Menurut pengakuan Dani (38), ia berjalan kaki bersama isterinya Masitoh Aninur Lubis (36) menyusuri jalan nasional jalur selatan.
Kedua pasangan suami istri itu juga mengajak dua anak balita mereka.
Tujuannya adalah Jalan Jalak Harupat Soreang Bandung, kampung halaman Dani.
Kisah satu keluarga yang nekat mudik dengan berjalan kaki itu langsung viral di media sosial.
Pasalnya, Dani dan Lubis mengaku pulang dengan berjalan kaki dari Gombong ke Bandung karena imbas PHK di tempat kerjanya.
Namun belakangan diketahui, kedua pasangan tersebut sudah setahun hidup di jalanan.
Pada Sabtu (8/5/2021), pasangan ini diketahui telah sampai di Cangkuang Kabupaten Bandung.
Keluarga tersebut kini berada di Desa Pananjung Kecamatan Cangkuang untuk menjalani karantina.
Masitoh mengaku, ia sebenarnya tidak ingin mudik.
Hanya saja, ia dan anaknya sengaja melakukan perjalanan untuk mencari uang dan menghidupi keluarga.
Diungkapkan Masitoh, mereka memang hidup di jalan dan terkadang ada yang memberikan makan.
Namun jika tidak ada yang memberi makan, mereka akan terus melakukan perjalanan.
"Mesin jahit diambil bos, jadi bingung kerjaan enggak ada. Yang ngajak hidup di jalan, saya. Kami turun ke jalan yang penting ada buat makan. Ada yang ngasih kami terima, enggak ada yang ngasih, kami jalan," ujar Masitoh
Menurut Masitoh, sekitar seminggu lalu, mereka kembali melakukan perjalanan.
Baca: Petugas Tak Sanggup Bendung Lautan Pemudik di Pos Penyekatan Kedungwaringin Bekasi
Baca: Pemudik Kembali Berusaha Jebol Posko Penyekatan di Bekasi, Polisi Tangkap 4 Provokator
Dijelaskan Masitoh, mereka memang sudah beberapa kali melakukan perjalanan.
Ia mengaku pernah menempuh perjalanan Purwakarta-Bandung.
Dari Purwakarta, ia juga pernah menuju Cikarang dan mulai di Cikarang, keempatnya berjalan kaki menuju Cikampek, Kawarang, Subang dan Indramayu.
"Kami dari sini (Cangkuang) ke Cimindi naik angkot. Dari Cimindi naik kereta api ke Purwakarta. Purwakarta-Bandung, ongkosnya cuma Rp 7 ribu. Lalu dari Purwakarta ke Cikarang. Mulai dari Cikarang, kami jalan (kaki)," kata Masitoh.
Saat di Indramayu, Masitoh mengaku mendapatkan tumpangan dari sebuah bus hingga tiba di Tegal.
Dari Tegal, keempatnya kemudian menempuh perjalanan hingga Gombong, Jawa Tengah.
Sampai akhirnya, dari Gombong, mereka hendak kembali ke Bandung.
"Jadi muter, pergi dari utara, pulang lintas selatan," katanya.
Perjalanan tersebut, diakui Masitoh sudah dilakukannya selama 1 tahun belakangan.
"Setahun sebenarnya kami sudah keliling Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat. Cuma tidak hanya sambil diam, tapi sambil cari kerja. Tapi itu memang yang namannya cari kerja susah," katanya.
Masitoh bahkan menganggap perjalanannya itu adalah jalan-jalan gratis.
Ia biasanya tidur di pom bensin, kadang tidur di masjid dan tempat lain untuk berteduh dan beristirahat.
Kalau tidur ada pom bensin, ya pom bensin, ada di masjid. Kan di Jawa (masjid) tak dikunci," tuturnya.
Masitoh mengatakan, dia masih berstatus sebagai warga Lubuk Pakam, Medan, Sumatera Utara.
Namun kartu identitasnya hilang karena tasnya dicuri orang saat berada di Cimahi, begitu juga dengan kartu identitas suaminya.
Diungkapkan Masitoh, viralnya kisah mereka juga didengar oleh keluarga di Medan.
Masitoh juga berencana kembali ke Medan, jika tidak lagi ada penyekatan.
"Setelah enggak ada penyekatan lagi, insyaallah, kami balik ke Medan. Mau ngurusin orang tua di sana," ucapnya.
Baca: Viral Pengemudi Alphard Tak Mau Minggir dan Sengaja Tabrak Polantas, Pelaku Diduga Anggota DPRD
Baca: Baru 3 Hari Larangan Mudik Diterapkan, Sudah Ada Puluhan Ribu Kendaraan yang Dipaksa Putar Balik
Setelah kisah mereka viral, Ibu kandung Dani, Lilis Suryani (56) mengaku sangat malu dengan kelakuan anaknya itu.
Lilis juga menyebut bahwa anaknya itu kerap membawa masalah setiap pulang padahal ia sudah sering menasihati keduanya.
Hal ini diakui Lilis saat ditemui di kediamannya, Kampung Bojong Sayang, Desa Pananjung, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021).
"Ibu mah, isin pisan meni dugi ka kitu (malu banget sampai seperti itu) kalau bisa gak usah viral. Ibu gak pernah nyuruh seperti itu," kata Lilis.
Meskipun Lilis mengaku hidup serba pas-pasan, namun ia tidak pernah meminta anaknya untuk mencari simpati orang dengan mengarang cerita.
"Ibu gak pernah nyuruh seperti itu," kata Lilis, saat ditemui di rumahnya di Kampung Bojong Sayang, Desa Pananjung, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021).
Lebih lanjut, wanita 56 tahun itu mengungkapkan, Dani dan Masitoh dengan membawa kedua anak mereka sempat datang ke rumahnya.
Namun, mereka berpamitan akan kembali ke kontrakan.
"Lalu dia pergi lagi, gak tahu seperti itu, saya tahunya mau ke kontrakannya saja," ungkapnya.
Baca artikel lain mengenai kisah mudik di sini.