Pendaftaran CPNS dan PPPK dijadwalkan akan berlangsung pada Mei-Juni 2021.
Tahun ini, kebutuhan ASN sebanyak 1.275.387 dengan rincian 1.002.626 guru PPPK, 70.008 PPPK non-guru, dan 119.094 CPNS.
Mengutip Kompas.com, seleksi CPNS 2021 ini akan diikuti sebanyak 56 kementerian dan lembaga, 34 pemerintah provinsi, serta 504 pemerintah kabupaten dan kota.
Dengan banyaknya formasi yang ada, maka calon peserta harus jeli dan tidak boleh sembarangan dalam memilih formasi jabatan.
Baca: Daftar Lengkap Besaran THR PNS Tahun 2021 yang Bakal Cair H-10 Lebaran
Baca: Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja Officer Development Program, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Lantas, bagaimana tips dan trik dalam memilih formasi jabatan di CPNS 2021?
Benar saja, memilih formasi jabatan memang harus cermat.
Salah memilih formasi jabatan bisa membuat peluang lolos sirna.
Apa yang harus dipilih ketika melihat suatu formasi jabatan yang kuotanya besar dengan formasi jabatan yang kuotanya kecil di CPNS 2021?
Dari tahun ke tahun banyak dari pelamar CPNS bingung harus memilih yang mana.
Jika memilih yang besar, mereka khawatir saingannya banyak yang memiliki skor bagus saat tes SKD atau seleksi kompetensi dasar.
Jika memilih kuota kecil, mereka khawatir karena jumlah kursi yang diterima hanya sedikit.
Ya, para pelamar CPNS 2021 juga pasti akan mengalami kebingungan seperti ini.
Baca: Bisakah Pendaftar Sekolah Kedinasan Ikut Seleksi CPNS? Ini Penjelasannya
Mana sih yang sebenarnya peluang diterimanya lebih banyak?
Ya, itulah pertanyaan utamanya jika hendak memilih kuota kecil atau besar.
Mari kita mulai analisa ringannya terkait harus memilih kuota kecil atau besar.
Sebagai contoh, pada CPNS 2019 terdapat banyak formasi untuk lulusan SMA.
Di Kemenkumham, formasi untuk lulusan SMA kuotanya cenderung besar, mencapai ribuan.
Tetapi di Kementerian KLHK, formasi untuk lulusan SMA cenderung sedikit. Kuotanya paling hanya 1 untuk setiap balai taman nasional.
Begitu juga untuk formasi sarjana hukum.
Di Mahkamah Agung, kuota formasi jabatan yang menerima lulusan hukum bisa mencapai 200 kursi untuk satu formasi jabatan.
Sementara di instansi lain baik pemda, pemprov, maupun kementerian penerimaan kuota untuk sarjana hukum di tiap formasi jabatan hanya berkisar antara 1 kursi sampai 9 kursi.
Ya, lalu para pelamar CPNS pasti bingung harus mendaftar instansi mana jika dihadapkan demikian.
Mari kita simak beberapa datanya.
Jabatan pengelola bantuan hukum di Kemenkumham di mana kuotanya adalah 79 kursi, nilai akhir tertinggi 82.800, dan terendah yang lulus atau urutan ke 79 adalah 75.560.
Formasi jabatan analis hukum direktorat tindak pidana dengan kuota 3 kursi, pelamar nilai tertinggi adalah 75.320, dan terendah adalah 68.000
Formasi analis perkara peradilan mahkamah agung dengan kuota 262 kursi, skor tertinggi adalah 93.560, dan skor terendah yang lulus atau urutan 262 adalah 65.920.
Namun, Analis Hukum Kementerian KLHK penempatan Balai Pengamanan dan penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan wilayah Maluku dengan jumlah kuota 1 kursi, skor pelamar yang lulus hanya 50.760.
Bahkan di beberapa jabatan polisi kehutanan, ada yang skor lulusnya hanya 64, tetapi penempatannya di luar pulau jawa.
Data ini mengartikan bahwa sebaran angka kelulusan sangat beragam. Jika beruntung, anda bisa mendapat saingan lemah, jika sedang kurang beruntung, anda bisa memperoleh saingan ketat.
