Penggeledahan itu dilakukan pascapenangkapan mantan Sekretariat Umum FPI, Munarman.
Dalam penggeledahan dari sore hingga malam ini, polisi menemukan sejumlah barang bukti terkait akasi terorisme yang diduga dilakukan Munarman.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hengky Hariadi menuturkan, polisi menemukan sejumlah kaleng bubuk, serbuk putih, poster hingga buku-buku terkait terorisme.
"Ada beberapa kaleng bubuk, dan serbuk putih, poster, dan buku-buku," ujar Hengky di lokasi seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca: Pascapenangkapan Munarman, Polisi Geledah Sekretariat FPI, Temukan Serbuk Putih Mencurigakan
Baca: Tanggapi soal Penangkapan Munarman yang Dikaitkan dengan Terorisme, Aziz Yanuar: Itu Fitnah
Lebih lanjut, Hengky menjelaskan bahwa tim gabungan belum berani menyentuh bubuk sampai Gegana tiba.
Hengky membenarkan bahwa penggeledahan di Sekretariat FPI itu terkait penangkapan Munarman.
"Betul, terkait kasus pembaitan ISIS dan JAD. Untuk lebih jelas, akan dipaparkan Humas Polda," ujar dia.
Berdasarkan foto, tampak polisi menyita sekitar lebih dari delapan botol kaleng berwarna putih.
Tak diketahui pasti isi kaleng tersebut.
Baca: Lowongan Kerja Bank BCA 2021, Simak Formasi serta Persyaratan Lengkapnya
Baca: Ditangkap Densus 88, Eks Sekum FPI Munarman Sempat Minta Pakai Sandal Dulu
Selanjutnya, polisi juga menemukan serbuk putih yang berada dalam kantong plastik hingga botol-botol cairan kimia.
Adapula buku-buku dan juga bendera dengan tulisan kaligrafi berkain hitam dan putih.
Sementara itu Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan Munarman diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme di tiga daerah sekaligus.
Satu di antaranya adalah baiat teroris yang digelar di Medan.
Pengacara Muhammad Rizieq Shihab itu diduga terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca: Sudah Bertemu Nathalie Holscher, Sule Mengaku Salah dan Rumah Tangga Kisruh karena Perbedaan Usia
Baca: Diduga Terlibat Jaringan Teroris JAD, Mantan Sekum FPI Munarman Ditangkap Densus 88
"Jadi terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan.
Jadi ada tiga tersebut," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/4/2021) dikutip dari Tribunnews.com.
Untuk kasus baiat teroris di Makassar, Ahmad mengatakan mereka merupakan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Jaringan ini biasa dikenal terafiliasi dengan ISIS.
"Baiat itu yang di Makassar itu yang ISIS. Kalau UIN Jakarta dan Medan belum diterima," kata dia.
Baca: Profil Mantan Sekum FPI Munarman yang Ditangkap Densus 88 karena Diduga Terlibat Jaringan Teroris
Baca: Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
Hingga saat ini, Ahmad menyatakan Munarman tengah dibawa menuju Polda Metro Jaya untuk menggali keterangan lebih lanjut.
"Yang bersangkutan saat ini akan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan," kata dia.
Diketahui, Munarman ditangkap Densus 88 Polri di rumahnya di Perumahan Modernhills, Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa 27 April 2021 sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca berita lainnya mengenai Munarman dan terorisme