Tak hanya puasa saja, Ramadhan menjadi waktu di mana umat Muslim bisa beramal kebaikan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan pahala.
Mulai dari menjalankan ibadah wajib seperti sholat lima waktu hingga ibadah sunah.
Ibadah sunah ini bisa dari infaq hingga sedekah jariyah.
Pasalnya di bulan suci tersebut seluruh amalan yang dilakukan mendapatkan pahala berlipat.
Namun banyak orang yang menghabiskan bulan penuh berkah tersebut dengan tidur-tiduran semata.
Kondisi tubuh yang terasa lemas saat puasa seringkali dijadikan alasan untuk tidur sepanjang hari, usai makan sahur atau setelah shalat subuh hingga jelang berbuka.
Lantas, bagaimana hukum orang yang tidur sepanjang hari saat puasa Ramadhan?
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr H Syamsul Hidayat mengatakan, orang yang tidur sepanjang hari saat puasa Ramadhan tidak membatalkan puasa.
Kendati demikian, tidur seharian ketika berpuasa akan menurunkan nilai dari pahala yang didapat dari puasa tersebut.
"Ya puasanya tetap sah, insyaAllah, tetapi nilainya rendah," kata Syamsul dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).
Baca: Jadwal Imsakiah dan Waktu Buka Puasa Ramadhan 2021 untuk Kota Tasikmalaya, Beserta Doa Berbuka
Baca: Hukum Berbohong saat Puasa Ramadhan, Termasuk yang Untuk Kebaikan, Ini Penjelasannya
Hal itu dikarenakan, seharusnya saat puasa Ramadhan harus diisi dengan banyak kegiatan yang positif seperti salah satunya dengan ibadah.
"Misalnya dengan beribadah, baca Al Quran, mengkaji ilmu, bersedekah dan bekerja," jelas Syamsul lagi.
Adapun orang yang tidur seharian tersebut tak lebihnya hanya mendapat lapar dan haus seperti dalam sebuah hadis: Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang." (HR. Ahmad).
Syamsul menjelaskan, bagi umat muslim yang tengah berpuasa di bulan Ramadhan tetap diperbolehkan untuk tidur dengan secukupnya.
"Ya tidur tentu boleh tapi secukupnya, dan lebih banyak diisi kegiatan produktif dunia dan akhirat," kata Syamsul.
Lebih lanjut, tidak diperbolehkan bagi mereka untuk meninggalkan shalat wajib di sepanjang hari-hari tersebut.
Sementara itu, tidur hendaknya dipahami sebagai salah satu hikmah penciptaan siang dan malam.
Allah menciptakan siang untuk menebar kebaikan di muka bumi dan malam untuk berkontemplasi istirahat.