Mereka melakukan aksi galang dana dengan cara turun ke jalan raya.
Koordinator penggalangan, Roviq Islam Halawa, mengatakan bahwa aksinya adalah bentuk respons humanitas kader dan rasa kepedulian terhadap sesama manusia.
Aksi tersebut kata Roviq dibagi menjadi lima titik yaitu, di Tugu Lilin, perempatan Kleco, perempatan Haritage, perempatan Colomadu, dan Tugu Kartasura.
Dalam melakukan aksinya, mereka membawa spanduk bertuliskan, Pray for NTT Banjir Bandang dan Tanah Longsor.
Roviq menambahkan bahwa galang dana tersebut dilaksanakan selama empat hari, 7—10 April 2021.
Baca: Viral Aksi Angkat Kardus Eks Presiden Timor Leste Xanana Gusmao Saat Bantu Korban Banjir
Baca: BNPB Kerahkan 6 Helikopter Tangani Banjir Bandang dan Tanah Longsor di NTT
Menurut Roviq aksi di tengah pandemi bukanlah hal mudah.
Ia bersama teman-temannya harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker.
Tak hanya itu, para anggota IMM yang ikut dalam aksi tersebut, kata Roviq, harus berdamai dengan cuaca baik panas maupun hujan.
"Panas dan hujan ringan turut menemani penggalangan dana, meskipun demikian semangat kader dalam menggalang dana tidak luntur hanya karena tetesan hujan," ucap Roviq.
Ia bersama teman-temannya berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp.14.157.000.
Baca: Banjir Bandang Alor NTT, Korban Berjatuhan, BNPB Fokus Percepat Evakuasi
Selanjutnya, kata Roviq, donasi tersebut akan disalurkan melalui LazisMu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
"Harapannya, sedikit yang kami lakukan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat NTT yang saat ini sedang mengalami musibah tersebut," katanya.
Baca berita lainnya tentang bencana alam di sini.