Pasalnya Pratu Lucky Y Matuan (Lukius) dipastikan telah kelana yudha (kabur dalam tugas) dan bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa memastikan, Pratu Lukius sudah dipecat dari TNI karena dianggap kabur dalam tugas.
"Dalam operasi (tugas) kalau dia tiga hari kabur maka dia dinggap tidak etik, dipecat," ujar Suriastawa, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (16/4/2021).
Menurut dia, tindakan Pratu Lukius telah dicap oleh negara sebagai sebuah pengkhianatan.
Terlebih ia kini telah bergabung ke KKB yang telah menjadi musuh negara.
"Apalagi, dia membelot ke kelompok OPM, itu kan melawan negara, itu hukumannya berat, dia jadi sasaran utama itu," kata Suriastawa.
Mengenai informasi yang menyatakan Pratu Lukius sempat terlibat dalam penyerangan sejumlah Pos TNI di Intan Jaya, Suriastawa mengaku belum bisa memberi jawaban pasti.
"Sekarang kami sedang kembangkan informasi (keberadaan Pratu Lukius), tapi kami tidak tahu sejauh mana (keterlibatannya dalam aksi KKB), sekarang dia jadi sasaran prioritas," kata dia.
Diketahui, Lukius dikenal sebagai mantan prajurit TNI yang dilath di Bulapa.
Lucky Matuan berpangkat Pratu dan bertugas di Yonif 410/Alugoro yang berada di bawah Korem 073/Makutarama, Kodam IV/Diponegoro.
Lucky Matuan meninggalkan posnya 15 Februari 2021.
Baca: Mengenal Lucky Matuan, Prajurit yang Membelot Jadi KKB Papua, Serang Pos TNI di Bulapa
Baca: KKB Kembali Berulah, Siswa SMA di Ilaga Papua Ditembak hingga Tewas, Peluru Terkena Kepala
Mantan prajurit TNI bernama Lucky Y Matuan memilih untuk berkhianat dan bergabung dengan KKB Papua pada Februari lalu.
“Ada seorang prajurit TNI yang telah bergabung dengan TPN sejak Februari lalu,” ungkap Sebby Sembon melalui pesan singkatnya, Jumat (16/4).
Sebby mengungkapkan, prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB-OPM tersebut murni karena kesadaran sendiri.
“Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan Tentara pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) bertugas di pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya, bahkan dia juga menyerang pos TNI Bulapa,” ujarnya.
Dalam serangan itu, TPNPB menembak tiga anggota TNI di pos.
Sebby masih akan melakukan pengecekan terkait apakah prajurit TNI Lucky Matuan yang bergabung dengan TPNPB membawa senjata api saat membelot.
“Bagian itu belum dilaporkan kepada kami,”kata Sebby.
Sebby Sembon mengklaim, ini bukan pertama kalinya prajurit TNI bergabung dengan OPM.