Ibu Wati yang terkenal dengan kalimat 'dia nganggur tapi duitnya banyak' pernah membuka praktik pengobatan alternatif.
Hal itu diketahui dari plang pengobatan alternatif bertuliskan nama Maryanti/Wati yang merupakan nama lengkap ibu Wati dilengkapi dengan nomor telepon.
Dalam plang yang dipasang di depan rumah kontrakan Wati di Kampung Baru, dituliskan praktek alternatif itu buka selama 24 jam.
“Walaupun dia warga saya, tapi saya tidak bisa pantau satu persatu kan. Setahu saya dia pasang plang pengobatan alternatif, katakanlah Paranormal,” ujar Syarif Nurzaman, sang ketua RW.
Walaupun membuka praktik pengobatan alternatif, namun Syarif mengatakan belum ada satu pun warganya yang berobat ke ibu Wati.
“Warga kampung sini sih belum ada yang berobat ke dia,” bebernya.
Secara pribadi, Syarif menilai bahwa ibu Wati ini adalah sosok yang ingin “menunjukan” dirinya agar lebih terkenal.
“Ibu Wati itu sebetulnya kalau buat pribadi saya, dia hanya orang yang ingin menunjukan dirinya, paranormal lah, dia ini pengen populerlah kalau menurut pribadi saya menunjukan dirinya adalah paranormal,” ungkapnya.
“Bu Wati membawa nama Kampung Baru ketika menuduh babi ngepet, orang kampung baru merasa tercemarkan. Dia cuma mau populer doang bahwa dia paranormal,” timpalnya lagi.
Perempuan bernama Wati akhir-akhir ini menjadi buah bibir masyarakat luas.
Pasalnya video Wati saat mencurigai seseorang yang menganggur namun banyak uangnya sebagai babi ngepet viral di media sosial.
Baca: Hoaks Babi Ngepet Depok, Bermula Pelaku Dengar Kabar Uang Warga Hilang, Beli Babi Secara Online
Baca: Nasib Ibu Wati, Wanita yang Tuduh Tetangganya Lakukan Pesugihan Babi Ngepet, Kini Diusir Warga
"Dari kemarin saya sudah pantau pak. Orang ini dia berumah tangga, dia nganggur, tapi uangnya banyak. Saya sudah lewat rumahnya, sudah saya lemparin sesuatu di depan rumah biar ketahuan," ujar Ibu Wati dalam potongan videonya yang viral tersebut.
Perkataannya itu pun viral di media sosial.
Namun beberapa hari kemudian, kisah mengenai babi ngepet yang ada di Depok itu akhirnya terbongkar.
Babi ngepet tersebut ternyata hanyalah hoaks belaka yang dilontarkan oleh seorang ustaz bernama Adam Ibrahim.
Adam mengaku ingin terkenal melalui kasus settingan tersebut.
Ia sengaja membeli babi hutan secara online dengan harga Rp 900 ribu.
Setelah terkuak hoaks babi ngepet itu, Ibu Wati yang sudah terlebih dahulu mencurigai tetangganya pun meminta maaf.
Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur.
Akibat pernyataannya yang viral, Wati diusir warga Kampung Baru, Desa Ragajaya, Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Ketua RW 10 Kampung Baru Syarif Nurzaman, mengungkapkan alasan warga tetap mengusir Ibu Wati meski ia telah menyampaikan permohonan maaf melalui video klarifikasi.
Alasan tersebut, tak lain dan tak bukan adalah ketidakpuasan warga terhadap klarifikasi yang diberikan oleh Ibu Wati.
“Jadi berdasarkan ketidakpuasan warga kampung baru yang merasa tidak puas dengan klarifikasi Ibu Wati,” kata Syarif dijumpai di kediamannya, Jumat (30/4/2021).
Baca: Kasus Babi Ngepet Ternyata Hanya Rekayasa, Ridwan Kamil Prihatin Masih Banyak Percaya Hoax
Baca: Akui Jadi Dalang di Balik Hoaks Babi Ngepet di Depok, Adam Ibrahim: Khilaf, Saya Sangat Jahat
Syarif mengatakan, warganya cukup kesal melihat ibu Wati memberikan klarifikasi dengan ekspresi yang nampak seperti “tidak berdosa”.
“Ekspresi Ibu Wati yang kesannya tidak berdosa, tidak bersalah, itu malah memancing warga lebih gregetan lah gitu,” ungkapnya.
Hingga akhirnya, Syarif mengatakan sejumlah warganya berbondong-bondong mendatangi rumahnya, untuk meminta izin menggeruduk kediaman Ibu Wati.
“Ada yang lapor mau geruduk akhirnya saya lerai, kata saya jangan, lebih baik cari solusi terbaik, warga akhirnya minta Ibu Wati diusir dari kampung sini,” ujarnya.
“Saya hanya berpesan warga jangan ada yang berinteraksi dengan ibu Wati cukup hanya saya dan jangan terjadi apa-apa di lingkungan saya. Dan akhirnya saya sampai ke ibu Wati, dia tidak terima,” tuturnya.
Tak hanya tidak terima, Syarif mengatakan bahwa ibu Wati sempat mencak-mencak dan mengamuk, bahkan hingga mencoba bunuh diri.
“Dia (ibu Wati) mencak-mencak, ngamuk-ngamuk dan bahkan dia mencoba bunuh diri,” ungkapnya.
Baca artikel lain mengenai kasus hoaks babi ngepet di Depok di sini.