopedia dan Gojek.
Secara umum video berdurasi 1 menit 55 detik itu menggambarkan kesamaan visi misi GoTo melalui beberapa layanan Gojek dan Tokopedia, seperti GoFood, GoSend, GoCar, GoRide, dan layanan e-commerce di Tokopedia seperti TokoMart, Tokopedia Seller, dan sebagainya.
Di akhir video, nama GoTo diperkenalkan dengan nuansa logo bewarna hijau muda dan slogan "Go Far, Go Together".
Video ini tayang di kanal YouTuber resmi Gojek maupun Tokopedia.
Dilansir dari KompasTekno, GoTo nantinya akan menghadirkan tiga layanan inti.
Yakni transportasi online yang dibawa Gojek, e-commerce yang diboyong Tokopedia, serta layanan pembayaran dan keuangan dengan nama Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB).
Diketahui, Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group GoTo.
Presiden Tokopedia Patrick Cao akan menjabat sebagai Presiden GoTo.
Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial.
GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
Baca: Resmi! Tokopedia dan Gojek Merger Bentuk Perusahaan Baru Bernama GoTo
Baca: Bukan di Telkomsel, eks Menparekraf Wishnutama Kini Jadi Komisaris Tokopedia: Im Back
Sementara itu, Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek, demikian juga dengan William yang tetap menjadi CEO Tokopedia.
Belum ada penjelasan resmi dari Gojek dan Tokopedia soal struktur GoTo ini.
Namun menurut laporan Bloomberg, salah satu sumber yang akrab dengan isu ini menyebut bahwa Gojek akan memegang saham lebih besar, yakni 58 persen.
Sementara sisanya, yakni 42 persen akan dipegang Tokopedia. Perusahaan hasil merger dua startup unicorn tersebut diperkirakan akan memiliki nilai valuasi hingga 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 581 triliun (kurs Rp 14.500).
Kabar terakhir menyebut merger keduanya sudah masuk tahap finalisasi dan kabarnya akan segera rampung dalam waktu dekat.
Menurut pihak GoTo, per Desember 2020, grup tersebut memiliki lebih dari 2 juta mitra driver, lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant), dan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, serta berkontribusi 2 persen terhadap total PDB Indonesia.
Grup GoTo disokong oleh sejumlah investor besar dari dalam dan luar negeri, termasuk Alibaba, Astra International, Facebook, Google, KKR, Visa, Telkomsel, serta Tencent dan Temasek.
Baca: Ini Alasan Gojek Melakukan PHK terhadap 430 Karyawan di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Kabar Gembira, Shopee Luncurkan Shopee Food, Digadang-gadang Bakal Jadi Pesaing Grab dan Gojek
Baca artikel lain mengenai merger Tokopedia dan Gojek di sini.