Sementara itu, untuk lulusan SMA, jabatan penjaga tahanan pria dengan kuota 50 kursi untuk lokasi penempatan Kepulauan Riau, nilai tertinggi adalah 80.220, dan nilai terendah atau ranking ke 50 adalah 69.505.
Jabatan penjaga tahanan pria dengan kuota 65 kursi untuk penempatan Kanwil Kemenkumham Banten, nilai tertinggi adalah 85.350, dan terendah dengan urutan 65 skornya adalah 69.215.
Dari angka ini terlihat bahwa peserta urutan terbawah yang lulus pun skornya tidak tinggi.
Skor 69 di seleksi CPNS tergolong tidak terlalu tinggi dan mudah untuk dicapai.
Artinya para pelamar CPNS hanya perlu mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk melewati seluruh tes dengan baik.
Baca: Pejabat Kemenag Tipu 12 Honorer Bermodus Calo CPNS, Berhasil Raup Untung Rp 2 M
Selain itu, para pelamar CPNS 2021 harus punya taktik dan strategi untuk memilih formasi dan instansi. Ya, pasti ada cara jitu lolos CPNS 2021.
Sebab hal itu akan menentukan seberapa besar peluang lolos kalian.
Salah satu caranya adalah dengan menganalisa hasil akhir CPNS 2019 di tiap-tiap kabupaten, kota, maupun instansi.
Hal itu akan memperlihatkan kemampuan para pelamar dari tahun ke tahun lewat skor SKD, SKB, dan hasil akhirnya.
Untuk provinsi Jawa Barat, pantauan Warta kota, ada beberapa kabupaten yang memiliki nilai hasil akhir cukup rendah apabila dibandingkan daerah lainnya.
Beberapa wilayah itu, antara lain:
Mereka yang lulus CPNS 2019 di Kabupaten Pangandaran cenderung memiliki nilai akhir rendah.
Contohnya di formasi Analis Peraturan Perundang-Undangan, pelamar yang lolos hanya memiliki skor akhir 64.160.
Begitu juga di formasi Pengelola Penyelenggaraan Diklat, skor peserta yang lolos paling tinggi adalah 58.360.
Selain itu, di jabatan pengelola keuangan skor tertingginya hanya 62.240.
Sedangkan formasi jabatan analis budaya skor tertingginya hanya 65.040.
Lalu di formasi jabatan pengelola pemberantasan penyakit menular, skor tertingginya pun hanya 58.280.
Ya, melihat ini, tampaknya CPNS 2019 Kabupaten Pangandaran patut jadi incaran untuk dilamar.
Kabupaten Tasikmalaya juga menjadi salah satu kabupaten yang banyak CPNS yang lulus memiiki skor tak terlampau tinggi, khusus pada CPNS 2019.
Misalnya di formasi Analis Pembangunan, nilai akhir tertinggi hanya 53.720.
Lalu formasi Analis peraturan perundang-undangan, skor tertinggi yang lulus hanya 60.120.
Kabupaten Garut pun di beberapa formasi memiliki skor yang tidak tinggi.
Contohnya adalah formasi jabatan analis perencanaan di mana skor peserta yang lolos hanya 57.480.
Berikutnya di formasi jabatan analis perencanaan anggaran, skor tertinggi yang lulus adalah 71.720, tetapi yang lolos kedua nilainya 61.160.
Begitu juga di formasi jabatan penyusun program anggaran dan pelaporan, nilai peserta yang lolos hanya 64.920.
Sedangkan di formasi jabatan analis sistem informasi nilai akhir tertinggi atau peserta yang lolos hanya 62.040 dan 61.920.
Ya, artinya para pelamar CPNS 2021 yang sudah sangat ingin lolos, sebaiknya benar-benar menganalisa terlebih dulu formasi jabatan atau instansi yang ingin kalian tuju.
Lalu berikutnya sesuaikan dengan kemampuan, caranya adalah dengan berlatih dan menghitung skor sendiri.
Dengan cara itu maka kalian akan tahu lebih awal apakah mungkin lolos atau tidak.
Baca artikel lainnya tentang cpns 2021 di sini
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Tips Memilih Formasi Jabatan di CPNS 2021, Sebaiknya Daftar yang Kuotanya Banyak atau Sedikit?