Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM- Aneurisma otak (AN-yoo-riz-um) adalah tonjolan atau menggembung pada pembuluh darah di dalam otak, terlihat seperti berry yang menggantung pada batang.
Aneurisma otak pecah di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak sering terjadi .
Jenis stroke hemoragik ini disebut perdarahan subarakhnoid.
Aneurisma yang pecah dengan cepat menjadi mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan medis yang cepat. (1)
Baca: Bronkitis
Gejala
Sakit kepala yang tiba-tiba parah adalah gejala utama dari Aneurisma yang pecah.
-Mual dan muntah
-Leher kaku
-Penglihatan kabur atau ganda
-Sensitivitas terhadap cahaya
-Kejang
-Kelopak mata terkulai
-Hilang kesadaran
-Kebingungan. (1)
Baca: Penyakit Crohn (Crohns Disease)
Faktor risiko
Sejumlah faktor dapat berkontribusi terhadap kelemahan pada dinding arteri dan meningkatkan risiko Aneurisma otak atau pecahnya Aneurisma.
Faktor risiko yang berkembang seiring waktu, ini termasuk
- usia yang lebih tua
- merokok
- tekanan darah tinggi (hipertensi)
- penyalahgunaan narkoba, khususnya penggunaan kokain
- konsumsi alkohol berat
- beberapa jenis Aneurisma dapat terjadi setelah cedera kepala (diseksi Aneurisma) atau dari infeksi darah tertentu (Aneurisma mikotik).
Faktor risiko hadir saat lahir
Kondisi tertentu yang tanggal lahir dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan Aneurisma otak.
Ini termasuk
- gangguan jaringan ikat yang diwarisi, seperti sindrom Ehlers-Danlos, yang melemahkan pembuluh darah;
- penyakit ginjal polikistik, kelainan bawaan yang menghasilkan kantung berisi cairan di ginjal dan biasanya meningkatkan tekanan darah;
- aorta sempit yang abnormal (koarktasio aorta), pembuluh darah besar yang mengirimkan darah kaya oksigen dari jantung ke tubuh;
- alformasi arteriovenous serebral (AVM otak), koneksi abnormal antara arteri dan vena di otak yang mengganggu aliran normal darah di antara mereka;
- riwayat keluarga Aneurisma otak, khususnya kerabat tingkat pertama, seperti orang tua, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau anak. (1)
Baca: Pernah Mengalami Salah Satu dari 5 Hal Ini? Bisa Jadi Kamu Terkena Penyakit Jantung
Komplikasi
Ketika Aneurisma otak pecah, perdarahan biasanya hanya berlangsung beberapa detik.
Komplikasi yang dapat berkembang setelah pecahnya Aneurisma meliputi:
Pendarahan kembali
Aneurisma yang telah pecah atau bocor berisiko mengalami pendarahan lagi. Pendarahan kembali dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada sel-sel otak.
Setelah Aneurisma otak pecah, pembuluh darah di otak Anda mungkin menyempit tak menentu (vasospasme). Kondisi ini dapat membatasi aliran darah ke sel-sel otak (stroke iskemik) dan menyebabkan kerusakan dan kehilangan sel tambahan.
Ketika pecahnya Aneurisma mengakibatkan pendarahan di ruang antara otak dan jaringan di sekitarnya (perdarahan subaraknoid), paling sering terjadi, darah dapat memblokir sirkulasi cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (cairan serebrospinal).
Kondisi ini dapat menyebabkan kelebihan cairan serebrospinal yang meningkatkan tekanan pada otak dan dapat merusak jaringan (hidrosefalus).
Perdarahan subaraknoid dari Aneurisma otak yang pecah dapat mengganggu keseimbangan natrium dalam darah. Ini dapat terjadi dari kerusakan pada hipotalamus, suatu daerah dekat pangkal otak.
Penurunan kadar natrium darah (hiponatremia) dapat menyebabkan pembengkakan sel-sel otak dan kerusakan permanen. (1)
Baca: Penyakit Crohn (Crohns Disease)
Pencegahan pecahnya aneurisma
Cara pencegahan pecahnya aneurisma
-Berhenti merokok
-Melakukan olahraga secara teratur
-Membatasi konsumsi kafein
-Menghindari aktivitas fisik yang berat
Jika risiko pecahnya aneurisma yang cukup tinggi, dokter akan menganjurkan operasi. Prosedur ini bertujuan untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma. Operasi bisa dilakukan dengan menjepit pembuluh darah (neurosurgical clipping) atau memasang kumparan di lokasi aneurisma (endovascular coiling). (2)
Baca: Awas, Ada Penyakit Berbahaya Tersembunyi Dibalik Tanda Benjolan di Leher atau Belakang Telinga