Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan KRI-Nanggala-402 hilang kontak setelah meminta izin menyelam dan diberi clearance.
Di dalam KRI Nanggala-402 terdapat 53 awak.
KRI Nanggala-402 awalnya direncanakan akan ikut dalam skenario latihan penembakan rudal di laut Bali.
TNI mengerahkan helikopter dan KRI yang kemampuan deteksi bawah air agar bisa menemukan keberadaan kapal selam itu
KRI Nanggala-402 tiba di Indonesia pada 8 Oktober 1981
KRI Nanggala-402 merupakan satu dari lima kapal selam yang dimilik Indonesia.
Baca: KRI Nanggala-402 Hilang Kontak di Perairan Bali, Diduga Mengalami Black Out
Dikutip dari majalah TNI yang diunggah dari laman resmi TNI AL, KRI Nanggala 402 merupakan kapal selam tipe 209/1300 buatan Jerman.
Pada 28 Agustus 1981, kapal ini resmi diberi nama KRI Nanggala berdasarkan Surat Keputusan Kasal dengan nomor Skep/2902/IX/1981 tertanggal 26 Agustus 1981 tentang penetapan KRI Nanggala, nomor lambung KRI Nanggala adalah 402 sebagai kapal perang organik armada RI.
Kapal selam ini kemudian diresmikan sebagai KRI oleh Menhamkam/Pangab saat itu, Jenderal TNI M. Yusuf di dermaga Mudara Ujung Surabaya pada 21 Oktober 1981.
Komandan pertama kapal ini adalah Letnan Kolonel Laut (P) Armanda Aksya.
Kapal selam ini merupakan kapal selam kedua yang didatangkan dari Jerman.
Baca: Kapal Selam KRI Nanggala-402
Sebelumnya, kapal dengan tipe yang sama dari Jerman tiba di Indonesia pada 4 Juli 1981 dan kemudian diberi nama KRI Cakra 401.
Dua kapal dari Jerman ini menambah armada kapal selam Indonesia yang sebelumnya berasal dari Uni Soviet, yakni kapal selam kelas Whiskey.
Mengutip Kompas.com, nama Nanggala diambil dari senjata pewayangan Nanggala.
Kapal selam ini memilki berat 1.395 ton dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter.
Kekuatan KRI Nanggala-402 tak perlu diragukan lagi.
Kapal selam ini bisa melaju dengan kecepatan lebih kurang 25 knot dengan mengandalkan mesin diesel elektrik.