Menko Perekonomian Umumkan Pemerintah Resmi Melarang Warga India Masuk ke Indonesia

Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi varian baru virus corona asal Inggris, B.1.1.7

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah rupanya tak tinggal diam atas tingginya kasus Covid-19 di India.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto, mengumumkan pemerintah memberlakukan larangan sementara untuk warga negara asing yang pernah atau tinggal di India untuk datang ke Indonesia, Jumat (23/4/2021).

Pemerintah memutuskan untuk menghentikan visa bagi warga asing yang pernah tinggal dan atau mengunjungi wilayah India dalam kurun waktu 14 hari.

Kebijakan ini berlaku mulai Minggu (25/4/2021) seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Keputusan tersebut diarahkan Presiden Jokowi karena peningkatan kasus Covid-19 di India.

"Kita rapat dengan beberapa yang jadi catatan yakni perkembangan kasus di India sudah 15 juta, kasus baru di atas 300 ribu per hari. Lonjakan kasus ini mengkhawatirkan dan strain Covid-19 baru, sehingga pemerintah mendorong beberapa hal (pengetatan) khusus untuk India," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.

Hal ini tidak berlaku bagi WNI yang akan kembali ke Tanah Air.

Baca: Satgas Covid-19 Keluarkan Aturan Baru Perjalanan Dalam Negeri, Berlaku Mulai 22 April 2021

WNI dari India tetap diizinkan masuk dengan menjaga protokol kesehatan ketat.

WNI harus menjalani 14 hari karantina sesampainya di Indonesia.

Mereka pun harus menjalani tes PCR dengan hasil negatif maksimal 2 kali 24 jam sebelum dan hari pertama keadatangan ke Indonesia.

"Lalu, hari ke-13 pasca karantina akan kembali di tes PCR. Pengetatan protokol ini diberlakukan untuk semua moda transportasi darat, laut, dan udara," tambahnya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dalam Media Gathering Perkembangan Perekonomian Terkini dan Kebijakan PC-PEN, Jumat (23/4/2021).

Titik kedatangan yang dibuka untuk WNI adalah melalui pelabuhan udara yakni Bandara Soekarno-Hatta, Juanda, Kualanamu, dan Samratulangi.

Titik kedatangan lewat pelabuhan laut adalah Batam, Tanjung pinang dan Dumai serta untuk jalur darat adalah Entikong, Nunukan, dan Malinong.

Sebelumnya, 127 WNA India tiba di Indonesia.

Mereka datang ke Indonesia menggunakan pesawat charter.

Hal tersebut disampaikan Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes, dr Benget Saragih, Jumat (23/4/2021).

Baca: Juliari Batubara Didakwa KPK Terima Suap Rp32 Miliar Terkait Kasus Dugaan Korupsi Bansos Covid-19

Pemerintah sudah melakukan tes Covid-19 kepada ratusan WN India tersebut.

Hasilnya 12 orang terjangkit virus corona.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut pemerintah akan melakukan genom sequencing untuk mendeteksi varian virus Corona yang mungkin dibawa oleh belasan WNA India yang positif tersebut.

Terlebih kini, lonjakan kasus Covid-19 di negara itu drastis naik dengan adanya varian virus corona baru yakni B1617.

"Dan 12 penumpang itu, kami lakukan genom sequencing, tapi hasilnya belum keluar," imbuh BGS.

Menkes Budi Gunadi Sadikin saat Media Gathering Perkembangan Perekonomian Terkini dan Kebijakan PC-PEN, Jumat (23/4/2021).

Kasus Covid-19 di India

India mencatat jumlah kasus virus corona harian tertinggi di dunia untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat (23/4/2021), sementara kasus kematian harian akibat Covid-19 juga melonjak mencapai rekor.

Dengan 332.730 kasus baru, total kasus Covid-19 di India kini telah melewati 16 juta.

Kasus kematian naik 2.263 mencapai total 186.920 orang, menurut data kementerian kesehatan, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (23/4/2021).

Wabah ini telah disalahkan pada varian baru virus dan aturan pemerintah yang lemah yang memungkinkan pertemuan keagamaan dan politik besar terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Sistem perawatan kesehatan India telah lama menderita kekurangan dana dan wabah Covid-19 telah mengakibatkan krisis ketersediaan oksigen, obat-obatan dan tempat tidur rumah sakit.

"SOS - Persediaan oksigen kurang dari satu jam di Max Smart Hospital & Max Hospital Saket. Menunggu pasokan terbaru yang dijanjikan dari INOX sejak pukul 01:00... Lebih dari 700 pasien mengakui, membutuhkan bantuan segera," Max Healthcare, salah satu rantai rumah sakit swasta terbesar, mengatakan di Twitter jumat dini hari.

Setidaknya enam rumah sakit kehabisan persediaan oksigen di ibukota India Kamis malam.

Baca: Pulang dari Jakarta Langsung Gelar Hajatan, 37 Orang Sekampung di Pati Tertular Covid-19

Baca: Daftar Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Kini Berkurang Hampir Setengahnya

"Sebanyak 25 pasien yang kritis telah meninggal dalam 24 jam terakhir. Oksigen hanya akan berlangsung 2 jam lagi ... Kemungkinan krisis besar. Nyawa 60 pasien paling sakit lainnya yang berisiko, membutuhkan intervensi mendesak," kata direktur medis Rumah Sakit Sir Gangaram di New Delhi dalam sebuah pernyataan.

India telah mencatat sekitar 4 juta infeksi baru bulan ini saja.

Bhramar Mukherjee, seorang profesor biostatistik dan epidemiologi di University of Michigan di Amerika Serikat, mengatakan sekarang seolah-olah tidak ada jaring pengaman sosial untuk rakyat India.

"Semua orang berjuang untuk kelangsungan hidup mereka sendiri dan berusaha melindungi orang yang mereka cintai. Ini sulit untuk disaksikan," kata Mukherjee.

Para ahli kesehatan mengatakan India menjadi berpuas diri selama musim dingin, ketika kasus harian sekitar 10.000 dan tampaknya terkendali, dan mencabut pembatasan untuk memungkinkan pertemuan besar.

Kanada telah melarang penerbangan dari India, bergabung dengan Inggris, Uni Emirat Arab, dan Singapura yang memblokir kedatangan dari negara itu.(Channel News Asia)

(TribunnewsWiki)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Pemerintah Resmi Larang WNA India Masuk Indonesia Mulai 25 April, dan India Bukukan Rekor Dunia Kasus Baru Covid-19.

Baca selengkapnya tentang kasus Covid-19 di sini



Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer