Anafilaksis

Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebaiknya tidak menggaruk bagian kulit yang gatal secara berlebihan karena dapat menimbulkan reaksi alergi yang memicu eksim atopik


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM -  Anafilaksis atau syok anafilaktik merupakan syok yang disebabkan adanya reaksi alergi yang berat.

Reaksi ini akan mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu.

Akibatnya, muncul gejala berupa sulit bernapas, bahkan penurunan kesadaran.

Syok anafilaktik dapat terjadi dalam hitungan menit setelah penderita terpapar oleh penyebab alergi (alergen) seperti kacang atau sengatan lebah.

Dalam kurun waktu 12 jam setelah syok pertama, syok anafilaktik berpotensi untuk kembali terjadi (biphasic anaphylaxis).

Kondisi syok anafilaktik ini perlu mendapatkan penanganan secepatnya karena dapat mengancam jiwa.

Baca: Alergi Dingin

Baca: Alergi Kacang

Ilustrasi alergi. (alodokter.com)

  • Gejala


Gejala syok anafilaktik bisa timbul dalam beberapa menit atau jam setelah penderita mengonsumsi, menghirup, atau terpapar dengan alergen.

Gejala awal syok anafilaksis bisa terlihat seperti gejala alergi. Gejalanya berupa bersin-bersin dan munculnya ruam pada kulit.

Namun, gejalanya akan bertambah parah dengan cepat. Beberapa gejala yang muncul saat seseorang mengalami syok anafilaktik adalah:

• Muncul ruam seperti biduran, yang terasa gatal

• Kesulitan bernapas, sesak napas, atau napas berbungi “ngik” (mengi)

• Denyut nadi lebih cepat namun terasa lemah

• Tekanan darah yang turun drastis, bisa menyebabkan lemas, pusing, dan terasa ingin pingsan

• Kram atau nyeri perut

• Mual, muntah, atau diare

• Sensasi kesemutan di kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki

• Tampak bingung, gelisah, atau sampai kesadaran menurun

• Jantung berdebar-debar

• Kesulitan menelan

• Pembengkakan di kelopak mata, bibir, lidah, dan tenggorokan

Baca: Sesak Napas

Baca: Gangguan Refraksi Mata

  • Penyebab


Reaksi anafilaksis terjadi akibat reaksi sistem imun tubuh yang beraksi berlebihan terhadap pencetus alergi.

Seseorang lebih rentan mengalami reaksi anafilaksis bila sebelumnya dirinya pernah mengalami reaksi anafilaksis dan menderita asma serta memiliki keluarga kandung yang pernah mengalami reaksi anafilaksis.

Zat alergen pencetus reaksi anafilaksis yang umum antara lain:

• Makanan seperti kacang-kacangan, susu, ikan, kerang, telur, dan beberapa jenis buah

• Obat-obatan seperti: antibiotik, NSAID

• Gigitan serangga terutama lebah

• Zat bius umum

• Agen kontras

• Bahan lateks: biasanya pada sarung tangan karet atau kondom

Baca: Alergi Susu

Baca: Alergi Telur

Ilustrasi Gatal (pixabay.com)

  • Pengobatan


Syok anafilaktik merupakan keadaan gawat darurat yang harus segera ditangani.

Bila menemukan penderita terduga syok anafilaktik, segera hubungi petugas medis untuk mendapatkan bantuan sekaligus arahan.

Suntikan epinephrine adalah salah satu pengobatan syok anafilaktik. Dokter akan memberikan suntikan ini secepatnya pada pasien yang mengalami syok anafilaktik.

Pengobatan syok anafilaktik bertujuan untuk menstabilkan kondisi pasien, meredakan gejala, mencegah berulangnya syok anafilaktik, dan mencegah komplikasi.

Dibutuhkan pertolongan pertama dan pertolongan lanjutan untuk memastikan keselamatan penderita syok anafilaktik.

Saat pasien yang mengalami syok anafilaksik tiba di rumah sakit, dokter akan melakukan pertolongan untuk menstabilkan kondisi pasien. Beberapa pertolongan awal yang bisa dilakukan adalah:

• Membebaskan jalan napas (airway)

• Pemberian oksigen tambahan (breathing)

• Pemberian cairan infus (sirkulasi)

• Pemberian obat ephinephrine atau adrenalin

• Melakukan evaluasi berkala kepada pasien

Beberapa obat tambahan yang juga akan diberikan, seperti antihistamin, kortikosteroid, obat agonis beta ntuk meredakan gejala dan mencegah kambuhnya syok anafilaktik.

Selanjutnya, pasien akan mendapatkan perawatan dan pemantauan berkala. Jika pasien syok anafilaktik datang dengan henti napas dan henti jantung, dokter akan melakukan resusitasi jantung paru.

Baca: Gagal Jantung Kongestif

Baca: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

  • Pencegahan


Bila Anda pernah mengalami reaksi alergi berat atau reaksi anafilaksis sebelumnya, penting sekali melakukan upaya pencegahan untuk mencegah reaksi anafilaksis di kemudian hari.

Langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan antara lain:

• Mengidentifikasi pencetus reraksi alergi

• Hindari pencetus alergi

• Selalu membawa injeksi epinefrin di setiap waktu dan dimana pun. Segera suntikkan injeksi epinefrin ketika Anda merasa mengalami reaksi.

Baca: Alergi Makanan

Baca: Kenali Ciri-ciri Ruam Kulit, Gejala Terbaru Terpapar Covid-19

(TribunnewsWiki.com/Septiarani)



Nama Penyakit Anafilaksis


Gejala Bersin, ruam di kulit, sulit bernapas


Penyebab Gigitan serangga, makanan, obat


Sumber :


1. www.sehatq.com/penyakit/anafilaksis
2. www.alodokter.com/syok-anafilaktik


Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer