Reshuffle Kabinet, Menantu Wapres dan Muhammad Lutfi Diprediksi Isi Posisi Kementerian Investasi

Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Menkopolhukam, Mahfud MD dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menerima Amien Rais beserta sejumlah perwakilan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah nama bermunculan dan diprediksi akan mengisi posisi Kementerian Investasi.

Dari nama Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok hingga Bahlil Lahadalia, kini kabar terbaru nama lain pun diprediksi akan mengisi jabatan itu.

Di antaranya nama menantu Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, Muhammad Rapsel Ali dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Nama Rapsel Ali dan Lutfi semakin santer akan masuk dalam jajaran calon menteri baru di tengah isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Bahkan, Rapsel Ali mengaku sudah menghadap dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu (14/4/2021) lalu.

Sementara, nama Muhammad Lutfi digadang-gadang akan mumpuni untuk menggaet investor global.

Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan program bantuan tunai se-Indonesia tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021). Peluncuran program bantuan tunai se-Indonesia 2021 dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan masyarakat penerima bantuan sosial, baik yang hadir secara langsung di Istana Negara maupun yang hadir secara virtual. Presiden Jokowi menyatakan bahwa bantuan tunai se-Indonesia ini diluncurkan pemerintah dalam rangka membantu masyarakat mengatasi pandemi Covid-19. (Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris)

Baca: Reshuffle Diprediksi Dilakukan Rabu Pekan Depan, Berikut Hasil Survei Menteri yang Layak Copot

Baca: Info Terbaru Isu Reshuffle: Munculnya Nama Menantu Wapres hingga Kabar Pertemuan Cak Imin dan Jokowi

Berikut empat nama calon kuat yang diprediksi jadi Menteri Investasi dikutip dari Tribunnews.com:

1. Anggota DPR Fraksi Nasdem, Rapsel Ali

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem, Ahmad Ali ikut buka suara menanggapi jika Presiden Jokowi berniat merekrut kadernya menjadi menteri.

Menurut Ahmad Ali, setiap partai politik akan senang jika kadernya dianggap layak dan punya kompetensi menduduki jabatan publik.

Terlebih jabatan tersebut ialah menteri di kabinet.

Ahmad Ali pun merekomendasikan salah satu kader Nasdem yang disebut akan mengisi kursi menteri.

Yakni, Anggota DPR Fraksi Nasdem, Muhammad Rapsel Ali yang tak lain adalah menantu Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Pelantikan enam menteri dan lima wakil menteri baru hasil reshuffle di Istana Negara, Rabu (23/12/2020). (Tangkapan layar Youtube KompasTV)

Baca: 4 Anggota Kabinet Berinisial M Disebut Bakal Terdampak Reshuffle, Masing-Masing Punya Kontroversi

Baca: Jokowi akan Reshuffle Kabinet, Ini Dia 15 Menteri yang Layak Diganti Menurut IPO dan Pengamat

Kendati demikian, ia tak menampik siapa saja yang nantinya diangkat menjadi menteri merupakan sepenuhnya hak prerogatif dari presiden.

"Sebagai partai pasti senang kalau ada kader dianggap layak atau mumpuni menjadi menteri."

"Namun kami paham benar bahwa mengangkat atau memberhentikan seseorang pada suatu jabatan, itu menjadi kewenangan Presiden," ujarnya kepada wartawan, dikutip dari Tribunnews.com.

Di sisi lain, Rapsel Ali mengakui telah diundang ke Istana untuk menghadapi Presiden Jokowi di tengah wacana reshuffle kabinet.

Mantan Ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Sulawei Selatan ini mengakui bertemu Presiden Jokowi pada Rabu, 14 April lalu.

Sehari setelahnya, Ketua Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan, dan Industri Indonesia (Ardin) Sulawesi Selatan ini juga mengaku bertemu dengan Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.

"Rabu pagi saya bertemu Presiden Jokowi. Keesokan harinya saya dipanggil Wakil Presiden."

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dikabarkan bakal kembali melakukan reshuffle (perombakan) terhadap Kabinet Indonesia Maju. (Tribunnews.com)

Baca: Profil Suhendra Hadikuntono, Penggagas Gerakan Jokowi 3 Periode, Dianggap Cocok Gantikan Moeldoko

Baca: Dari Pejabat Lama hingga Kader PAN Disebut akan Jadi Menteri Baru Jokowi

"Ada beberapa hal yang kami bahas, terutama persoalan-persoalan terkait kebangsaan.

"Intinya adalah bagaimana Indonesia bisa semakin maju," kata Rapsel Ali saat dikonfirmasi pada Sabtu (17/4/2021) lalu.

Soal ramainya pemberitaan dirinya akan masuk dalam kabinet, Rapsel menanggapinya dengan santai.

Ia hanya merasa sangat terhormat bisa bertemu Presiden dan membahas masalah kebangsaan.

"Kami berdialog sambil jalan bersama," ungkap pendiri Asosiasi Pemerintah Daerah Pesisir dan Kepulauan (Aspeksindo) ini.

2. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi

Nama Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi juga dikabarkan akan digeser menjadi Menteri Investasi.

Menanggapi isu tersebut, anggota Komisi XI DPR Kamrussamad menilai Lutfi memiliki kompetensi di bidang investasi.

