Curhatan Istri Pelaku Penganiayaan Perawat, Merasa Dipojokkan karena Pemberitaan Media

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Melisa, istri JT tersangka penganiaya RS Siloam Sriwijaya saat ditemui awak media di toko sparepart milknya yang berada di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sabtu (17/4/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Melisa, istri JT (38), pelaku penganiayaan perawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang merasa tidak adil atas pemberitaan media.

Menurut dia, informasi yang beredar di media sosial terkesan tak berimbang dan memojokkan keluarganya.

Melisa berkata bahwa peristiwa itu karena ketidakprofesionalan perawat CRS saat menangani anaknya.

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidakprofesionalan seorang suster Rumah Sakit dalam melayani pasien."

"Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa mengawali cerita seperti dikutip dari TribunSumsel, Minggu (18/4/2021).

Baca: Istri Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang Minta Maaf, Ungkap Perilaku Suster Anaknya

Melisa, istri JT tersangka penganiaya RS Siloam Sriwijaya saat ditemui awak media di toko sparepart milknya yang berada di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sabtu (17/4/2021). TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI

Melisa mengaku perlakuan sang perawat yang ketus membuat perasaannya tidak nyaman

Bahkan, ia sempat memfoto suster itu karena perasaan tidak enak tersebut.

Sejak awal anaknya telah mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan ketika dirawat di RS tersebut.

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu."

Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'," kata dia.

Baca: Penganiaya Perawat di RS Siloam Minta Maaf: Saya Emosi Sesaat dan Kelelahan

Seorang perawat di RS Siloam Palembang diduga dipukul keluarga pasien. Pelaku pemukulan ialah yang berbaju merah dan memakai topi putih. (Istimewa)

Mendengar hal tersebut, Melisa pun berpikir mengapa bisa seorang perawat berbicara seperti itu.

"Yah saya jadi tidak enak lah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," ungkapnya.

Kemudian, saat anak Melisa selesai dirawat dan akan pulang ke rumah, ia menganggap perawat yang bertugas melepas infus anaknya tidak dilakukan secara profesional.

"Ternyata bener kejadian 'kan, sudah dia nyabutnya kasar, darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur."

"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," tuturnya.

Baca: Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi, Pelaku Penganiayaan Perawat RS Siloam Terancam 2 Tahun Penjara

Tangkapan layar video saat perawat dipukuli ayah pasien di RS Siloam. (Istimewa)

Kata Melisa, darah yang keluar dari tubuh anaknya sangat banyak.

Untuk itu, ia menilai perbuatan sang perawat sudah fatal dan tidak wajar.

"Sebagai orang tua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah lihat anak saya sampai keluar darah si suter itu tidak mau meminta maaf."

"Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," ungkapnya.

Lebih lanjut, melihat darah yang keluar dari tubuh anaknya tak kunjung berhenti dan penanganan dari perawat tersebut pun kurang, Melisa langsung mengadu ke kepala perawat.

"Fatal darah itu, saya sampai ngadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut dikasih plester."

"Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul aja pakai tissu toilet."

"Saya ngga bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan," bebernya.

Baca: Penganiaya Perawat di RS Siloam Minta Maaf: Saya Emosi Sesaat dan Kelelahan

Tersangka JT saat dihadirkan dalam gelar perkara terkait kasus penganiayaan seorang perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang berinisial CRS,Sabtu (17/4/2021). (KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

Melisa juga meminta kepada pihak Rumah Sakit tempat anaknya dirawat untuk mempertimbangkan posisi dirinya dan meminta supaya perawat itu diberi teguran.

"Saya minta pihak Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Siloam punya record sebagai rumah sakit bagus."

"Pertimbangkan lagi kejadian ini jangan sampai terjadi ke pasien yang lain apalagi balita karena bisa membahayakan."

"Menurut saya sikapnya sangat tidak profesional dan sangat tidak layak bekerja di rumah sakit mana pun."

Harus dipertimbangkan suster itu jika diterima bekerja lagi," katanya.

Baca: Kronologi Penganiayaan Perawat di RS Siloam, Korban Ditampar hingga Diminta Sujud Minta Maaf

Meski begitu Melisa tetap meminta maaf kepada perawat dan juga RS Siloam Sriwijata, Palembang atas kejadian tersebut.

“Saya memohon maaf kepada suster dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas," kata Melisa.

Simak berita lainnya mengenai penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya DI SINI

(Tribunnewswiki.com, TribunSumsel.com)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer