Duduk Perkara Konten Video TikTok dr Kevin Samuel, Berbuah Kecaman hingga Permintaan Maaf

Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oknum Dokter Kevin Samuel Marpaung, Dokter Kandungan Lecehkan Perempuan Lewat TikTok

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dokter Kevin Samuel Marpaung akhirnya meminta maaf atas konten video TikToknya yang dianggap merendahkan perempuan dan profesi dokter.

Pernyataan maafnya disampaikan melalui video singkat yang kemudian beredar di sejumlah akun medsos.

Dalam video permintaan maaf tersebut, Kevin berjanji akan berhati-hati dalam membuat video konten dan akan fokus membuat konten yang beredukasi.

"Kepada seluruh masyarakat, teman-teman netizen dan khususnya kaum wanita saya dokter Kevin ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas video konten saya mengenai pembukaan (persalinan)," ungkapnya.

Baca: Viral Pria Ngaku Nabi ke-26, MUI Yakin YouTuber Jozeph Paul Zhang Segera Ditangkap Polisi

 

Sebelumnya, dalam video kontennya Kevin terlihat mengenakan jas putih khas dokter, mengalungkan stetoskop dan mengenakan sarung tangan steril.

Dalam video berdurasi 15 detik itu, Kevin yang mengenakan jas putih dokter dan mengalungkan stetoskop di lehernya mendapat konsultasi dari bidan, "Dok Tolong Cek Pasien Ny.A udah pembukaan berapa.”.

Lalu dokter tersebut menjawab “Oke kak..” sambil mengernyitkan mata dan menggigit bibir bawah, mengacungkan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) menunjukkan persiapan melakukan pemeriksaan Vaginal Touche.

Vaginal Touche adalah pemeriksaan dalam dengan metode memasukkan dua jari pemeriksa (telunjuk danjari tengah) ke dalam vagina ibu untuk memeriksa pembukaan serviks atau leher rahim, apakah telah siap untuk proses melahirkan atau belum.

Pemeriksaan ini bisa dilakukan oleh dokter atau bidan.

Dokter tersebut kemudian memutar mata ke atas dan menengadah dengan keterangan “awkwardmoment” sambil bergoyang-goyang dan menjawab “Pembukaan 3 kak”.

Yang menjadi masalah adalah wajahnya dibuat mesum, saat melakukan pemeriksaan tersebut.

Baca: Mantan Petinju Nasional, Kompol Albert Papilaya Tutup Usia, Berikut Profil Singkatnya

Atas kejadian itu, Kevin berjanji tak akan lagi membuat konten demikian, serta lebih berhati-hati dalam bersikap terutama membuat video konten publik.

Ia juga berjanji akan membuat konten video yang lebih edukatif.

"Ke depannya saya akan berhati-hati dalam membuat video konten dan berjanji akan lebih fokus ke video konten yang bersifat edukasi," katanya.

Sebelumya, salah satu pihak Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks) mengecam konten tersebut karena reka adegan dilakukan dengan memberikan candaan bernuansa seksual yang merendahkan perempuan.

Kompaks pun miminta mencabut SIP dan keanggotaan IDI dokter yang bersangkutan.

"Video ini melecehkan perempuan secara umum dan pasien perempuan yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus," kata Kompaks dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).

Baca: Bukan Lagi Perkasa, Dokter Sebut Pria yang Kuat Berhubungan hingga 2 Jam sebagai Problem Seksual

Selain itu, konten video tersebut juga dianggap telah melanggar Kode Etika Dokter Indonesia (KODEKI) dan pelanggaran sumpah dokter. Berikut pernyataannya:

Padahal hak pasien telah dilindungi dalam UU no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 32 (ayat c, d, dan e) yaitu:

- memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;

- memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;

- memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;" imbuh pernyataan tersebut.

"Dan hak perempuan untuk dilindungi dari tindakan pelecehan dan bentukan tindakan diskriminatif lainnya telah disebutkan di dalam Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (CEDAW)."

Baca: Simak Penjelasan Dokter Mengenai Kondisi Ibu Hamil yang Boleh dan Tak Boleh Puasa Ramadhan

Sebelumnya, banyak konten video yang dibuat nakes dan dianggap menunjukkan perilaku melecehkan dan diskriminatif.

Kompaks mengatakan, tindakan tenaga kesehatan yang melakukan pelecehan maupun tayangan video demi popularitas, terkait pengalaman perempuan saat menghadapi persalinan dan melakukan pemeriksaan transvaginal dapat menurunkan kepercayaan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan reproduksi.

Dikhawatirkan, ini akan berdampak pada kesehatan ibu hamil dan melahirkan.

Data dari ASEAN Millenium Development Goals tahun 2017, Indonesia menduduki posisi kedua Angka Kematian Ibu (AKI) terbanyak di ASEAN dengan jumlah 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.

Hal ini menunjukan bahwa kondisi kesehatan ibu dan bayi masih menjadi hal yang perlu diperhatikan.

"Kami mengecam konten buatan dr. Kevin Samuel yang menunjukkan sikap melecehkan dalam reka adegan pemeriksaan pasien sebelum persalinan.

Sikap ini bertentangan dengan nilai etis dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam profesi dokter," ungkap dr Gariella Sandranila Suryadana dari Dokter Tanpa Stigma.

"Dokter seharusnya mampu memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien dalam setiap konsultasi kesehatan maupun dalam keseharian.

Di era digital saat ini dokter seharusnya mampu memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi masyarakat demi tercapainya kesehatan masyarakat yang lebih baik."

Baca: Yena dan Chaewon APRIL Akhirnya Buka Suara Terkait Tuduhan Bullying Terhadap Hyunjoo Ex APRIL

(Tribunnewswiki.com/ Husna, Tribunnews.com/ Rina Ayu Panca Rini) 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul MKEK IDI akan Proses Kasus Konten TikTok Dokter Magang Lecehkan Perempuan,.

Simak artikel viral lainnya di sini

 



Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer