Pasalnya, sang ibu harus menahan makan dan minum selama lebih dari 13 jam.
Hal tersebut pasti mempengaruhi produksi ASI sang ibu.
Ibu menyusui boleh berpuasa dengan memperhatikan sejumlah kondisi.
Sebenarnya, Ibu menyusui mendapat kelonggaran untuk tidak berpuasa dan menggantinya di lain waktu atau membayar fidyah sesuai banyak hari yang ditinggalkan.
Selain itu, dikhawatirkan puasa bisa memengaruhi produksi ASI pada Ibu menyusui.
Sebab, kondisi kesehatan secara keseluruhan dan status gizi memengaruhi produksi ASI.
Baca: Simak Tips dan Trik agar Mudah Bangun di 10 Malam Terakhir Ramadhan Menurut Imam Al-Ghazali
Baca: Kulit dan Bibir Kering Saat Berpuasa? Simak Tips Merawatnya Agar Tetap Sehat Selama Bulan Ramadhan
Melansir Gulf News, sebuah penelitian dilakukan di UEA di Klinik Perawatan Kesehatan Primer Muwajihi untuk mengetahui pengaruh puasa pada ASI.
Sampel ASI diambil dari ibu menyusui yang sehat, yang melakukan puasa Ramadan dan setelah puasa berakhir.
Diketahui bahwa puasa tidak secara signifikan mempengaruhi tingkat makronutrien dalam ASI.
Makronutien adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan energi, seperti protein, karbohidrat, dan lemak.
Namun, puasa memang memengaruhi tingkat mikronutrien seperti magnesium, seng, dan kalium, tetapi ini menurut definisi hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil.
Namun, bagi Ibu menyusui yang tetap ingin berpuasa, berikut terdapat sejumlah tips untuk membantu meningkatkan produksi ASI selama Ramadan:
Tips untuk membantu meningkatkan produksi ASI selama Ramadan seperti dikutip dari laman Saudi German Health:
1. Konsumsi suplemen herbal yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui selama Ramadan.
2. Konsumsi makanan yang merangsang produksi susu, seperti kurma dan fenugreek, selama periode antara buka puasa dan sahur.
3. Tingkatkan jumlah asupan cairan selama waktu antara buka puasa dan sahur untuk mengisi kembali kadar cairan tubuh dan mencegah dehidrasi.
4. Konsumsi makanan yang kaya protein seperti daging, telur, ikan, unggas, dan produk susu karena dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan merangsang produksi susu.
5. Batasi konsumsi minuman ringan dan minuman berkafein karena memiliki efek diuretik, yang menyebabkan kehilangan air dan menurunkan produksi susu.