Presiden Joko Widodo mengumumkan enam nama yang akan segera bekerja sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju. Keenam figur tersebut ialah Tri Rismaharini, Sandiaga Salahuddin Uno, Budi Gunadi Sadikin, Yaqut Cholil Qoumas, Sakti Wahyu Trenggono, dan Muhammad Lutfi. (Humas Kemensetneg)

Baca: Jokowi Dorong Investasi Pendirian Perusahaan untuk Menambah Pemasukan Negara

Baca: Ali Ngabalin Sebut Jokowi akan Tempatkan Dua Nama Menteri Baru dari Pejabat Lama

Terlebih, Lutfi sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala BKPM, duta besar, dan mempunyai jaringan dunia usaha nasional maupun global.

"Kalau benar Muhammad Lutfi dipilih jadi Menteri Investasi, saya semakin optimis bahwa kita bisa menyakinkan investor global untuk masuk ke Indonesia," kata Kamarussamad saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (18/4/2021).

Dalam menggenjot investasi berkualitas di Indonesia, lanjut Kamrussamad, pemimpin Kementerian Investasi harus tangguh dan mampu mengurai masalah atau hambatan investasi di dalam negeri.

Kemudian memiliki pemikiran visioner, di mana jeli melihat peluang dan tantangan ke depan.

"Lalu harus memiliki jaringan, sekaligus tahu investor global. Dari ketiga itu, saya rasa figur Lutfi memiliki hal itu," tegasnya.

3. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Nama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia santer dikabarkan akan mengisi jabatan di pos kementerian Investasi.

Prediksi ini disampaikan oleh Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah.

Piter menuturkan, sosok Bahlil Lahadalia masih pantas mengisi kursi Menteri Investasi.

Terlebih, melihat latar belakangnya sebagai pengusaha.

"Saya kira Pak Bahlil, dengan latar belakangnya sebagai pengusaha merupakan salah satu sosok yang memiliki kemampuan itu," ujar Piter, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (17/4/2021).

Selain Piter, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin juga ikut memprediksi sosok yang akan menjadi Menteri Investasi.

Menurut Ali, kemungkinan besar Presiden Jokowi akan menempatkan pejabat lama dalam pos kementerian baru tersebut.

Untuk Kementerian Investasi, Ali menyebut nama Bahlil Lahadalia.

"Sebetulnya menteri-menteri milenial ini kan Presiden sudah tahu mereka miliki prestasi, termasuk Pak Bahlil, Menteri Mas Nadiem."

"Ini orang-orang berprestasi yang sudah diketahui Presiden, jadi enggak usah ragu," kata Ali saat dihubungi, Rabu (14/4/2021) lalu.

4. Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Sementara itu, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga ikut masuk dalam prekdiksi sebagai Menteri Investasi.

Terkait hal ini, Piter Abdullah menilai, Ahok cukup kompeten untuk mengemban tugas tersebut.

Namun, menurutnya, ada hal berat yang harus dihadapi Ahok untuk memacu investasi di Indonesia.

"Pak Ahok bisa jadi menteri yang bagus, tapi noise akan banyak terjadi kalau beliau yang jadi menteri investasi."

"Ahok juga sangat kontroversi yang tidak bagus nanti dampaknya sulit dalam upaya membangun koordinasi dengan semua pihak," ungkapnya, Sabtu (17/4/2021).

Serupa dengan Piter, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai, Ahok tidak akan pernah bisa menjadi menteri.

Pernyataan Refly Harun ternyata memiliki alasan khusus, di mana masa lalu Ahok yang membuatnya tak mungkin jadi menteri.

Hal itu disampaikan oleh Refly dalam kanal YouTube miliknya @Refly Harun, Jumat (16/4/2021).

"Mengenai Ahok, selama Undang-Undang Kementerian negara tidak diubah, maka selamanya itu pula Ahok tidak bisa menjadi menteri," kata dia.

"Spekulasi tentang Ahok itu tidak perlu lagi disebut-sebutkan terus-menerus," tambahnya.

Kemudian, Refly mengungkit masa lalu Ahok yang sempat ditahan karena kasus penistaan agama.

Menurutnya, kasus tersebut membuat Ahok tidak akan bisa diangkat menjadi menteri.

"Ahok sudah pernah dipenjara walaupun cuma 2 tahun tapi ancaman hukumannya adalah lima tahun."

"Sampai kapan pun Ahok tidak bisa menjadi menteri," ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai nama Ahok cocok menjadi calon Menteri Investasi.

"Kementerian Investasi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) cocok sepertinya. Selain berpengalaman, Ahok juga disebut masuk tim perumus ibu kota baru."

"Di sini peran Menteri diuji bagaimana menarik investor masuk meramaikan ibu kota tanpa melupakan daerah atau provinsi Lainnya," kata Fadhli saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).

Kendati demikian, lanjut Fadhli, penunjukkan menteri merupakan hak prerogatif presiden.

Siapapun yang terpilih harus menjalankan visi misi presiden di wilayah invetasi.

"Itu hak presiden, saya kira beliau sudah menyiapkan kriterianya dan orang yang akan ditunjuknya," kata Fadhli.

Baca lengkap soal reshuffle di sini

(Tribunnewswiki.com/Puan, Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Bahlil-Ahok, Nama Muhammad Lutfi dan Menantu Wapres Ikut Diprediksi Jadi Menteri Investasi



Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer