Ganjar Pranowo Dukung Langkah Tegas Gibran Copot Oknum Lurah yang Terlibat Pungli

Penulis: Rakli Almughni
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung langkah tegas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mencopot oknum lurah yang terlibat pungutan liar (pungli).

Menurut Ganjar, kepala daerah harus melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan memberikan contoh yang baik, seperti yang dilakukan Gibran, mencopot lurah yang melakukan pungli.

Ganjar pun mengapresiasi tindakan tegas tersebut.

"Bagus, kalau kesadaran dari penyelenggara pemerintahannya seperti itu, maka masyarakat akan merasakan hadirnya negara di tengah-tengah mereka," kata Ganjar, Selasa (4/5/2021).

Menurut Ganjar, ketegasan Gibran mencopot oknum lurah dan mengembalikan hasil pungli ke pedagang merupakan peringatan bahwa aparatur negara tidak boleh menyusahkan rakyat.

Aparatur negara adalah pelayan rakyat, dan bukan justru menyulitkan dengan meminta-minta sesuatu.

"Saya ingatkan ya, awas hati-hati sebentar lagi lebaran. Banyak parsel, jangan sampai pejabat minta-minta parsel. Tidak boleh terima itu, itu gratifikasi. Kalau mau kasih, silahkan kasih mereka yang membutuhkan, yatim piatu, pegawai honorer dan lainnya," ucap Ganjar dikutip Tribunnews.com.

Baca: Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Jateng, Ganjar Izinkan Siswa Tidak Pakai Seragam

Bukan hanya Gibran, Ganjar juga melihat hal serupa dilakukan oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Beberapa waktu lalu, Bobby juga melakukan hal yang sama.

Menantu Presiden Joko Widodo itu juga mengambil ketegasan setelah adanya praktik pungli.

"Pak Hendi (Wali Kota Semarang) juga bagus, jadi ini nular kemana-mana, bahkan sampai Kediri. Mas Dhito (Hanindhito-Bupati Kediri) juga sidak parkir liar dan ditindak, pungli dikembalikan semuanya," tutur Ganjar.

Kalau para kepala daerah di Indonesia pro aktif memantau apa yang dilaporkan masyarakat dan melihat ketidakberesan langsung bertindak, maka itu yang sebenarnya diharapkan.

"Ini harapan saya dan juga harapan masyarakat tentunya. Maka untuk kepala daerah lain, ayo dong ikut-ikutan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Buat kanal-kanal laporan agar masyarakat mudah mengakses dan menyampaikan semua masukan dan persoalan," ucapnya.

Ganjar meyakini, dengan tren kepala daerah yang tegas seperti Gibran, Bobby dan Dhito, masyarakat akan semakin banyak melapor kepada pemimpinnya kalau ada persoalan.

Ketika Bupati/Wali Kota aktif membuka diri dan mau merespon, maka sebenarnya itu yang diharapkan.

"Itu yang kita semua harapkan, karena terasa betul reformasi birokrasi yang dilakukan," pungkasnya.

Lurah Gajahan Dipecat

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mencopot oknum lurah yang melakukan pungli berkedok zakat kepada para pedagang di Gajahan, Solo.

Suparno resmi tak menjabat Lurah Gajahan setelah dipecat Gibran, per Senin (3/5/2021).

Kenyataan pahit itu karena dugaan pungutan liar bermodus penarikan zakat yang dilakukan sejumlah oknum Linmas.

Pada Senin pagi Suparno sudah berada di kantor Lurah Gajahan.

Ia ikut rapat dengan Sekretaris Camat Pasar Kliwon.

Seorang petugas kelurahan yang enggan disebutkan namanya mengatakan sebelumnya, S sempat memimpin apel.

Apel tersebut dihadiri perangkat dan Linmas Kelurahan Gajahan di komplek Kantor Kelurahan Gajahan.

"Tadi sempat memimpin apel pagi tadi. Beliau sempat menangis," katanya, seperti dikutip dari TribunSolo.

Petugas tersebut memahami beban yang dirasakan mantan atasannya seusai dicopot sebagai Lurah Gajahan.

"Kondisinya baru beban berat, stres. Beban nama baik juga," tuturnya.

Selain itu, Suparno juga berkemas-kemas dan barang-barangnya yang masih ada di kantor tersebut diangkut.

"Beliau itu baik dengan warga Gajahan. Hari ini bebas tugas. Beliau hari ini ambil barang-barang," ucapnya.

Gibran Turun Langsung Kembalikan Uang

Dikutip dari TribunSolo, Gibran turun langsung mengembalikan uang hasil pungutan liar (pungli) oknum linmas di Kelurahan Gajahan, Solo, Minggu (2/5/2021).

Gibran mengatakan, pungli tersebut diduga melibatkan Lurah Gajahan berinisial S. Aksi pungutan liar tersebut bermodus meminta zakat.

Saat mengembalikan uang, Gibran memasuki satu demi satu toko di kawasan Gajahan yang diduga ditarik pungli tersebut.

Saat bertemu para pedagang, Gibran memohon maaf lantaran ada tindakan tidak menyenangkan tersebut.

“Bu kulo (Saya) Gibran, Mohon maaf njih ada ketidaknyamanan terkait pemungutan liar di sini,” ungkap Gibran kepada Penjual.

Gibran mengatakan, pihak Pemkot Solo pastikan tidak akan terjadi lagi kejadian pungli yang meresahkan seperti ini.

Ia mengatakan, pihak Pemkot Solo pastikan tidak akan terjadi lagi kejadian pungli yang meresahkan seperti ini.

“Yang bisa mengumpulkan untuk zakat dan sodaqoh itu pihak Baznas bukan lurah atau petugas linmas,” ungkap Gibran.

Dia mengatakan, saat ini lurah tersebut sudah diberhentikan dari jabatan atau dicopot, besok Senin (3/5/2021).

“Besok lurahnya saya copot bu, jadi jangan mau dan jangan takut untuk dilaporkan jika ada kejadian seperti ini lagi,” paparnya.

Gibran memberikan uang sesuai dengan nominal yang diberikan oleh pihak-pihak toko tersebut.

“Lapor, fotokan, adukan dan kirimkan ke Saya, pangapunten njih,” kata dia.

(TribunnewsWiki.com/Rakli, Tribunnews.com, TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Baca lengkap soal Ganjar Pranowo di sini dan Gibran Rakabuming Raka di sini



Penulis: Rakli Almughni
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer