Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, mengungkapkan tim SAR dari TNI maupun instansi lainnya telah mengerahkan semua peralatan dan kemampuan yang dimiliki.
Namun, ujar Julius, tim SAR butuh waktu untuk menemukan titik keberadaan KRI Nanggala-402.
"Untuk kesulitan teknis, dalam hal ini menemukan titik kapal selam itu belum ada, hanya semua peralatan sudah kita gerakkan termasuk bantuan dari Polri, Basarnas, dan unsur lain sudah kita kerahkan."
"Untuk menemukannya masih butuh waktu," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat.
Baca: Awak Kapal KRI Nanggala-402 Ini Baru Menikah 2 Bulan, Isak Tangis Sang Istri Nantikan Kabar Baik
Baca: POPULER Nasional: Penyebab Hilangnya KRI Nanggala-402 | Jokowi Diminta Buka Suara soal Isu Reshuffle
Untuk mencari keberadaan kapal selam buatan Jerman ini, tim SAR berkonsentrasi pada sembilan titik, termasuk lokasi tumpahan minyak dan ditemukannya daya magnet tinggi.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Achmad Riad, mengungkapkan lokasi kesembilan titik tersebut berjara sekitar 40 km dari Celukan Bawang.
Sementara jarak satu titik dengan lainnya sekitar 18 km.
"Sesuai dengan data yang kami terima sampai sore hari ini ada sembilan titik termasuk ada yang tumpahan maupun ada yang daya magnetnya sangat kuat."
"Jadi ada sembilan titik tersebar, jaraknya 23 nautical mile dari sini dan tersebar kurang lebih mungkin sekitar nautical mile luasannya."
Baca: Curahan Hati Istri Serda Guntur Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402: Dia Selalu Pamit & Minta Didoakan
"Itulah sedemikian banyak sehingga sekarang sudah ada pembagian," tutur Riad dalam konferensi pers, Jumat, dilansir Tribunnews.com.
"Jadi sementara memang sampai dengan saat ini memang belum bisa ditemukan secara pasti tetapi beberapa titik ini."
"Mudah-mudahan dengan beberapa peralatan yang ada bisa segera ditemukan atau dijejaki bahwa itu adalah posisi dari KRI Nanggala 402," pungkasnya.
Kapal selam KRI Nanggala-402 bisa berisiko fatal jika berada di kedalaman lebih dari 500 meter.
Bukan tanpa alasan, KRI Nanggala-402 memiliki maksimal kedalaman 250-500 meter.
"Pabrikannya 250-500 meter. Kalau lebih dari itu cukup fatal sih ya," ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispen AL), Laksamana Pertama Julius Widjojono, Kamis (22/4/2021), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Update Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402, Ada Temuan Tumpahan Minyak dan Titik Magnet
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan ada dua kemungkinan soal keberadaan KRI Nanggala-402 yang hilang sejak Rabu (21/4/2021).
Yudo menyebut bisa saja kapal selam ini berada di kedalaman 50-100 meter lantaran ditemukan tumpahan berupa oli atau minyak di lokasi hilangnya KRI Nanggala-402.
Baca: Dugaan Penyebab Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402, Alami Black Out hingga Tangki BBM Bocor
Tak hanya itu, magnometer KRI Rimau juga mendeteksi adanya daya magnet tinggi di kedalaman 50-100 meter di Perairan Bali.
"Ada kemungkinan apabila itu masih bisa melayang di kedalaman 50 sampai 100 kemungkinannya ABK-nya membuang bahan cair yang ada di situ."
"Di situ ada oli, ada minyak, dibuang, harapannya ini untuk mengapungkan, meringankan berat kapal selam tersebut sehingga kondisinya bisa melayang," beber Yudo dalam konferensi pers, Kamis.
Kemungkinan kedua, ujar Yudi, tangki bahan bakar KRI Nanggala-402 retak dan bocor.
Hal ini menyebabkan kapal selam mengalami blackout dan tenggelam hingga kedalaman 500-700 meter.
Baca: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, TNI: Ada Pasokan Oksigen yang Memadai untuk 53 Awak
"Kemungkinan tersebut adalah, pertama, tankinya memang mengalami keretakan sehingga bocor karena dia masuk ke dalam."
"Terus kemudian kondisi blackout, masuk ke dalam terus dengan kedalaman kurang lebih 500 sampai 700, ini bisa retak," pungkasnya.
Kapal selam KRI Nanggala-402 menghilang tepat 46 menit setelah izin menyelam pada Rabu (21/4/2021).
Kapal selam ini hilang kontak saat latihan menembak rudal D802 dan torpedo.
Dilansir Tribunnews, berikut detik-detik KRI Nanggala-402 hilang kontak:
02.30 WITA: Latihan dimulai.
03.00 WITA: KRI Nanggala-402 izin menyelam pada kedalaman 13 meter dan persiapan penembakan torpedo, sambil didampingi sea rider.
03.00-03.30 WITA: Geladak haluan KRI Nanggala-402 masih terlihat oleh tim penjejak sea rider dalam jarak 50 meter.
Baca: Sejarah KRI Nanggala-402, Kapal Selam TNI Buatan Jerman yang Hilang Kontak di Perairan Bali
Dalam kurun waktu ini, KRI lainnya menempati posisi untuk mengecek torpedo, dalam hal ini adalah unsur-unsur lain yang saat itu juga sedang persiapan peluncuran torpedo.
03.46 WITA: Sea rider memonitor lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 perlahan-lahan mulai menyelam dan tidak terlihat untuk penembakan torpedo.
03.46-04.46 WITA: Personel di permukaan terus-menerus memanggil KRI Nanggala-402, tapi tak ada respons.
Mengetahui KRI Nanggala-402 tak merespons, helikopter diterbangkan dari KRI Gusti Ngurah Rai untuk melakukan deteksi visual.
Namun, hasilnya nihil.
06.46 WITA: Dilakukan isyarat sub-miss atau kapal selam hilang.
Baca informasi seputar KRI Nanggala-402 di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KRI Nanggala-402 Belum Ditemukan, Tim SAR Butuh Waktu untuk Temukan Titik Keberadaan Kapal Selam