Manuel Musallam, Sosok Pastor yang Ucapan 'Jika Masjidmu Dibom Israel, Azan-lah di Gereja Kami'

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manuel Musallam, Sosok Pastor yang Ucapan 'Jika Masjidmu Dibom Israel, Adzan-lah di Gereja Kami'

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Manuel Musallam lahir di Birzeit, Mandat Palestina, 16 April 1938.

Pastur berusia 83 tahun ini adalah seorang imam Kristen Palestina atau pastor Katolik Palestina, seperti dilansir dari Wikipedia.

Karya pastoralnya menempatkannya di Yordania, Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Ia adalah aktivis Palestina, sangat menentang pendudukan teritorial Palestina oleh Israel dan Yudaisasi Yerusalem.

Ia membuka pintu-pintu sekolah Kristen untuk keluarga-keluarga Muslim, berkarya memberikan pemahaman antara Fatah dan Hamas berperan penting dalam memecahkan solusi pertikaian antar-Muslim dan Muslim-Kristen.

Mahmoud Abbas, Presiden Otoritas Palestina, mengangkatnya menjadi kepala Departemen Kristen Jawatan Luar Negeri Palestina.

Manuel Musallam (Twitter)

Dia adalah seorang orator perbedaan, dan pendiri Grup Cerita Rakyat Palestina, di mana dia dianugerahi medali emas.

Pastor Musallam pensiun ke Birzeit saat berusia 71 tahun, dengan alasan kesehatan, pada Mei 2009.

Kutipan paling terkenal Manuel Musallam adalah, "Jika Masjid mu terkena bom Israel, silahkan Azan di gereja kami ".

Baru baru ini, pastor Katolik Palestina ini menyerukan umat Kristiani atau Kristen untuk bergabung dengan jamaah Muslim dan melindungi kompleks Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, dari kekejaman Israel.

Baca: Kronologi Bentrok Israel-Palestina di Masjid Al-Aqsa, Pecah pada Lailatul Qadar, Terparah Sejak 2017

Baca: Ratusan Warga Palestina Terluka setelah Bentrok dengan Polisi Israel di Area Masjid Al-Aqsa

"Siapa pun yang tidak bersama rakyatnya dalam perang tidak berhak bersama mereka pada saat damai," tulis Pastor Manuel Musallam dalam sebuah posting Facebook pada Minggu malam.

"Ini adalah hari ... ketika umat Kristen akan menegaskan kepada Muslim bahwa kita semua memiliki satu takdir dan satu peradaban, bahwa kita adalah satu orang di tanah suci ini," kata imam berusia 82 tahun itu, seperti dikutip dari Al Araby, Selasa (11/5/2021).

Komentar Pastor Musallam muncul ketika pasukan Israel terus mengepung Masjid Al-Aqsa dan menyerang jamaah di sana.

Puluhan ribu warga Palestina telah berkumpul di masjid, yang merupakan situs paling suci ketiga umat Islam, selama hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.

Pastor Manuel Musallam (Facebook)

Polisi Israel dengan kejamnya menggunakan gas air mata, granat kejut dan peluru berlapis karet pada jamaah di masjid dalam serangkaian serangan yang dimulai pada hari Jumat itu.

Ratusan orang terluka, bahkan terhitung lebih dari 300 pada hari Senin saja, menurut keterangan the Palestinian Red Crescent atau Bulan Sabit Merah Palestina.

Musallam, yang merupakan anggota Komite Pertahanan untuk Situs Suci Islam dan Kristen, juga mengutuk upaya otoritas dan pemukim Israel yang mengusir warga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Yerusalem timur, Sheikh Jarrah.

Musallam merupakan aktivis lintas agama dan anti-pendudukan lama yang menentang penindasan terhadap orang Palestina maupun penyitaan properti dan situs keagamaan Palestina di Yerusalem.

Baca: Liga Arab Kutuk Tindakan Israel yang Menyerang Gaza dengan Roket

Baca: Kronologi Bentrok Israel-Palestina di Masjid Al-Aqsa, Pecah pada Lailatul Qadar, Terparah Sejak 2017

"Kami tidak akan membiarkan rumah Muslim di Sheikh Jarrah direbut, Silwan, dan Wadi Al-Joz dan orang-orang Palestina diusir," tulis imam tersebut.

"Berdirilah wahai para pastur ( tokoh) Kristen bersama kaum kalian - mereka yang ditindas, mereka yang takut dan miskin--demi gereja kaum yang tertindas, takut, dan miskin," seru Musallam. 

Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer