Rekaman tersebut diunggah oleh sejumlah akun media sosial seperti Instagram @ketoprak_jowo.
Dalam video yang beredar, tampak ada sebuah truk yang sedang melintas di ruas jalan.
Kemudian di bagian atas terlihat para pemuda yang naik di atas bak dump truk tersebut.
Mereka pun asyik berendam di atas truk yang sebelumnya dilapisi terpal.
Sesekali mereka bergaya di depan kamera.
Hingga Senin (19/4/2021) video ini sudah ditonton lebih dari 110 ribu kali dan menuai komentar beragam dari warganet.
Baca: Mengenai Konflik Rumah Tangganya, Hotma Sitompul Ingin Diam dan Menunggu Maunya Desiree Tarigan
Baca: Demokrat Kubu AHY Layangkan Somasi Terbuka, Darmizal: SBY dan Kubunya Senang Manipulasi Demi Simpati
Baca: Polisi Dibacok Pria di Binjai, Padahal hanya Ingin Melerai Cekcok Mulut, Pelaku Kini Diamankan
Terkait viralnya unggahan tersebut, Kanit Tunjawali Satlantas Sragen, Ipda Joni Kurniawan membenarkan aksi tersebut berada di Sragen, tepatnya Jalan Sukowati, Nglorog, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Sebanyak 11 orang yang diduga terlibat dalam aksi nyeleneh tersebut telah ditangkap dan mendapat pengarahan dari kepolisian.
Diketahui, mereka merupakan warga Ngrandu, Kabupaten Sragen.
Menurut Joni, 11 orang tersebut sudah sering melakukan aksi nyeleneh tersebut tiap tahunnya.
“Dalam rangka menyambut ramadan atau padusan, mereka mengakui sering melakukanya. Alih-alih ingin viral aksinya mereka lakukan dengan beda,” kata Joni kepada TribunSolo.com, Minggu (18/4/2021).
Polisi mengetahui aksi nyeleneh tersebut dari laporan warga.
Baca: Polisi Dibacok Pria di Binjai, Padahal hanya Ingin Melerai Cekcok Mulut, Pelaku Kini Diamankan
Baca: UPDATE Kondisi Terkini Ustaz Zacky Mirza Pasca Pingsan Saat Berceramah di Pekanbaru
Baca: Hampir 18 Bulan Menggenggam Tottenham Hotspur, Jose Mourinho Kini Dipecat, Siapa Penggantinya?
Sejumlah personel lalu diterjunkan untuk mengecek kebenaran laporan tersebut sebelum akhirnya melakukan pemanggilan terhadap 11 orang itu.
“Mereka semua kooperatif datang semua,” ujar dia.
“Kami layangkan surat pernyataan kepada 11 pemuda tersebut dan mereka kami arahkan untuk memberikan pernyataan untuk tidak mengulangi aksi tersebut,” tambahnya.
Joni menyampaikan, 11 orang yang dipanggil tersebut untuk sementara mendapat peringatan dan tidak ada penangkapan lebih intensif.
“Karena masih sosialisai operasi keselamatan dan kami himbau saat ini juga masih pandemi juga,” katanya.
“Tapi kita akan pantau terus dan pelaku pun sudah diketahui dan sudah kami laporkan denham kelurahan tempat tinggal masing masing,” ujarnya.