Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Yahudi merupakan istilah yang merujuk kepada sebuah agama, etnisitas, atau suku bangsa.
Sebagai agama, Yahudi merujuk kepada umat yang beragama Yahudi.
Berdasarkan etnisitas, Yahudi merujuk kepada suku bangsa yang berasal dari keturunan Eber, anak Ishak anak Abraham (Ibrahim) dan Sara, atau keturunan Suku Yehuda, berasal dari Yehuda anak Yakub.
Etnis Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak beragama Yahudi namun beridentitas Yahudi dari segi tradisi.
Agama Yahudi merupakan kombinasi antara agama dan suku bangsa.
Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan seseorang tersebut menjadi Yahudi.
Kemudian, dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya.
Namun, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain. (1)
Asal Usul
Kepercayaan umum selama ini mempercayai bahwa Yahudi Ashkenazi adalah kelompok etnis Yahudi keturunan suku-suku asli Israel.
Setidaknya, begitulah yang tertulis dalam silsilah pohon keluarganya.
Namun dilansir pada Ancient Origins (19/4/2018), sebuah penelitian tahun 2013 di Nature Communications telah ungkap fakta baru yang berbeda.
Penelitian menunjukkan asal-usul garis matrilineal untuk orang Yahudi Ashkenazi berasal dari Eropa.
Ini bertentangan dengan kepercayaan umum bahwa orang Yahudi pertama kali tiba di Eropa tengah setelah perang Romawi Timur dan Sassaniyah pada 602 hingga 628 Masehi.
Dan baru mulai menetap di Jerman pada periode Abad Pertengahan.
Martin Richards, salah seorang penelitinya mengatakan bahwa sementara orang Yahudi Ashkenazi telah tinggal di Eropa selama berabad-abad, hasil penelitian menggunakan sampel DNA menunjukkan bahwa sebagian besar orang Yahudi Eropa adalah keturunan penduduk lokal.
Leluhur Yahudi adalah penduduk lokal yang kemudian memeluk Yudaisme.
Mereka bukanlah individu yang meninggalkan Israel dan Timur Tengah sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Sementara itu, orang Yahudi Ashkenazi dinyatakan sebagai subkelompok genetik yang jelas dan homogen setelah studi tahun 2006. (2)
Kelompok
Ada sejumlah kelompok Yahudi utama:
- Kaum Ashkenazim
- Kaum Sefardim
- Kaum Mizrahim atau "Orang dari Timur"
Israel dan Bangsa Yahudi
Kesalahpahaman pertama adalah menganggap bahwa penduduk Israel itu semua bangsa Yahudi.
Padahal faktanya tidak. Menurut data dari Israel Central Bureau of Statistics, ada hampir 9 juta warga Israel.
Meskipun warga Yahudi adalah mayoritas di negara Israel (sekitar 70%) yang membuat negara ini menjadi satu-satunya negara di dunia yang berpenduduk mayoritas Yahudi, tetapi ada sejumlah suku-bangsa lain yang mendiami kawasan ini.
Jadi, seperti laiknya negara pada umumnya, penduduk Israel juga sangat majemuk.
Kesalahpahaman berikutnya adalah menganggap Yahudi adalah satu-satunya agama di Israel.
Kekeliruan ini karena dibangun dari asumsi yang keliru, yakni anggapan bahwa semua warga Israel adalah Yahudi.
Bukan hanya tentang Israel, banyak orang juga keliru menilai Bangsa Yahudi itu sendiri.
Hampir bisa dipastikan kalau mayoritas publik menganggap "orang Yahudi memeluk agama Yahudi”.
Padahal, faktanya tidak demikian.
Sebagai sebuah suku-bangsa, seperti umumnya suku-bangsa lain di dunia ini, Yahudi juga sangat beragam dalam mengekspresikan keagamaan dan spiritualitas.
Kekeliruan berikutnya atas bangsa Yahudi adalah menganggap Yahudi sebagai komunitas yang monolitik dan seragam.
Padahal, faktanya jelas tidak demikian.
Menurut data dari Berman Jewish DataBank, ada sekitar 14 juta jiwa umat Yahudi di-seantero jagat raya.
Dari jumlah ini, sekitar 44% tinggal di Israel, 40% di Amerika Serikat, dan sisanya tersebar di berbagai negara. (3)
Yahudi di Indonesia
Ada sekitar 200 orang Yahudi yang menganut Yudaisme secara terbuka, dari ribuan orang keturunan yang tersebar di Indonesia.
Kehadiran orang Yahudi ke Indonesia memiliki sejarah panjang dan mereka datang dalami tiga gelombang, menurut Romi Zarman peneliti sejarah Yahudi di Indonesia dan penulis buku Di bawah kuasa Antisemitisme.
Pada awal abad 10 orang, Ishaaq Yehuda seorang Yahudi Oman berdagang di Sumatra dan tewas dirampok di wilayah kerajaan Sriwijaya.
Tiga abad kemudian, lewat dokumen Geniza, diketahui bahwa seorang Yahudi Mesir berlabuh dan berdagang di Barus, Pesisir Barat Sumatra.
Gelombang kedua kedatangan orang Yahudi ke Indonesia terjadi pada 1602 sampai masa kolonial Belanda pada 1819.
Sebagian besar mereka merupakan Yahudi Separdi, yang memiliki kemampuan berbahasa Arab dan menjadi penerjemah bagi perusahaan dagang Vereenigde Oost-Indsich Compagnie (VOC) dan British East India Company (EIC), terutama di Aceh dan Banten. (4)