Dari jumlah itu, sebanyak 13 di antaranya adalah anak-anak. Ada juga tiga perempuan yang turut menjadi korban.
Dilansir dari Associated Press, serangan tersebut juga dilaporkan telah melukai 300 warga Palestina di Gaza.
Dimulai pada hari Senin, (10/5/2021), serangan itu terjadi saat warga Palestina meluncurkan serangkaian rudal ke wilayah Israel.
Konflik ini dipicu oleh bentrokan di Yerusalem dan menjadi yang terburuk sejak tahun 2014 lalu.
Sementara itu, kepala layanan darurat Israel mengatakan ada satu orang yang tewas dan dan terluka serius akibat rudal antitank yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
Serangan ke Israel pada Rabu pagi dilaporkan mengenai sebuah jeep.
Baca: Makin Brutal, Tentara Israel Bombarbir Jalur Gaza, 26 Orang Tewas Jelang Idul Fitri
Sebelumnya, pada Senin (10/5/2021), telah terjadi bentrokan di area Masjid Al-Aqsa antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel.
Sebanyak 153 warga Palestina dilaporkan dirawat di rumah sakit setelah insiden itu.
Dalam bentrokan itu, polisi Israel menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru berlapis karet ke arah warga Palestina yang berunjuk rasa dan melemparkan batu.
Ada lebih dari selusin tabung gas air mata dan granat setrum yang masuk ke Masjid Al-Aqsa.
Dilansir dari Associated Press, setidaknya ada 215 warga Palestina yang terluka dalam kekerasan di kompleks masjid tersebut.
Petugas medis Palestina menyebut 153 di antaranya dirawat di rumah sakit.
Baca: Kumpulan Foto Kekejaman Israel dan Kondisi Saat Ini di Palestina Setelah Serangan di Bulan Ramadhan
Empat di antaranya berada dalam kondisi serius. Sementara itu, pihak kepolisian mengatakan ada sembilan anggota polisi yang terluka, termasuk ada satu yang berada di rumah sakit.
Konfrontasi pada hari Senin ini adalah insiden terbaru di tempat suci itu setelah ada peningkatan ketegangan antara warga Palestina dan pasukan Israel di Kota Tua Yerusalem.
Telah ada ratusan warga Palestina dan sekitar dua puluh polisi yang terluka dalam beberapa hari terakhir.
Seorang fotografer Associated Press yang menyaksikan insiden itu mengatakan para pengunjuk rasa membuat barikade di halaman bertembok dengan papan kayu dan besi tua.
Beberapa saat setelah pukul 07.00 waktu setempat, bentrokan terjadi.
Mereka yang berada di dalam kompleks melempar batu ke arah polisi yang berada di luar.
Polisi Israel memasuki halaman. Di dalam Masjid Al-Aqsa ada sekitar 400 orang, yakni para pemuda yang berunjuk rasa dan orang tua yang bersembahyang.
Baca: Manuel Musallam, Sosok Pastor yang Ucapan Jika Masjidmu Dibom Israel, Azan-lah di Gereja Kami
Polisi menembakkan gas air mata dan melemparkan granat kejut ke dalam masjid.
Para pengunjuk rasa, kata polisi, melempar batu ke arah polisi dan ke arah jalan raya di dekat Tembok Barat, tempat ribuan orang Yahudi Israel berkumpul untuk berdoa.
Tindakan-tindakan Israel di dekat tempat suci itu, terutama pada bulan Ramadan, mendapat kecaman internasional.
Juru Bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ofir Gendelman, dalam sebuah tweet mengklaim bahwa "para ekstremis Palestina sudah jauh-jauh hari merencanakan untuk menjalankan kekacauan" di tempat suci itu.
Dia mengunggah foto yang memperlihatkan tumpukan batu dan papan kayu untuk menunjukkan bahwa ini bagian dari persiapan para pengunjuk rasa.
Baca: Pastor Katolik Palestina Ajak Umat Kristiani Lindungi Masjid Al Aqsa dari Kekejaman Zionis Israel
Juru Bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ofir Gendelman, dalam sebuah tweet mengklaim bahwa "para ekstremis Palestina sudah jauh-jauh hari merencanakan untuk menjalankan kekacauan" di tempat suci itu.
Dia mengunggah foto yang memperlihatkan tumpukan batu dan papan kayu untuk menunjukkan bahwa ini bagian dari persiapan para pengunjuk rasa.
Ofir mengatakan Israel menjamin kebebasan beribadah, tetapi "bukan kebebasan untuk mengacau dan menyerang orang tak bersalah".
Baca berita lainnya terkait konflik Israel-Palestina di sini.