Penggeledahan inni terjadi kuranglebig 4 jam dilakukan.
Penggeledahan dilakukan di ruang kerja Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin di lantai 4, Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/4/2021).
Para penyidik datang sekira pukul 18.00 WIB.
Lantas baru turun sekitar pukul 22.08 WIB dari lantai 4 menuju lobi Gedung Nusantara III DPR.
Saat penyidik tiba para wartawan dilarang mendekat.
Para awak media diminta tetap di dalam media center yang berada di Gedung Nusantara III.
Penggeledahan ruang kerja Azis Syamsuddin juga dibenarkan oleh Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman, Rabu (28/4/2021) malam.
Habiburokhman mengatakan sedang dalam perjalanan menuju Gedung DPR guna ikut mendamping proses penggeledahan.
"Ya (geledah ruang Azis). Ini saya menuju DPR dari daerah pemilihan saya. MKD akan mendampingi," ungkap Habiburokhman, seperti dilansir dari Truibunnews.
Awalnya dalam penggeledahan tersebut penyidik telah membawa 2 koper dari ruang kerja Azis.
Kemudian mereka terlihat membawa 3 koper.
Baca: Tak Hanya dari Walkot Tanjungbalai, Stepanus Robin Juga Terima Suap dari Pihak Lain Rp 438 Juta
Baca: Ditetapkan Sebagai Tersangka, Total Kekayaan Wali Kota Tanjungbalai Mencapai 11 Miliar
Koper tersebut berwarna hitam, biru dan oranye.
Koper-koper tersebut dibawa dan diangkut ke dalam mobil yang diparkir di parkiran depan Gedung Nusantara III.
Jadi, penyidik KPK membawa total 5 koper dari ruang kerja Azis di Gedung DPR.
Sebelumnya ramai diberitakan kasus suap yang melibatkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Stepanus Robin Pattuju (SRP) dan Wali Kota Tanjungbalai, M. Syahrial (MS), ikut menyeret nama Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin
Azis Syamsuddin disebut sebagai orang yang mengenalkan Stepanus Robin Pattuju kepada M. Syahrial..
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan penyidik KPK tersebut mengenal M. Syahrial lewat Azis Syamsudin.
Stepanus bertemu dengan dengan Syahrial di rumah dinas Azis di Jakarta Selatan pada Oktober 2020, kata Fahri.
Firli menyebut Stepanus diminta membantu Syahrial terkait penyelidikan dugaan korupsi Pemerintah Kota Tanjungbalai.
"Dalam pertemuan tersebut, AZ (Azis Syamsudin) memperkenalkan SRP (Stepanus Robin Pattuju) dengan MS (M. Syahrial) karena diduga MS memiliki permasalahan terkait penyelidikan dugaan korupsi di Pemerintah Kota Tanjungbalai yang sedang dilakukan KPK agar tidak naik ke tahap Penyidikan dan meminta agar SRP dapat membantu supaya nanti permasalahan penyelidikan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh KPK," kata Firli di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (22/4/2021), malam.
Azis Syamsuddin adalah politisi Partai Golkar yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024.
Azis Syamsuddin lahir di Jakarta pada 31 Juli 1970.
Azis Syamsuddin merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana.
Azis Syamsuddin meraih gelar masternya di bidang Finance dari University of Western Sydney, Australia dan magister hukum dari Universitas Padjajaran.
Baca: Curhat soal Dugaan Kasus Korupsi di Dinas Damkar Depok, Sandi Langsung Dipanggil Kemendagri
Baca: Disita Kejagung Terkait Kasus Korupsi Asabri, Hotel Brothers Solo Baru Masih Beroperasi
Azis Syamsuddin diketahui pernah aktif di beberapa organisasi.
Terakhir, Azis Syamsuddin tercatat sebagai Ketua Umum KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) pada 2008 hingga 2011.
Sebelumnya, Azis Syamsuddin juga aktif sebagai Sekretaris Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti.
Azis Syamsuddin mengawali kariernya sebagai seorang konsultan di American International Assurance (AIA).
Setelah setahun bekerja di AIA, Azis Syamsuddin kemudian bekerja di Bank Panin sebagai Officer Development Programme.
Berhenti dari Bank Panin, Azis Syamsuddin kemudian bergabung dengan salah satu firma hukum di Jakarta.
Azis Syamsuddin juga sempat menduduki posisi Managing Partner.
Azis Syamsuddin terjun ke dunia politik dengan bergabung dengan Partai Golkar.
Pada 2004, Azis Syamsuddin maju sebagai calon legislatif dari dapil Lampung II yang meliputi Kabupaten Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Kanan, Way Kanan dan Kota Metro.
Azis Syamsuddin kemudian dimasukkan ke dalam Komisi III DPR RI dan ditunjuk sebagai wakil ketua.
Azis Syamsuddin kemudian kembali mencalonkan diri dan terpilih untuk periode 2009-2014.
Dalam kariernya sebagai wakil rakyat, nama Azis Syamsuddin pernah dikait-kaitkan dalam dugaan kasus korupsi proyek pembangunan di Kejaksaan Agung yang dilakukan oleh Nazaruddin, tersangka kasus suap Wisma Atlet Sea Game XXVI Palembang.
Nama Aziz Syamsuddin juga tercatat dalam dokumen perusahaan milik Nazaruddin, PT Anak Negeri yang dibukukan dengan judul "All Azis" dengan perincian U$250 ribu (sekitar Rp 2,3 miliar) untuk anggota Komisi Hukum DPR dan US$ 50 ribu (Rp 460 juta) untuk Azis.
Baca: Viral Kasus Dugaan Korupsi Dinas Damkar Depok yang Dibongkar oleh Karyawan: Tindak Tegas Pejabat
Baca: Disita Kejagung Terkait Kasus Korupsi Asabri, Hotel Brothers Solo Baru Masih Beroperasi
Baca: Namanya Disebut di Persidangan Korupsi Bansos, Cita Citata: Aku Nggak Tahu Apa-apa
Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul KPK Geledah Ruang Kerja Azis Syamsuddin di DPR, Habiburokhman: MKD Akan Mendampingi dan Kurang Lebih 4 Jam Penyidik KPK Geledah Ruang Kerja Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin
Baca selanjutnya tentang Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin di sini