Salah satunya ialah Rocky Gerung, yang turut berkomentar melalui YouTube pribadinya.
Dalam unggahan yang tayang pada Rabu, (28/4/2021), Rocky Gerung menanggapi berberapa hal terkait dengan penangkapan Munarman karena dugaan aksi terorisme.
Ia menjelaskan penangkapan ini adalah satu panggung besar yang kebetulan Munarman dihadirkan dalam edisi hari ini.
Rocky sebelumnya menyebutkan panggung sudah diawali dengan kedatangan Rizieq Shihab, kemudian dilanjutkan panggung insiden penembakan di Tol Cipali KM 50.
Baca: Profil & Harta Kekayaan Anggota Dewas KPK Indriyanto Seno Adji yang Baru Saja Dilantik Jokowi
Baca: Polri Ungkap Alasan Munarman Ditutup Matanya Saat Ditangkap Densus 88
Kali ini, Munarman adalah panggung selanjutnya dengan tuduhan pembaiatan aktor terorisme.
Dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com, Rocky menyebut panggung yang dibuat penguasa ini memiliki tujuan komunikasi politik.
"Ya ini hal yang biasa dalam komunikasi politik, berita dipergunakan untuk menutupi berita kira-kira itu masalahnya," ucapnya.
Rocky Gerung mengaku sudah tahu ujung dari panggung ini akan seperti apa.
Baca: Profil Fatimah Az Zahra Istri Ustaz Abdul Somad, Penghafal Al Quran Berusia 19 Tahun
Baca: Heboh Babi Ngepet, Emak-emak Viral yang Berkata Dia Nganggur Tapi Duitnya Banyak Minta Maaf
"Kelihatannya memang Munarman sudah ditunggu supaya ada yang lebih heboh dari berita-berita yang ada sekarang ini, soal korupsi, soal pertahanan, dan yang lainnya," imbuhnya.
Hal itu, menurut Rocky Gerung, karena Munarman dari dulu dianggap sebagai orang yang harus disingkirkan karena terlibat FPI dan yang lainnya.
"Walaupun ini terlalu dini tapi publik sudah kira-kira ujungnya ke mana," katanya.
Menurut Rocky, kasus Munarman memperlihatkan pada publik, peristiwa ini terhubung dengan Habib Rizieq dengan FPI dan politik Islam.
Siapa lagi yang akan ditampilkan dalam panggung tersebut, Rocky tak bisa menebak.
Baca: Sosok Bharada I Komang Wiranata yang Gugur Ditembak KKB di Papua
Baca: Lowongan Kerja Bank BTN April 2021 untuk Lulusan Minimal D-3 Semua Jurusan
Munarman ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror Polri di kediamannya di Perumahan Modernhills, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (27/4/2021).
Dalam rekaman video yang beredar di tengah awak media, Munarman tampak memakai baju koko berwarna putih juga memakai sarung.
Saat digiring keluar rumah, ia tampak meminta izin untuk memakai sandal terlebih dahulu.
Namun, permintaan tersebut tak dikabulkan oleh tim Densus 88 Antiteror.
Dalam rekaman 22 detik itu, Munarman sempat menolak dibawa petugas berseragam lengkap.
“Ini tidak sesuai hukum, ini harusnya,” kata Munarman saat penangkapan tersebut.
Baca: Yusri Yunus Sebut Pensiunan Dinas Pariwisata DKI Jakarta Tersangka Mafia Karantina, Punya Kartu Pas
Baca: Rimar Callista
Tim Densus 88 Antiteror meminta Munarman untuk bersikap kooperatif dalam penangkapan tersebut.
“Sudah pak nanti saja,” kata salah satu tim Densus 88.
Kedua tangan Munarman juga tampak diborgol oleh petugas.
"Saya pakai sendal, saya pakai sendal (dulu)," katanya sembari tetap digelandang ke mobil tahanan.
Penangkapan tersebut disaksikan oleh keluarga dan sejumlah warga yang tinggal di sekitar rumah Munarman.
Mantan sekum FPI ini ditangkap lantaran diduga terlibat aliran Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca: Dilantik Jadi Mendikbud-Ristek, Nadiem Makarim Sebut Riset dan Teknologi Dekat di Hatinya
Baca: Kerupuk Usek
Munarman diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme di tiga daerah sekaligus, kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/4/2021).
"Jadi terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan. Jadi ada tiga tersebut," kata Ahmad.
Untuk kasus baiat teroris di Makassar, kata dia, mereka merupakan jaringan kelompok teroris JAD.
Jaringan ini biasa dikenal terafiliasi dengan ISIS.
"Baiat itu yang di Makassar itu yang ISIS. Kalau UIN Jakarta dan Medan belum diterima," kata dia.
Baca berita lainnya mengenai Munarman dan terorisme di sini