Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet tersebut dalam waktu dekat.
Isu reshuffle mencuat setelah DPR RI dalam Rapat Paripurna, Jumat (9/4/2021), menyetujui pembentukan Kementerian Investasi, serta menggabungkan Kemenristek dan Kemendikbud.
Reshuffle tersebut, kata Kata Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin akan dilakukan Jokowi pada pekan ini.
Baca: Isu Reshuffle Kabinet Berhembus Kencang, Ali Mochtar Ngabalin Sebut Perombakan Dilakukan Pekan Ini
"Saya yakini pekan ini. Kita tunggu saja sambil kita menunggu, karena apapun alasannya ini, kan, hak prerogatif Presiden," ujarnya, Selasa (13/4/2021), dilansir Tribunnews.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sudah melakukan reshuffle menteri pada Desember 2020.
Saat itu ada 6 menteri yang di reshuffle, yakni sebagai berikut.
1. Tri Rismaharini diangkat sebagai Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara yang menjadi tersangka kasus korupsi.
Baca: Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Pengamat Sebut KSP Moeldoko Diprediksi Juga Akan Dicopot
2. Sandiaga Salahuddin Uno diangkat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio.
3. Budi Gunadi Sadikin diangkat sebagai Menteri Kesehatan, menggantikan Terawan Agus Putranto.
4. Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut diangkat sebagai Menteri Agama, menggantikan posisi Fachrul Razi.
Baca: Daftar Menteri yang Diduga Bakal Jadi Sasaran Reshuffle Kabinet, Yasonna Laoly di Urutan Teratas
5. Wahyu Sakti Trenggono diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi.
6. Muhammad Lutfi diangkat sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Agus Suparmanto.
Sehingga jika benar isu tersebut, maka ini adalah reshuffle kabinet yang kedua pada pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Sembari menyusul persetujuan DPR RI soal pembentukan kementerian baru dan penggabungan dua kementerian, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis daftar menteri layak digantikan.
Dikutip dari KompasTV, data tersebut dirilis berdasarkan survei yang digelar pada 10 Maret hingga awal April 2021.
Baca: Dari Pejabat Lama hingga Kader PAN Disebut akan Jadi Menteri Baru Jokowi
Survei yang melibatkan 1.200 responden tersebut, memiliki tingkat akursi data 97 persen dan margin eror 2,5 persen.
Nama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, masuk lima besar daftar menteri layak reshuffle.
Berikut 15 menteri layak reshuffle menurut IPO:
1. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (54,06%);
2. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah (46%);
Baca: Ali Ngabalin: Jokowi Akan Melantik Menteri Dikbud/Ristek dan Menteri Investasi/BPKM
3. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali (41,2%);
4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo (34%);
5. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate (29%);
6. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki (28,5%);
Baca: Cerita Frans Dapat Jaket Merah dari Jokowi, Bahagia Temukan Uang Rp 1000 di Saku
7. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (27%);
8. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (23,8%);
9. Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (19,3%);
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif (19%);
11. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Darmawati (15%);
Baca: Buka Indonesia International Motor Show 2021, Jokowi: Industri Otomotif Harus Bangkit
12. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil (12,1%);
13. Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (9,8%);
14. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (9,7%);
15. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (9,1%).
Baca: Tiga Alasan Reshuffle Kabinet Bakal Dilakukan Pekan Ini, Bermula dari Pamitnya Menristek
Isu reshuffle kabinet yang berembus membuat sejumlah pengamat memberikan tanggapan.
Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, membeberkan sejumlah nama yang layak reshuffle menyusul penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud, serta pembentukan Kementerian Investasi.
Dilansir Tribunnews, Ujang mengatakan, Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, layak menjadi kandidat yang direshuffle.
"Namun Nadiem layak diganti, karena banyak kebijakannya yang tak jelas dan kontroversial," kata Ujang, Sabtu (10/4/2021).
Lebih lanjut, Ujang menilai, Bambang Brodjonegoro yang kini menjabat Menristek, cocok memimpin Kemendikbudristek.
"Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi."
"Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, memiliki nama lain yang dinilai layak mengisi pos Kemendikbudristek.
Nama yang dimaksud Qodari adalah Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.
"Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu'ti jadi Mendikbudristek,” katanya, Selasa (13/4/2021), dilansir Tribunnews.
Baca: POPULER Nasional: Isu Reshuffle Kabinet Pekan ini | Bima Arya Dituding Rizieq Beri Keterangan Palsu
Qodari menambahkan, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan pada Muhammadiyah yang telah berpengalaman mengelola sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Sementara, berdasarkan data Agustus 2020, Muhammadiyah memiliki jumlah SD, SMP, dan SMA, lebih banyak.
“Itu cocok untuk Muhamadiyah karena Muhammadiyah itu punya Pendidikan Dasar dan Menengah, punya Pendidikan Tinggi."
"Jadi punya skill soal Pendidikan Tinggi,” tandasnya.
Baca artikel lain tentang isu reshuffle kabinet di sini