Sleep Paralysis (Ketindihan)

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyakit Sleep Paralysis - Gejala, Penyebab, Pengobatan


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sleep paralysis adalah adanya kondisi dimana tubuh sulit bergerak saat awal tidur atau saat akan bangun tidur.

Ketika mengalaminya, kesadaran serta indra-indra tetap bekerja, namun tubuh terasa seperti ditekan sehingga penderita menjadi sulit bernapas.

Kondisi ini juga bisa disertai dengan halusinasi dan rasa takut.

Di Indonesia, sleep paralysis sering disebut dengan ketindihan saat tidur. Meski kondisi ini tidak membahayakan nyawa, namun bisa menimbulkan gangguan kecemasan.

Sleep paralysis juga bisa timbul seiring dengan gangguan tidur lain, seperti narkolepsi.Gangguan tidur ini kerap mulai dialami saat masa anak-anak.

Lalu, pada usia 20-30 tahun, sleep paralysis menjadi lebih sering terjadi. Kondisi ini bukanlah risiko kesehatan yang serius.

Di Indonesia, sleep paralysis sering disebut ketindihan.

Baca: Narkolepsi

Baca: Halusinasi

  • Gejala


Gejala yang paling umum muncul adalah penderita yang merasakan kesadaran penuh akan keadaan sekitar, tapi tidak dapat bergerak atau berbicara.

Gejala ini biasa terjadi saat seseorang akan bangun tidur serta sedang tertidur.

Saat mengalami kondisi ini, penderita mungkin akan mengalami hal-hal yang umumnya dirasakan oleh orang yang sedang ketindihan. Beberapa di antaranya meliputi:

• Sulit untuk menarik napas dalam-dalam dan dada terasa sesak dan seperti ada tekanan.

• Tubuh sulit bergerak, kecuali mata. Namun pada beberapa orang, mata pun tidak bisa digerakkan.

• Mengalami halusinasi yang membuat Anda merasa ada sesuatu atau seseorang di kamar tidur. Sebagian orang juga bisa merasa dirinya terancam.

• Merasa sangat takut.

Ketindihan bisa terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit.

Penderita akan kembali bisa bergerak dan berbicara seperti biasa setelahnya, tapi mungkin akan merasa cemas dan ketakutan untuk kembali tidur.

  • Penyebab


Sleep paralysis bisa disebabkan oleh beberapa hal. Berikut penjelasannya:

1. Gangguan siklus tidur REM

Kondisi ketindihan dipercaya berkaitan dengan gangguan pada siklus tidur. Saat tidur, manusia akan melalui berbagai tahapan, termasuk tahap REM (Rapid Eye Movement).

Saat memasuki tahap REM, tubuh akan mengalami paralisis. Akibatnya, kita tidak bisa menggerakan tubuh saat bermimpi. Pada kondisi ini, otot akan mengalami relaksasi yang dinamakan kondisi atonia.

Tidak hanya saat tidur, atonia juga dapat terjadi saat penderita terjaga. Inilah yang membuat penderita tidak bisa bergerak meski sedang sadar. Kondisi seperti ini seringkali digambarkan sebagai ketindihan.

 

2. Gangguan psikologis

Kondisi psikologis, seperti gangguan kecemasan dan depresi, juga diyakini berhubungan erat dengan sleep paralysis. Demikian pula dengan penggunaan obat-obatan tertentu dan konsumsi alkohol.

3. Posisi tidur

Pada kebanyakan kasus yang dilaporkan, sleep paralysis terjadi saat penderita tidur dengan posisi terlentang. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa gangguan tidur ini juga bisa terjadi pada orang yang tidur dengan posisi tengkurap dan miring.

4. Waktu tidur

Kebanyakan orang mengalami ketindihan saat tertidur, namun tidak sedikit juga yang mengalaminya saat baru saja terbangun dari tidur.

Meski umumnya terjadi saat malam hari, ketindihan tidak jarang bisa muncul saat penderita tidur siang.

5. Penyebab lainnya

Sleep paralysis juga dapat berhubungan dengan gangguan tidur lainnya, seperti apnea tidur dan narkolepsi. Kondisi ini bisa pula muncul jika penderita kurang tidur.

Oleh sebab itu, ketindihan lebih rentan dialami oleh orang dengan jadwal kerja di malam hari.

  • Pengobatan


Sleep paralysis dapat membaik seiring berjalannya waktu. penderita juga bisa memperbaiki kebiasaan tidur dan kondisi kamar tidur Anda agar mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.

Tak hanya itu, beberapa langkah di bawah ini pun dapat dilakukan:

• Usahakan untuk tidur di jam yang sama setiap malam dan bangun di waktu yang sama pada pagi hari. Idealnya orang dewasa membutuhkan waktu 6-8 jam untuk tidur di malam hari.

• Buat lingkungan tidur yang nyaman, tenang, gelap, dan tidak terlalu panas maupun terlalu dingin.

• Hindari konsumsi makanan yang terlalu berat, merokok, atau minum alkohol dan kafein sesaat sebelum tidur.

• Olahraga teratur, tapi jangan melakukannya dalam jangka waktu empat jam sebelum tidur.

Untuk mencegah terjadinya sleep paralysis, cara terbaik yang dapat  dilakukan adalah tidur dengan teratur dan durasi yang cukup. Langkah ini akan membantu penderita untuk menghindari kondisi-kondisi yang bisa memicu ketindihan.

Baca: Gangguan Kecemasan Sosial

Baca: Gangguan Kecemasan Umum

(Tribunnewswiki.com/Septiarani)



Nama Penyakit Sleep Paralysis


Penyebab Gangguan psikologis, posisi tidur, waktu tidur


Ciri Sulit bernafas, halusinasi, rasa takut


Sumber :


1. www.sehatq.com/penyakit/sleep-paralysis


Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer