Pelaku berinisial NA (25) alias Tika ditangkap di rumahnya di Desa Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat, terancam hukuman mati.
Kepada polisi, NA sengaja mengirimkan sate lontong beracun untuk Tomy karena dirinya sakit hati.
Pasalnya, pria incarannya itu sudah menikah dengan orang lain.
Dilansir dari Kompas.com pada Senin (3/5/2021), Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan selama empat hari, polisi akhirnya mengamankan terduga pelaku pengiriman sate.
"Diamankan NA (25), warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kata Burkan di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
NA juga mengakui jika sate lontong beracun itu harusnya diterima oleh Tomy.
Menurut Burkan, NA dan Tomy pernah menjalin hubungan sebelum akhirnya Tomy menikah,
"Target T sedang kita dalami. (Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Menurut dia, rencana pembunuhan sudah direncanakan oleh NA alias Tika.
Pemesanan racun sudah beberapa hari sebelumnya.
Pemesanan dilakukan melalui online e commerce atau dagang-el.
Racun yang ditaburkan yakni KCn atau kalium sianida.
Racun ini yang menyebabkan Naba Faiz Prasetya (10), warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Minggu (25/4/2021).
Polisi kemudian menyita beberapa barang bukti, di antaranya helm, sandal, uang tunai Rp 30.000, dan dua sepeda motor.
Baca: Kasus Sate Beracun, Ditujukan ke Penyidik Senior oleh Perempuan Muda, Polisi Ungkap Motif Hari Ini
Baca: Polisi Akhirnya Kantongi Identitas Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun yang Menewaskan Anak Ojol
Tersangka dijerat Pasal 340 KUHP Sub-Pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76 C Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 tentang Perlindungan Anak, dengan hukuman mati atau paling lama 20 tahun penjara.
Sebelumnya, seorang anak berusia 10 tahun berinisial NFP meninggal dunia setelah memakan sate lontong pemberian ayahnya.
Sang ayah mendapat sate lontong dari seorang pria bernama Tommy yang mengaku tak memesan sate.
Pasalnya saat itu, ayah NFP, Bandiman menerima pesanan offline dari seorang wanita.
Wanita itu ingin sate lontong tersebut diberikan kepada Tommy.
Karena merasa tak memesan sate, Tommy pun memberikan sate lontong itu kepada Bandiman.
Bandiman menerima order secara luring dari seorang perempuan di Jalan Gayam, Kota Yogyakarta, pada Minggu (25/4/2021).
Bandiman dan perempuan misterius itu pun bertransaksi terkait tarif jasanya mengantarkan makanan.
Saat itu disepakati tarifnya Rp 25.000, tetapi perempuan itu membayar ongkos Rp 30.000.
Dirinya pun menerima pesan bahwa makanan itu dari Pak Hamid di Pakualaman untuk paket takjil.
Menggunakan sepeda motornya, Bandiman pun berangkat ke alamat yang dituju.
"Sampai sana sepi dan saya telepon Pak Tomi. Saya bilang dari Gojek, ini ada paket takjil dari Pak Hamid di Pakualaman. Nah, Pak Tomi bilang saya tidak merasa punya teman yang namanya Hamid (asal) Pakualaman. Apalagi sahabat apa saudara tidak punya, lalu saya telepon ibunya (istri Tomi) dan ternyata juga tidak kenal," ucap Bandiman.
Setelah sampai di rumah, sate itu dimakan oleh keluarganya.
NFP dan istrinya mengalami mual dan dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta.
Namun, NFP tidak bisa tertolong sesaat sesudah ditangani secara medis.
Baca: Viral Paket Sate Misterius Menewaskan Anak Ojek Online, Racun Mengandung CN atau Sianida
Baca: Deretan Fakta Anak Driver Ojol di Yogyakarta Tewas setelah Makan Sate Kiriman Wanita Misterius
Baca artikel lain mengenai berita sate lontong beracun di sini.