Stadion Sriwedari

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stadion Sriwedari di Kota Solo


Daftar Isi


  • Informasi awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Stadion Sriwedari merupakan salah satu stadion olahraga tertua dan stadion pertama yang dibangun oleh orang Indonesia pada tahun 1932.

Sebelum menjadi ikon olahraga di Kota Solo, Stadion Sriwedari merupakan stadion yang kebanggaan masyarakat Solo dan  memiliki nilai sejarah.

Stadion yang terletak di jalan utama Kota Solo ini masih aktif digunakan hingga saat ini.

Stadion Sriwedari akan gunakan sebagai lapangan latihan bagi peserta Piala Dunia U-20 tahun 2023.

Baca: Stadion Kanjuruhan

Baca: Stadion Manahan

Atlet balap kursi roda pelatnas Asean Para Games Zaenal Arifin (depan) dan Doni Yulianto (belakang) berlatih di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Senin (8/5). Kontingen Indonesia ditargetkan merebut juara umum Asean Para Games, Kuala Lumpur, Malaysia, namun pelaksanaan pelatnas masih menghadapi sejumlah kendala. ( Kompas/Erwin Edhi Prasetya)

 

  • Sejarah pembangunan


Pada tahun 1932 Sri Susuhan Paku Buwono X dari Keraton Surakarta memiliki inisiatif membangun sebuah stadion untuk kegiatan olahraga kerabat keraton dan kalangan pribumi.

Stadion Sriwedari merupakan stadion tertua di Indonesia dan berperan besar dalam bidang olahraga maupun sejarah perjuangan fisik bangsa Indonesia.

Stadion berbentuk oval ini merupakan stadion pertama yang dibangun oleh bangsa Indonesia, sedangkan stadion-stadion lainnya saat itu dibangun oleh Belanda.

Di Kota Surakarta saat itu,atlet sepak bola bumiputra hanya diperbolehkan bermain sepak bola di lapangan alun-alun kidul, tanpa menggunakan alas kaki.

Perlakuan yang tidak adil tersebut membuat R.M.T Wongsanegoro mengusulkan kepada Raja Surakarta agar membangun stadion sendiri yang dikhususkan untuk menampung atlet sepak bola bumiputra.

Kemudian PB X langsung menyetujui dan memberikan lokasi di kebun suwung, Kelurahan Sriwedari.

Perencana stadion Sriwedari dipercayakan kepada Mr. Zeylman dengan menghabiskan biaya sebesar 30.000 gulden.

Pelaksana proyek pembangunannya dilakukan oleh R. Ng. Tjondrodiprojo dengan dibantu 100 pekerjanya dan memakan waktu selama 8 bulan.

Stadion Sriwedari yang dilengkapi lampu sorot di setiap sudut ini akhirnya selesai dibangun pada tahun 1933.

Baca: Stadion Jakabaring

Baca: Stadion Kapten I Wayan Dipta

  • Event/kegiatan


Pada tahun 1948 atau tepatnya tanggal 8—12 September, Stadion Sriwedari dipakai sebagai tempat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama.

Setahun kemudian, stadion ini digunakan sebagai tempat serah terima kekuasaan pemerintah pendudukan Belanda atas Kota Surakarta kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Sejak saat itu Stadion Sriwedari telah menorehkan catatatan sejarah olahraga di Indonesia.

Lima belas tahun berselang, Stadion Sriwedari digunakan oleh Presiden Soekarno untuk mempersatukan bangsa Indonesia melalui event olahraga, yaitu PON (Pekan Olahraga Nasional) pertama tanggal 9—12 September 1948.

Pada tahun 1983, Stadion Sriwedari juga menjadi tempat dicanangkannya Hari Olahraga Nasional (Haornas) oleh Presiden Soeharto.

Tidak hanya ajang olahraga dalam negeri, pada tahun 1986 Staion Sriwedari juga digunakan sebagai upacara pembukaan dan penutupan FESPIC GAMES ke-4.

FESPIC adalah ajang olahraga untuk atlet Asia Pasifik dengan disabilitas. Fespic sendiri merupakan cikal bakal dari Asian Para Games.

Baca: Stadion Pakansari

  • Perubahan Nama


Pada 4 Agustus 2003, pemerintah Kota Solo di bawah pimpinan Wali Kota Slamet Suryanto mengubah nama Stadion Sriwedari menjadi Stadion R. Maladi.

Perubahan nama tersebut atas usulan paguyuban eks Tentara Pelajar Brigade 17 Surakarta sebagai wujud penghormatan atas jasa-jasa mantan Menteri Olahraga yang sekaligus desainer stadion tersebut.

R. Maladi adalah mantan presiden PSSI periode 1950—1959. Bahkan, Maladi juga pernah menjadi penjaga gawang PSSI.

Di dunia kesenian, Maladi seorang pencipta lagu keroncong yang handal.

Pada masa awal kemerdekaan, Maladi memimpin tentara pelajar dalam pertempuran melawan Belanda yang kemudian dikenal dengan Serangan Umum 4 Hari di Solo.

Kemudian pada 2011, Stadion R. Maladi kembali berubah nama menjadi Stadion Sriwedari. Penggantian nama tersebut dilakukan dengan alasan sejarah serta legalitas.

(Tribunnewswiki/Khairul)

Baca artikel lainnya tentang stadion di sini.



Nama Stadion Sriwedari


Operator Pemerintah Kota Surakarta


Lokasi: Jalan Bhayangkara,Kelurahan Sriwedari,Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta


Dibangun 1932


Kapasitas 10.000 penonton


Sumber :


1. pariwisatasolo.surakarta.go.id
2. kompas.com


Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer