Polisi Periksa Sisa Sate Kiriman Perempuan Misterius yang Menewaskan Bocah 10 Tahun

Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus paket sate bakar di Bantul.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasusnya tewasnya NFP, bocah berusia 10 tahun, warga Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabpuatane Bantul, masih didalami pihak berwajib.

Melansir dari Tribunnews.com, Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto menjelaskan sisa makanan yang dimakan oleh anak dan ibu itu sedang diperiksa di laboratorium.

“Beberapa saksi masih dalam pemeriksaan,” tuturnya.

Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto, mengungkapkan pihaknya belum dapat memastikan bumbu sate yang dikonsumsi korban mengandung racun.

Hal ini lantaran saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan makanan.

Jajaran Polsek Sewon juga berkoordinasi dengan Polsek Umbulharjo, berkaitan dengan lokasi Bandiman pertama kali menerima order mengantar makanan tersebut.

Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda)

Baca: Terungkap Ciri Perempuan Misterius Pemberi Sate yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol di Yogyakarta

Baca: Deretan Fakta Anak Driver Ojol di Yogyakarta Tewas setelah Makan Sate Kiriman Wanita Misterius

"Kami belum bisa memastikan (makanan mengandung racun), biar dokter. Sisa makanan sudah kami amankan dan diperiksa, diuji dulu. Petugas bersama puskemas melakukan olah TKP. Kami koordinasi dengan Polsek Umbulharjo," katanya.

Kompol Suyanto menjelaskan ayah korban, Bandiman, yang membawa sate tersebut. Sebelum membawa sate tersebut pulang ke rumah, Bandiman yang berprofesi sebagai pengemudi ojol menerima pesanan offline.

"Jadi Bandiman mendapat pesanan offline. Di daerah Gayam, Kota Yogyakarta ada seorang perempuan yang datang minta untuk mengantarkan makanan secara offline. Biaya Rp25.000, tetapi oleh perempuan itu diberi Rp30.000," katanya, Senin (26/4).

Bandiman pun langsung mengantarkan makanan tersebut ke Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan.

Sesampainya di alamat tujuan, Bandiman menelepon Tomy yang merupakan penerima makanan tersebut. Namun saat ditelpon, Tomy sedang berada di luar kota.

Tomy juga tidak mengenal sosok pengirim makanan itu sehingga makanan yang berupa sate tersebut diberikan kepada Bandiman.

"Bandiman kemudian pulang untuk buka puasa. Makanan tersebut dinikmati oleh istri dan kedua anaknya, termasuk korban. Pak Bandiman sama anaknya yang pertama makan dua tusuk sate ayam, tetapi tidak terjadi masalah," katanya.

Baca: Anak Pengemudi Ojol di Yogyakarta Ini Meninggal Setelah Makan Kiriman Sate Misterius

Baca: Driver Ojol Nekat Antar Pesanan Makanan Terjang Banjir 2 Kali, Motor Mogok hingga Jalan Kaki

"Berdasarkan keterangan bapaknya (Bandiman), ibunya sama anaknya yang kedua yang meninggal itu makan dengan bumbu sate. Kalau yang bapaknya sama anak pertama tidak pakai bumbu. La anak dan istrinya itu merasa pahit sekali, kemudian muntah-muntah, terus jatuh, lalu dibawa ke rumah sakit," kata Suyanto.

Sementara itu, NFP dan ibunya diduga memakan sate yang berisi racun sehingga bereaksi cepat ke dalam tubuh.

“Betul, NFP memang meninggal karena racun,” ungkap dr. Lipur Riyantiningtyas, B.S., S.H., SpF. kepada Tribun Jogja, Senin (26/4).

Namun, ia mengakui sulit untuk mengetahui jenis racun apa yang terkandung pada sate itu jika hanya membaca dari berita.

“Kita harus tahu gejalanya dulu. Harus lengkap,” tuturnya lagi.

Gejala itu kemudian dihubungkan dengan hasil pemeriksaan pada korban serta hasil uji sampel dari sisa makanan.

Menurutnya, apa yang terjadi menimpa NFP harus menunggu pernyataan resmi dari aparat dan sebaiknya tidak berasumsi. “Tetap harus nunggu dari hasil lab, ya, biar bisa dipastikan,” katanya.

Halaman
12


Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer